Belum Setahun, Pedagang Taman UMKM Sukaraja Hengkang karena Sepi

Pedagang minta pemkot adakan kegiatan rutinan di taman UMKM

Intinya Sih...

  • Pedagang di Taman UMKM Siger Sukaraja mengeluhkan sepi pengunjung yang menyebabkan dagangan mereka rusak dan basi.
  • Pendapatan pedagang menurun drastis sejak taman UMKM dibangun, membuat mereka harus menurunkan kualitas produk untuk menghindari kerugian.
  • Pedagang berharap Pemkot Bandar Lampung bisa meramaikan kembali taman UMKM Sukaraja dengan kegiatan rutinan atau event agar lebih banyak pengunjung datang.

Bandar Lampung, IDN Times - Nyaris seperti bangunan terbengkalai, kini pertokoan di Taman Wisata Kuliner dan UMKM Siger Sukaraja sudah banyak ditinggalkan para pedagangnya.

Menurut pantauan IDN Times, Taman Wisata Kuliner UMKM Suger Sukaraja terlihat sangat sepi. Hanya ada dua angkot parkor di sisi kiri taman dan dari 28 kios, dan dua kios saja masih berjualan.

Seorang pedagang bernama Kokom (53) mengatakan memang sudah sejak lama para pedagang di taman UMKM tersebut tak berjualan lagi. Mereka pergi karena taman UMKM sepi pengunjung sehingga dagangan mereka rusak dan basi.

“Waktu pertama buka memang penuh semua ini kiosnya. Lama-lama karena sepi jadi makin berkurang yang jualan dan akhirnya tinggal kami berdua. Kan, rata-rata jualan makanan seperti oleh-oleh keripik, karena sepi jadinya tengik, gak bisa dijual,” katanya, Selasa (26/12/2023).

Baca Juga: Pemkot Bantu Daftarkan HKI dan Sertifikasi Halal 107 UMKM Gratis

1. Pendapatan penjual turun hingga 85 persen

Belum Setahun, Pedagang Taman UMKM Sukaraja Hengkang karena SepiSuasana Taman Kuliner dan UMKM Siger Sukaraja, Selasa (26/12/2023) hanya ada dua pedagang saja. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Kokom juga mengatakan dirinya sudah sejak lama berdagang di sana. Bahkan sebelum taman UMKM dibangun. Ia mengatakan, pendapatannya turun drastis sejak berdagang di kios buatan pemkot tersebut.

“Dulu saya sehari bisa abis 4 kilo beras buat nasi uduk. Tapi sekarang cuma 1 kilo saja. Kalau keuntungannya itu dulu bisa dapat Rp200 ribu, sekarang paling Rp30 ribu sehari,” ungkapnya.

Alhasil Kokom juga menurunkan kualitas nasi uduknya agar tidak rugi. Seperti dulu, ia membuat nasi uduk dengan cara diaron dan kelapa asli, sekarang ia hanya memasak nasi uduk di rice cooker dengan santan instan.

“Mau gimana, kalau masak diaron pakai santan asli cuma 1 kilo, cuma capek aja. Sekarang cabai mahal juga, jadi mau buat kental-kental susah juga,” imbuhnya.

Baca Juga: 38 Ribu UMKM Lampung Bersertifikat Halal, Tertinggi Keempat Nasional

2. Pedagang ingin acara rutin agar taman UMKM ramai

Belum Setahun, Pedagang Taman UMKM Sukaraja Hengkang karena SepiSuasana Taman Kuliner dan UMKM Siger Sukaraja, Selasa (26/12/2023). (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Ia berharap pemerintah khususnya Pemkot Bandar Lampung bisa meramaikan kembali taman UMKM Sukaraja, dengan mengadakan kegiatan rutinan atau eventual agar lebih banyak pengunjung datang.

“Maunya sih ada acara di sini. Gak usah setiap hari lah, misalnya seminggu sekali ada band atau musik. Atau gak, di sini kasih tempat mainan anak seperti ayunan dan perosotan, dijamin ramai deh kalau kayak gitu,” paparnya.

Ia juga menyayangkan pembangunan taman UMKM senilai Rp1,5 miliar dan baru diresmikan pada Januari 2023 tersebut harus sepi dan terbengkalai seperti ini.

3. Fasilitas masih belum memadai

Belum Setahun, Pedagang Taman UMKM Sukaraja Hengkang karena SepiTaman Kuliner UMKM Siger Sukaraja. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Sementara untuk fasilitas di taman UMKM, Kokom mengaku masih terdapat banyak kekurangan dari sarana dan prasarana, khususnya bagi para pedagang.

“WC terlalu jauh. Airnya ada, tapi terlalu jauh jadi lumayan juga kalau mau ke sana. Padahal di belakang kios kita ini juga masih ada lahan 2 meter, bisa lah buat WC. Terus tempat cuci piring pedagang juga gak memadai,” imbuhnya.

Meski begitu, ia tetap menerima keadaan dan mau tak mau bedagang di sana. Ia berharap Pemkot Bandar Lampung bisa memperbaiki beberapa kekurangan fasilitas dan meramaikan kembali taman UMKM Sukaraja.

4. Kios masih gratis karena sepi

Menanggapi sepinya taman UMKM Sukaraja tersebut, Kepala Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung Adiansyah, menghimbau kepada semua UMKM di Bandar Lampung untuk mengisi kios karena untuk berjualan di sana tidak dipungut biaya sewa.

“Semua UMKM di Bandar Lampung boleh menggunakan fasilitas di taman UMKM Sukaraja. Tempat itu masih kita gratiskan. Sementara ini kita hanya terima untuk produk makanan saja,” kata Adiansyah.

Ia juga mengatakan pemerintah baru bisa membantu menggratiskan lapak saja. Namun ia berjanji pemkot akan mencoba meramaikan tempat itu dengan renovasi atau mengadakan kegiatan. 

“Kalau rencana diadakan event di situ insya Allah ada. Kita lihat dulu ya. Termasuk untuk UMKM non kuliner yang mau masuk ke sana juga akan kita analisa terlebih dahulu karena ini konsep awalnya kan memang taman UMKM kuliner,” tutupnya.

Baca Juga: Sentra UKM Bandar Lampung jadi Unit Kemasan, Cetak Kemasan UMKM Gratis

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya