Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mahasiswa Teknokrat Olah Pakan dan Limbah Ternak secara Digital

BEM Teknorat Adakan Program Inovasi Bertajuk Digital Smart Cow Farming Technology di Desa Rawi, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan
BEM Teknorat Adakan Program Inovasi Bertajuk Digital Smart Cow Farming Technology di Desa Rawi, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan (Dok.Universitas Teknokrat)
Intinya sih...
  • Inovasi IoT tingkatkan efisiensi dan produktivitas peternakan sapi
  • Kembangkan aplikasi pemasaran digital
  • Mewujudkan konsep smart village dan ketahanan pangan nasional
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lampung Selatan, IDN Times -Universitas Teknokrat Indonesia mendorong kemajuan teknologi serta pemberdayaan masyarakat melalui program Mahasiswa Berdampak 2025.

Melalui Badan Eksekutif Mahasiswa, kampus melaksanakan program inovasi bertajuk Digital Smart Cow Farming Technology di Desa Rawi, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan.

Presiden BEM Turwan Aldi Putra mengatakan, program ini menyasar Kelompok Peternak Yasmin Farm serta Karang Taruna Putra Wahya. Kegiatan ini bagian dari hibah Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di bawah Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, yang didanai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun 2025.

1. Inovasi IoT tingkatkan efisiensi dan produktivitas peternakan sapi

Ilustrasi peternak sapi (pexels.com/cottonbro studio)
Ilustrasi peternak sapi (pexels.com/cottonbro studio)

Turwan menyampaikan, dalam implementasinya, mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia memperkenalkan berbagai inovasi berbasis Internet of Things yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas peternakan sapi. Sejumlah teknologi yang dikenalkan meliputi smart gerobak sorong digital yang dilengkapi timbangan otomatis untuk memastikan takaran pakan lebih presisi, serta sistem pencatatan digital yang membuat data pakan tersimpan rapi dan mudah dianalisis.

Selain itu, tim juga menghadirkan digital smart composter yang mampu mengolah limbah kotoran sapi menjadi pupuk organik melalui mekanisme fermentasi otomatis, sehingga limbah berkurang dan menghasilkan produk bernilai ekonomi.

2. Kembangkan aplikasi pemasaran digital

ilustrasi pemasaran digital (pexels.com/nataliya)
ilustrasi pemasaran digital (pexels.com/nataliya)

Menurutnya, tim mahasiswa turut mengembangkan aplikasi pemasaran digital untuk memperluas akses penjualan sapi dan produk turunannya melalui integrasi media sosial dan marketplace. Inovasi berikutnya adalah aplikasi penghitungan harga pokok penjualan yang membantu peternak mencatat biaya operasional secara sistematis sehingga perhitungan keuntungan menjadi lebih akurat.

Turwan juga menjelaskan, selama pelaksanaan, mahasiswa memberikan edukasi melalui sosialisasi, pelatihan teknis, dan pendampingan langsung kepada kelompok peternak dan pemuda desa.

"Jadi, kehadiran mahasiswa bukan hanya sebatas penerapan teknologi, tetapi juga bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat. Desa dapat menjadi pusat inovasi melalui teknologi tepat guna. Dampaknya langsung terasa bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

3. Mewujudkan konsep smart village dan ketahanan pangan nasional

Pembimbing akademik, Tri Darma Rosmala Sari, mengapresiasi antusiasme mahasiswa serta masyarakat desa dalam menjalankan program ini. Ia menilai Program Digital Smart Cow Farming Technology, selaras dengan upaya mewujudkan konsep smart village dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Selain mendukung produktivitas peternakan, program ini juga meningkatkan kapasitas pemuda desa dalam mengelola limbah, memanfaatkan teknologi digital, dan memahami dasar kewirausahaan berbasis teknologi.

“Program ini memberikan ruang bagi mahasiswa untuk berkarya sekaligus menghadirkan solusi nyata bagi peternak. Kami berharap teknologi ini dapat terus dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kebutuhan jangka panjang,” katanya.

Pihaknya berharap, melalui keberhasilan implementasi program ini, Universitas Teknokrat Indonesia berharap Desa Rawi dapat menjadi model penerapan teknologi peternakan pintar yang dapat direplikasi di berbagai wilayah Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us

Latest News Lampung

See More

Mahasiswa Teknokrat Olah Pakan dan Limbah Ternak secara Digital

05 Des 2025, 01:38 WIBNews