Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Inovasi KKN Itera: Olah Limbah Kulit Pisang dan Program Pemberdayaan

Mahasiswa KKN Itera di Pekon Pekon Ampai, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus (Dok/http://Itera.ac.id)
Intinya sih...
  • Mahasiswa KKN-PPM Itera memperkenalkan inovasi pengolahan limbah kulit pisang menjadi selai di Pekon Ampai, Tanggamus.
  • Kelompok 19 KKN-PPM Itera menjalankan program inovatif seperti pembuatan resapan biopori, penyuluhan pencegahan stunting, dan perancangan taman komunal balai desa.
  • Nadzifatul Anifa memanfaatkan kulit pisang untuk diolah menjadi selai, sementara Muhammad Daffa Rayvanza membuat resapan biopori dan Fatimah Anandari merancang taman komunal.

Tanggamus, IDN Times - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Institut Teknologi Sumatera (Itera) memperkenalkan inovasi pengolahan limbah kulit pisang menjadi selai di Pekon Pekon Ampai, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus.

Tak hanya itu saja, Kelompok 19 KKN-PPM Itera terdiri dari mahasiswa berbagai program studi ini juga menjalankan berbagai program inovatif, termasuk pembuatan resapan biopori, penyuluhan pencegahan stunting, dan perancangan taman komunal balai desa.

Berikut IDN Times rangkum informasi selengkapnya.

1. Inovasi selai kulit pisang untuk cegah stunting

ilustrasi buah pisang matang (freepik.com/kamranaydinov)

Nadzifatul Anifa, mahasiswa Teknologi Industri Pertanian, memperkenalkan inovasi pengolahan limbah kulit pisang menjadi selai sebagai upaya pencegahan stunting. Menurutnya, kulit pisang mengandung serat, vitamin B6, vitamin C, zat besi, fosfor, dan mineral yang baik untuk kesehatan.

“Kami memanfaatkan kulit pisang jenis pisang janten untuk diolah menjadi selai. Proses pembuatannya cukup sederhana dan cepat,” jelasnya, Selasa (4/2/2025).

2. Manfaat resapan biopori untuk lingkungan

Mahasiswa KKN Itera di Pekon Pekon Ampai, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus (Dok/http://Itera.ac.id)

Anggota KKN-PPM lainnya, Muhammad Daffa Rayvanza menjelaskan terkait program pembuatan resapan biopori yang dinilai berperan penting dalam mencegah banjir, mengurangi genangan air, serta meningkatkan daya serap tanah. Selain itu, resapan ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengelola sampah organik menjadi pupuk kompos.

“Resapan biopori dapat digunakan sebagai tempat pembuatan pupuk kompos dengan memanfaatkan limbah organik yang dicampur dengan Effective Microorganisms,” jelas mahasiswa Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu itu.

3. Desain taman komunal inovatif karya mahasiswa arsitektur lanskap

Mahasiswa KKN Itera di Pekon Pekon Ampai, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus (Dok/http://Itera.ac.id)

Fatimah Anandari, mahasiswa Arsitektur Lanskap, mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajarinya dengan merancang desain taman komunal di Balai Pekon Pekon Ampai.

“Kami merancang taman dengan memanfaatkan lahan miring. Area datar di bagian depan akan dijadikan playground dan ditanami pohon, sementara area miring akan ditanami tanaman serta dibuat jalur ramah disabilitas,” tuturnya.

4. Inovasi mahasiswa Itera buat Pekon Ampai berkesan

Mahasiswa KKN Itera di Pekon Pekon Ampai, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus (Dok/http://Itera.ac.id)

Program kerja tersebut mendapat apresiasi dari Kepala Pekon Ampai, Joni Saputra. Menurutnya, desain taman komunal yang mereka buat akan menjadi kenangan indah bagi warga Pekon Pekon Ampai.

Ia menambahkan, program kerja mahasiswa Itera sangat bermanfaat bagi masyarakat, mulai dari pembuatan resapan biopori, pengolahan limbah kulit pisang menjadi selai, penyuluhan pencegahan stunting, hingga perancangan taman komunal dan edukasi kepada siswa sekolah dasar.

"Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat mengadopsi inovasi yang diperkenalkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari demi meningkatkan kesejahteraan dan kelestarian lingkungan di Pekon Ampai," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Silviana
Martin Tobing
Silviana
EditorSilviana
Follow Us