Profil Dewi Handajani, Petahana Tanggamus Calon Bupati Pilkada 2024

- Dewi Handajani kembali mencalonkan diri dalam Pilkada 2024 bersama Ammar Siradjuddin, didukung empat partai besar.
- Profil calon Bupati Tanggamus: pendidikan, karier, dan perjalanan politik Dewi Handajani serta suami mantan Bupati Tanggamus.
- Dewi Handajani laporkan harta kekayaannya senilai Rp12.045.092.631 pada e-LHKPN KPK, sementara program kerjanya terhambat Covid-19.
Tanggamus, IDN Times - Dewi Handajani, Bupati Petahana Tanggamus kembali mencalonkan diri dalam Pilkada 2024 bersama pasangannya Ammar Siradjuddin. Pasangan ini mendapatkan nomor urut 1 dalam ajang pemilihan tersebut dan berusaha melanjutkan kepemimpinan di Tanggamus.
Dalam Pilkada 2024, pasangan Dewi Handajani dan Ammar Siradjuddin didukung empat partai besar, yaitu Golkar, PDI-P, Perindo, dan PKS. Dukungan ini memberikan mereka basis politik kuat untuk bersaing di antara kandidat lainnya dalam upaya memimpin kembali Kabupaten Tanggamus.
Berikut IDN Times rangkum profil calon Bupati Tanggamus Pilkada 2024 mendatang, agar kamu lebih mengetahui sosok Dewi Handajani, Bupati Petahana kembali mencalonkan diri pada Pilkada mendatang.
1. Profil dan riwayat pendidikan

Dewi Handajani merupakan perempuan kelahiran Banda Aceh 3 Januari 1971. Ia menempuh perjalanan pendidikannya dengan berpindah-pindah dari Aceh kemudian ke Jombang, dan Bandung.
Ia memulai sekolah dasar di SD Negeri Kepajen II Jombang. Di sana, ia menyelesaikan pendidikan dasarnya dari1977 hingga 1983. Setelah lulus dari SD, Dewi berpindah ke Bandung untuk melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 14 Bandung.
Ia menempuh studi dari 1983 hingga 1986. Pendidikan menengah atasnya ia selesaikan di SMA Negeri 12 Bandung, tempat ia belajar dari tahun 1986 hingga 1989.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Dewi kemudian melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Ia memilih Universitas Islam Bandung (UNISBA) sebagai tempatnya menempuh pendidikan sarjana.
Dari tahun 1989 hingga 1994, ia meraih gelar Sarjana (S1) di bidang ia pilih. Tekadnya untuk terus belajar membawanya melanjutkan ke jenjang pascasarjana. Pada tahun 2003, ia mulai menempuh pendidikan Magister (S2) di Universitas Bandar Lampung (UBL), berhasil ia selesaikan pada 2005. Pendidikan ditempuhnya ini memberikan dasar kuat dalam membangun kariernya di bidang pemerintahan.
2. Riwayat organisasi pernah diikuti

Dewi Handajani memulai kiprahnya di berbagai organisasi sejak 2008. Ia menjabat sebagai Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Tanggamus dan Dewan Kesenian Tanggamus (DKT) dari 2008 hingga 2012.
Di periode sama, ia juga mengemban tugas sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanggamus, dijalaninya hingga 2018. Selain itu, ia juga memimpin Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tanggamus masa jabatan berlangsung selama satu dekade, dari 2008 hingga 2018.
Di dunia politik, Dewi turut aktif sebagai Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tanggamus sejak 2017. Jabatan ini dipegangnya hingga saat ini, dengan masa pengabdian direncanakan hingga 2025.
3. Istri dari Bambang Kurniawan, mantan Bupati Tanggamus pernah terjerat kasus suap anggaran APBD

Dewi Handajani merupakan istri dari Bambang Kurniawan, mantan Bupati Tanggamus menjabat selama dua periode, yaitu 2008-2013 dan 2013-2017. Pada periode kedua masa jabatannya, tepatnya pada 2016, Bambang Kurniawan tersandung kasus suap terkait pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tanggamus.
Kasus tersebut melibatkan Bambang beserta beberapa anggota DPRD Tanggamus. Setelah melalui proses hukum, Bambang divonis dengan hukuman dua tahun penjara dan dikenakan denda sebesar Rp250 juta.
Pada akhir 2018, Bambang Kurniawan menyelesaikan masa hukuman penjaranya dan dinyatakan bebas. Setelah kebebasannya, Bambang tetap aktif di dunia politik meskipun tidak lagi menjabat di pemerintahan. Namun ia aktif mendukung istrinya, Dewi Handajani, dalam kancah Pilkada 2018 hingga pencalonan Bupati Tanggamus 2024.
4. Laporan e-LHKPN

Berdasarkan data pada laman e-LHKPN KPK, Dewi Handajani telah melaporkan harta kekayaannya, terlapor 8 Juni 2024. Dari data tersebut diketahui Dewi Handajani memiliki total harta kekayaan mencapai Rp12.045.092.631.
Harta tersebut terbagi menjadi beberapa kategori. Dalam katagori harta tanah dan bangunan, Dewi Handajani memiliki total kekayaan Rp6.670.000.000, dengan rincian sebagai berikut:
- Tanah dan bangunan seluas 410 m2/410 m2 di Bandar Lampung , hasil sendiri senilai Rp1.600.000.000
- Tanah dan bangunan seluas 570 m2/390 m2 di Bandar Lampung , hasil sendiri senilai Rp2.400.000.000
- Tanah dan bangunan seluas 680 m2/400 m2 di Bandar Lampung , hasil sendiri senilai Rp1.500.000.000
- Tanah dan bangunan seluas 298 m2/298 m2 di Bandar Lampung , hasil sendiri senilai Rp570.000.000
- Tanah dan bangunan seluas 700 m2/250 m2 di Tanggamus, hasil sendiri senilai Rp600.000.000
Sedangkan untuk kategori alat kendaraan dan mesin, Dewi Handajani memiliki total kekayaan senilai Rp900.000.000, dengan rincian kendaraan dan mesin sebagai berikut:
- Mobil, Pajero Sport Manual tahun 2012, hasil sendiri senilai Rp170.000.000
- Mobil, Toyota Avanza tahun 2019, hasil sendiri senilai Rp180.000.00
- Mobil, Mitsubishi Pajero tahun 2019, hasil sendiri senilai Rp550.000.000
Sedangkan untuk aset dalam kategori harta bergerak lainnya dan kategori surat berharga kosong dalam laporan e-LHKPN Dewi Handajani Namun, pada kategori kas dan setara kas, tercatat aset sejumlah Rp2.747.482.270 dan aset dalam kategori harta lainnya sebesar Rp1.727.610.361.
Dewi Handajani tidak memiliki catatan utang. Sehingga total harta kekayaan bersih Dewi Handajani adalah Rp12.045.092.631
5. Program kerja selama lima tahun tak maksimal diklaim terhambat COVID-19

Selama lima tahun menjabat Dewi Handajani mengakui masih ada beberapa program kerjanya belum rampung dan perlu dilanjutkan karena kendala pandemic COVID-19. Di awal kepemimpinannya pada 2021 Dewi meninjau sejumlah infrastruktur pembangunan dibidang transportasi, pengairan dan pendidikan di Kecamatan Gisting.
Namun berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Tanggamus 2024 ini Pemkab Tanggamus masih mengalami defisit anggaran sebesar Rp131 miliar sehingga menghambat pembangunan infrastruktur di Tanggamus.
Namun keterbatasan dana tersebut akan dimaksimalkan untuk pembangunan jalan, jembatan rusak dan kerusakan infrastuktur mendesak lainnya dengan total anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp18 miliar.
Program lainnya sudah terealisasi dan bersentuhan langsung dengan masyarakat yakni, program Bude Sar'i, akronim dari Bunda Dewi Serap Aspirasi dan Informasi dan satu desa satu ambulans. Lalu, di masa kepemimpinannya, angka stunting di Kabupaten Tanggamus berdasarkan Data Prevalensi Stunting Kabupaten Tanggamus 2023 menurun menjadi 17,1 persen dari target sebenarnya 17,26 persen.
Diketahui, menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), Kabupaten Tanggamus menjadi kabupaten tertinggi lokus Stunting di Provinsi Lampung, terdapat 17 lokasi stunting tersebar di beberapa kecamatan.
6. Visi dan misi Pilkada 2024 bupati Tanggamus

Sementara pada Pilkada tahun ini Dewi memiliki program kerja unggulan "Manja Indah" merupakan akronim dari Pemantapan Jalan dan Infrastruktur Daerah. Itu mencakup perbaikan jalan, jembatan, irigasi, dan infrastruktur penting lainnya dibutuhkan masyarakat.
Visi Dewi Handajani dalam Pilkada 2024 mengusung konsep ""Tanggamus Bersahabat" mengandung delapan kata kunci yaitu Tangguh, Agamis, Mandiri, Unggul, Sejahtera, Bersih, Amanah, dan Hebat. Visi ini merupakan cerminan dari cita-cita dan komitmen Bupati dan Wakil Bupati Tanggamus untuk periode 2024-2029.
Untuk mewujudkan visi ini, Dewi Handajani merumuskan beberapa misi strategis:
- Mewujudkan tata kelola pemerintahan efektif dan layanan publik berkualitas melalui transformasi digital dan pendekatan berakhlak.
- Membangun sumber daya manusia agamis, sehat, cerdas, unggul, berkarakter, dan berdaya saing.
- Menempatkan pekon sebagai pusat pembangunan sosial religius dan ekonomi berbasis kerakyatan, yang didasarkan pada pemberdayaan masyarakat, kesetaraan gender, kemitraan, gotong royong, dan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
- Mengembangkan inovasi dalam sektor pertanian, perikanan, dan UMKM dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Menyediakan sarana dan infrastruktur berkualitas secara merata dan berkeadilan.
- Mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, berbasis pada potensi lokal dan partisipasi masyarakat.