Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemprov Lampung: MBG Serap 24 Ribu Tenaga Kerja dari Keluarga Miskin

IMG-20250915-WA0003.jpg
Kegiatan operasional SPPG Rajabasa Musiraya, Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).
Intinya sih...
  • Program Makan Siang Bergizi (MBG) serap 24 ribu tenaga kerja dari keluarga miskin di Lampung
  • MBG berdampak langsung pada pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil dan meningkatkan konsumsi ayam, telur, dan sayuran lokal
  • Pemprov Lampung dorong petani untuk menangkap peluang pasokan bahan pangan MBG, serta mempercepat program Koperasi Merah Putih
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengklaim program Makan Siang Bergizi (MBG) telah menyerap sekitar 24 ribu tenaga kerja di berbagai wilayah. Mayoritas tenaga kerja terlibat berasal dari keluarga kategori desil 1 (miskin ekstrem) dan 2 (miskin).

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mengatakan, program nasional tersebut hingga saat ini terbukti tidak hanya meningkatkan asupan gizi anak sekolah, tetapi juga berdampak langsung terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil.

Program MBG ini memberi efek domino. Konsumsi ayam dan telur naik, dan 24 ribu tenaga kerja terserap, sebagian besar dari keluarga miskin,” ujar Mirza sapaan akrab gubernur, Sabtu (18/10/2025).

1. Sebut berdampak nyata di daerah

IMG-20251018-WA0026.jpg
Gubernur Lampung Mirza pimpin rapat pembahasan Kolaborasi dan Sinergi Pelaksanaan Program pembangunan nasional dan daerah. (Dok. Pemprov Lampung).

Mirza menilai, MBG menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara program pemerintah pusat dan daerah dapat menghasilkan dampak ekonomi langsung dirasakan masyarakat.

“Kami terus mengkolaborasikan program pusat dengan program provinsi agar hasilnya lebih maksimal bagi pertumbuhan ekonomi di Lampung,” katanya.

Ia mencontohkan, pelaksanaan MBG di sekolah-sekolah juga ikut menggerakkan sektor produksi pangan lokal, seperti peternakan ayam, telur, dan sayuran. “Pertumbuhan cepat MBG memunculkan kebutuhan suplai bahan pangan yang besar. Ini peluang bagi petani dan pelaku usaha kecil di desa,” lanjut dia.

2. Dorong petani tangkap peluang MBG

IMG-20250915-WA0006.jpg
Kegiatan operasional SPPG Rajabasa Musiraya, Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Selaras dengan potensi dibeberkan tersebut, Mirza turut meminta para petani dan kelompok tani desa untuk menangkap peluang pasokan bahan pangan MBG, agar nilai tambah ekonomi bisa berputar di tingkat lokal.

“Kami ingin petani Lampung menjadi penyedia bahan utama MBG. Suplai telur, ayam, sayur, cabai semua itu harus disiapkan dari desa,” katanya.

Selain MBG, Pemprov Lampung juga tengah mempercepat program Koperasi Merah Putih. Saat ini, para bupati sedang menyiapkan proposal pinjaman modal agar koperasi di tingkat desa dapat memperkuat komoditas unggulan daerah. “Koperasi Merah Putih sedang kami dorong supaya bisa menjadi pengungkit ekonomi di desa. Laporan dari para bupati sedang kami tunggu,” lanjutnya.

3. Program tiga juta rumah masih tahap penyelesaian izin

siapakah yang tergolong kalangan masyarakat berpenghasilan rendah
ilustrasi perumahan (unsplash.com/jakub zerdzicki)

Mirza menegaskan, Pemprov Lampung terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan berbagai program pembangunan, termasuk program tiga juta rumah yang masih dalam tahap penyelesaian perizinan.

“Semua program kami evaluasi, mulai dari perkembangannya hingga dampaknya bagi masyarakat Lampung,” ujar dia.

Menurutnya, pendekatan kolaboratif antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci agar setiap program pembangunan benar-benar tepat sasaran. "Pelaksanaan progam-program ini harus bisa memberi manfaat nyata bagi masyarakat di Lampung," imbuh gubernur.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us

Latest News Lampung

See More

Pemprov Lampung: MBG Serap 24 Ribu Tenaga Kerja dari Keluarga Miskin

19 Okt 2025, 06:01 WIBNews