Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Menteri Karding Wanti-wanti P3MI hingga LPK Nakal: Saya Sikat Semua!

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding mengunjungi hingga mengisi kuliah umum di Unila. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).
Intinya sih...
  • Menteri Karding mewanti-wanti agar P3MI dan LPK tidak mempermainkan nasib pekerja migran.
  • Sosialisasi prosedur kepada calon pekerja migran sebagai langkah utama pencegahan pemberangkatan nonprosedural ke luar negeri.
  • KemenP2MI melakukan inspeksi mendadak ke BP3MI di berbagai daerah dan menandatangani kerja sama dengan Unila untuk peningkatan kualitas calon pekerja migran.

Bandar Lampung, IDN Times - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding mewanti-wanti bagi para pihak sengaja mempermainkan nasib pekerja migran. Termasuk Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) "nakal".

Menteri Karding mengatakan, peringatan semacam ini merupakan salah satu langkah strategis untuk menghentikan praktik pengiriman pekerja migran secara nonprosedural ke luar negeri.

"Tidak ada perusahaan (P3MI) yang nakal. Tidak ada LPK yang nakal. Yang nakal saya sikat semua. Gak ada urusan. Pokoknya kalau saya temukan dan ada bukti, saya pecat langsung di tempat. Kita sedang mengurus nyawa orang, tidak bisa kalau kita ikut main-main,” ujarnya saat mengisi kuliah umum di Universitas Lampung (Unila), Jumat (16/5/2025).

1. Berantas para calo

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding mengunjungi hingga mengisi kuliah umum di Unila. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Karding melanjutkan, pentingnya sosialisasi dan edukasi pemahaman prosedur kepada calon pekerja migran sebagai langkah utama dalam pencegahan pemberangkatan melalui jalur nonprosedural ke luar negeri. Termasuk upaya pemberantasan calo atau pihak-pihak yang memfasilitasi pengiriman pekerja secara ilegal juga tak luput menjadi perhatian serius pemerintah.

“Calo ini harus diberantas. Yang bikin saya pusing, mereka bukan cuma memberangkatkan secara nonprosedural, tapi juga mengambil uang dari para pekerja yang hidupnya sudah susah. Terlalu banyak yang seperti ini,” tegasnya.

2. Pengawasan pelayanan BP3MI

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding mengunjungi hingga mengisi kuliah umum di Unila. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Lebih lanjut Karding mengatakan, KemenP2MI juga terus melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) di berbagai daerah, untuk memastikan dan mengawasi pelayanan berjalan optimal.

“Saya sekarang sidak ke tempat-tempat pelayanan. Saya cek mana yang paling lama dari prosedur ini, yang tidak penting akan kita pangkas,” katanya.

3. Teken kerja sama dengan Unila

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding mengunjungi hingga mengisi kuliah umum di Unila. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Dalam lawatan Karding ke Unila, KemenP2MI menandatangani perjanjian kerja sama dengan kampus setempat terkait pelatihan dan peningkatan kualitas calon pekerja migran Indonesia. Dikatakan, kerja sama ini mencakup tata kelola pelindungan pekerja migran, khususnya melalui edukasi kepada masyarakat agar calon pekerja migran berangkat secara prosedural.

Menurutnya, kampus Unila akan dilibatkan dalam persiapan tenaga kerja terampil melalui program pelatihan di sekolah vokasi yang dimiliki universitas tersebut.

“Di sektor promosi dan penempatan, kami juga akan bekerja sama dalam penyiapan tenaga-tenaga terampil. Unila akan menjadi pusat vokasi yang mendorong lahirnya pekerja migran berkualitas dari Lampung,” ucap Karding.

4. Unila siapkan dosen dan lembaga persiapan tenaga kerja migran

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding mengunjungi hingga mengisi kuliah umum di Unila. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Rektor Unila, Lusmeilia Afriani menyatakan kesiapan pihaknya dalam menjalankan dan mendukung penuh poin-poin progam kerja sama telah disepakati bersama KemenP2MI. Termasuk menyangkut mempersiapkan tenaga kerja migran sebelum keberangkatan maupun saat kembali.

"Kami punya dosen dan lembaga yang siap terlibat dalam proses tersebut,” imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tama Wiguna
Martin Tobing
Tama Wiguna
EditorTama Wiguna
Follow Us