Jelang Hari Raya Kurban Ada Sapi LSD? Peternak Bisa Hubungi Nomor Ini 

LSD berkembang cukup lama sampai semua tubuh sapi kena cacar

Bandar Lampung, IDN Times - Mendekati Hari Raya Kurban, Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bandar Lampung mengimbau para peternak atau pemilik ternak sapi di Bandar Lampung melaporkan sapi mereka jika memiliki indikasi penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).

“Kelihatan kok karena dari munculnya satu dua bintil itu agak lama. Sekitar satu bulan itu cacar sapi baru bisa banyak satu badan sapi. Jadi kalau udah muncul satu sampai dua bintil langsung lapor, jangan nunggu sampai parah,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bandar Lampung, Agustin, Senin (5/6/2023).

Agustin mengatakan, jika peternak sapi menemukan gejala ini bisa menghubungi dokter hewan dinas pertanian dan peternakan di nomor kontak 0813-8148-3999 dan penanganan untuk LSD ini gratis.

1. LSD Bandar Lampung masih nol kasus

Jelang Hari Raya Kurban Ada Sapi LSD? Peternak Bisa Hubungi Nomor Ini Penampakan salah satu ternak sapi di Jagabaya, Kota Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Terkait penyebaran LSD, Agustin mengatakan Bandar Lampung saat ini masih nol kasus. Meski begitu pihaknya tetap terus melakukan pengawasan dengan melakukan beberapa aksi dari luar dan dalam.

“Alhamdulillah sampai sekarang kita masih tidak ada indikasi kasus LSD. Karena memang dari awal begitu ada berita menyebarnya virus ini kita langsung sosialisasi ke kecamatan dan juga ada beberapa aksi dari dalam dan luar,” ujarnya.

Aksi dari dalam di antaranya adalah penyemprotan disinfektan kandang-kandang sapi peternak, kemudian aksi dari luar adalah dengan bekerja sama dengan pihak karantina dan pemerintah provinsi dalam pencegahan antisipasi masuknya penyakit LSD di Bandar Lampung.

Baca Juga: 1.192 Nelayan Balam Kini Punya Asuransi, Bisa Klaim hingga Rp70 Juta

2. Sapi LSD masih bisa dikonsumsi dagingnya tapi tak bisa buat kurban

Jelang Hari Raya Kurban Ada Sapi LSD? Peternak Bisa Hubungi Nomor Ini Kondisi sapi milik peternak di Jateng yang penuh luka borok karena terkena penyakit LSD. (IDN Times/Tim URC Disnak Keswan Jateng)

Selain itu dinas terkait juga bekerja sama dengan para peternak dan penjual sapi di Bandar Lampung. Tujuannya, mencegah hal ini terjadi karena syarat berkurban kondisi sapi harus sehat tanpa cacat.

“Syarat kurban kan gak boleh sakit sapinya. Tapi kalau bukan untuk kurban masih layak dimakan karena gak mempengaruhi kualitas daging. Tapi kulitnya harus dibakar karena ada virus takut menular ke sapi lain,” katanya.

Agustin menjelaskan, penularan LSD antar sapi ini selain dari lewat sentuhan fisik bisa juga melalui peternak sapi yang masuk ke kandang, lewat pakan, dan suntikan.

3. Menjelang lebaran kurban banyak ternak dari luar, dinas ajukan syarat khusus untuk pencegahan

Jelang Hari Raya Kurban Ada Sapi LSD? Peternak Bisa Hubungi Nomor Ini ilustrasi hewan kurban (IDN Times/Aditya Pratama)

Agustin mengatakan, khawatir mendekati Hari Raya Idul Adha ini kemungkinan akan ada impor ternak dari kabupaten/kota lain di Lampung seperti dari daerah penyangga ternak yakni Lampung Selatan, Lampung Tengah, Tanggamus, dan Lampung Timur.

“Karena ternak di Bandar Lampung kan gak banyak ya. Jadi nanti jika memang ada sapi dari kabupaten lain kita penguatan di karantina dan koordinasi dengan provinsi,” imbuhnya.

“Kita juga antisipasi menjelang lebaran ini dengan meminta beberapa syarat salah satunya pengirim itu harus ada surat keterangan sehat dari kabupaten kota masing-masing. Kita juga nanti ada sidak 10 hari sebelum lebaran,” tambah Agustin.

4. Vaksin terbatas sehingga masih dialokasikan pada kabupaten/kota terdampak LSD

Jelang Hari Raya Kurban Ada Sapi LSD? Peternak Bisa Hubungi Nomor Ini dok.SCTV/Liputan 6

Saat ini Dinas Pertanian dan Peternakan Bandar Lampung belum mendapatkan vaksin karena jumlah vaksin terbatas sehingga vaksin dialokasikan ke kabupaten kota terdampak terlebih dahulu.

“Kita tidak terindikasi jadi kita belum dapat. Vaksinnya kan terbatas sehingga mereka mengalokasikan ke lain dulu. Tapi kami sudah koordinasi kok,” tambahnya.

Baca Juga: Pemkot Tampilkan Teknologi Pengelolaan Madu Sehat di TTGN PKOR

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya