Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Lampung Fest 2025 Usung Sinergi Kopi dan Pariwisata Dongkrak Ekonomi

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal Menghadiri Lampung Fest 2025
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal Menghadiri Lampung Fest 2025 (Instagram/mirzajihan_)
Intinya sih...
  • Pentingnya menata kepariwisataan dengan rapi
    • Kunjungan wisatawan domestik ke Lampung mencapai 17 juta hingga pertengahan 2025
    • Rencana untuk menarik 100 juta wisatawan domestik per tahun dengan manajemen pariwisata yang lebih terarah dan berkelanjutan
    • Nilai tambah kopi Lampung baru sekitar Rp10 triliun
      • Lampung menjadi penyuplai sekitar 50 persen kopi Indonesia dan menempati posisi teratas untuk ekspor kopi nasional
      • Nilainya bisa mencapai Rp65 triliun jika dilakukan hilirisasi penuh
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menghadiri ramah tamah Lampung Coffee Pavilion yang menjadi bagian dari rangkaian Lampung Fest 2025 bertema "Coffee and Tourism" di El's Coffee Roastery.

Ia menegaskan pentingnya menggabungkan kekuatan dua sektor unggulan Lampung, yakni kopi dan pariwisata. Menurutnya, sinergi antara keduanya mampu membuka peluang baru bagi ekonomi daerah dan meningkatkan pendapatan masyarakat dari hulu hingga hilir.

"Tema Coffee and Tourism ini bukan sekadar tentang kopi, tapi tentang bagaimana kita menggabungkan dua kekuatan besar Lampung, yaitu kopi dan pariwisata," kata Mirza sapaan akrab gubernur.

1. Pentingnya menata kepariwisataan dengan rapi

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal Menghadiri Lampung Fest 2025
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal Menghadiri Lampung Fest 2025 (Instagram/mirzajihan_)

Mirza memaparkan, potensi pariwisata Lampung terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan laporan Dinas Pariwisata, hingga pertengahan 2025 tercatat 17 juta kunjungan wisatawan domestik ke Lampung. Angka itu diperkirakan akan menembus 30 juta pengunjung hingga akhir tahun.

"Dengan rata-rata pengeluaran wisatawan sebesar 1,82 juta per orang, berarti ada sekitar 54 triliun uang yang beredar di Lampung dari sektor pariwisata," ujarnya.

Mirza menilai, sektor pariwisata masih berkembang secara organik tanpa desain terpadu. Karena itu, ia mendorong pemerintah daerah bersama pelaku usaha menata ulang strategi pariwisata agar lebih terarah dan berkelanjutan.

"Kita perlu menata kepariwisataan dengan rapi. Jika dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin Lampung bisa menarik 100 juta wisatawan domestik per tahun," jelasnya.

2. Nilai tambah kopi Lampung baru sekitar Rp10 triliun

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal Menghadiri Lampung Fest 2025
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal Menghadiri Lampung Fest 2025 (Instagram/mirzajihan_)

Selain pariwisata, Mirza juga menyoroti besarnya potensi ekonomi dari sektor kopi. Lampung saat ini menjadi penyuplai sekitar 50 persen kopi Indonesia dan menempati posisi teratas untuk ekspor kopi nasional. Namun, 90 persen ekspor tersebut masih berupa green bean atau kopi mentah.

"Nilai tambah dari kopi kita baru sekitar 10 triliun. Padahal, jika dilakukan hilirisasi penuh, nilainya bisa mencapai 65 triliun," katanya.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen memperkuat industri hilir kopi dan mendorong pelaku usaha lokal agar mengekspor kopi olahan jadi. "Kami ingin kopi Lampung menjadi brand yang kuat. Kita harus mendorong produksi dan ekspor kopi jadi agar nilai tambahnya dinikmati di daerah," ujarnya.

3. Paviliun Kopi jadi rumah bagi seluruh pelaku kopi Lampung

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal Menghadiri Lampung Fest 2025
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal Menghadiri Lampung Fest 2025 (Instagram/mirzajihan_)

Mirza mengajak pelaku usaha, pemerintah daerah, dan lembaga keuangan untuk berkolaborasi dalam memperkuat ekosistem kopi Lampung. Bentuk dukungan pemerintah, menurutnya, bisa berupa kemudahan izin usaha hingga pemanfaatan aset pemerintah daerah untuk pengembangan usaha kopi.

"Kalau ada tanah milik Pemda dan ingin dipakai untuk kedai kopi, silakan gunakan. Semakin banyak konsumsi kopi di daerah, semakin besar dampak ekonominya," ujarnya.

Ia menegaskan, Paviliun Kopi Lampung bukan sekadar ajang promosi, tetapi rumah besar bagi seluruh pelaku kopi Lampung, dari petani hingga eksportir. la berharap kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkenalkan potensi besar kopi Lampung ke tingkat nasional dan internasional.

"Kita ingin Lampung Fest menjadi tonggak kebangkitan kopi Lampung, sekaligus memperkuat daya tarik wisata kita. Kopi dan pariwisata harus berjalan beriringan sebagai kekuatan ekonomi baru daerah," tandasnya.

4. Menggabungkan konsep pameran, kuliner dan hiburan

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal Menghadiri Lampung Fest 2025
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal Menghadiri Lampung Fest 2025 (Instagram/mirzajihan_)

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, Bobby Irawan dalam laporannya menjelaskan Lampung Fest 2025 akan berlangsung 11-25 November. Festival ini menggabungkan konsep pameran, kuliner, dan hiburan dengan total sebelas jenis kegiatan tematik, seperti Festival Seruput Kopi, Festival Kemilau Budaya Lampung, dan Karnaval Budaya.

"Paviliun Kopi Lampung menjadi pusat kegiatan, menampilkan ekosistem kopi dari hulu hingga hilir, sekaligus wadah memperkuat kesejahteraan petani dan pelaku usaha kopi," jelas Bobby.

Bobby menjelaskan, selain pameran kopi, Lampung Fest juga akan menghadirkan konser musik Lampungporia yang berlangsung selama sepuluh hari, dengan target 300 ribu pengunjung. Bobby menambahkan, festival ini juga mendukung gerakan nasional Bangga Berwisata di Indonesia dan Bangga Buatan Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us

Latest News Lampung

See More

Unik! Masyarakat Lampung Timur Pecahkan Rekor MURI Makan Alpukat Siger

29 Okt 2025, 21:01 WIBNews