Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemkot Bandar Lampung Gedor OPD Bikin 1 Inovasi

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung, Khaidarmansyah bersama Ridwan Saifuddin Peneliti Balitbangda Provinsi Lampung (IDN Times/Silviana)

Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung mendorong organisasi perangkat daerah (OPD) membuat inovasi one OPD one inovation, atau satu OPD satu inovasi.

Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung, Khaidarmansyah, program tersebut akan mempermudah tata kelola pemerintahan dan memperbaiki sistem pemerintah daerah.

"Selama ini kita sudah coba menghubungi OPD supaya buat inovasi, paling tidak satu OPD satu, daripada gak ada sama sekali kan repot," kata Khaidarmansyah saat ditemui di ruangannya, Jumat (7/4/2021).

1. Bandar Lampung masuk kota terinovatif

default-image.png
Default Image IDN

Khaidarmansyah menjelaskan, ada tiga inovasi yang perlu dikembangkan. Pertama dalam bentuk pelayanan publik seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Diskdukcapil) yang meluncurkan aplikasi pelayanan masyarakat secara online bernama Masyarakat Duduk Manis (Permen Manis).

Kemudian tata kelola dan inovasi dalam bentuk lain. Meski OPD bukan pelayanan publik atau tata kelola, tetap bisa membuat inovasi baru. Pihaknya menambahkan, pembuatan inovasi ini ditargetkan selesai pada Juni 2021.

"Kita sudah banyak sebenarnya inovasi. Bahkan pada 2020 kita mendapat Kota Terinovatif. Tahun ini mau kita tingkatkan lagi karena belum semua OPD, makanya digedor tadi supaya semua OPD itu buat inovasi," tegasnya,

2. Pemerintah jangan hanya asik membuat inovasi tapi lupa berkomunikasi

IDN Times/Silviana

Ridwan Saifuddin, Peneliti Balitbangda Provinsi Lampung, turut serta mengamati program one OPD one inovation tersebut. Ia meminta pemerintah jangan hanya asyik membuat inovasi, namun tidak mengomunikasikan kepada masyarakat.

Menurutnya, komunikasi pemerintah dengan masyarakat belum terjalin dengan baik. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah agar kehadiran inovasi diterima oleh masyarakat.

"Inovasi itu bukan sekadar syarat administrasi atau ikut lomba, tapi bagaimana dia bisa memudahkan masyarakat dalam menerima layanan dari pemerintah," kata mantan jurnalis itu.

3. Pentingnya menggunakan media sosial sebagai sarana komunukasi

Ilustrasi media sosial (pexels.com/PhotoMIX Ltd.)

Ridwan menyarankan pemerintah memanfaatkan media sosial (medsos) yang masif digunakan oleh masyarakat. Ia menilai, pemanfaatan medsos di beberapa Kementerian sebagai komunikasi pada publik sudah cukup bagus.

"Tapi saya belum lihat ada Pemda yang bagus komunikasi publiknya dengan masyarakat, terutama dalam memanfaatkan medsos," bebernya.

Ia berharap pemerintah mengkaji lebih dalam, terkait sejauh mana masyarakat mampu menerima inovasi berbasis digital ini. Sehingga tidak ada masyarakat beranggapan inovasi tersebut sulit dijangkau.

"Program ini langkah awal pemerintah kota yang sangat baik, tinggal pemanfataan dari masyarakat ditingkatkan," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deryardli Tiarhendi
Silviana
Deryardli Tiarhendi
EditorDeryardli Tiarhendi
Silviana
EditorSilviana
Follow Us