Bandar Lampung, IDN Times - Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya merupakan perguruan tinggi swasta di Lampung memiliki pengajar bergelar doktor ilmu komputer terbanyak di Lampung. Itu berdasarkan pangkalan data pendidikan tinggi (PDDikti).
Menurut Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Riset IIB Darmajaya, RZ Abdul Aziz, ada 11 pengajar doktor dengan lima dosen belum terupdate di PDDikti. Tak hanya itu, IIB Darmajaya juga memiliki berbagai prestasi baik nasional maupun internasional.
Prestasi Internasional juga diraih IIB Darmajaya dengan menempati peringkat 71 dalam webometrik. Selain itu IIB Darmajaya juga menjadi perguruan tinggi terbanyak bermitra dengan perguruan tinggi luar negeri.
“Kita juga telah banyak kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (Dudi). Darmajaya juga menjadi salah satu pelopor yang mendorong pembelajaran dari kalangan praktisi melalui IMA dan AMA sebagai pengajar,” ujar Dr Aziz, Senin (18/1/2021).
Tahun ini imbuhnya, kementerian kembali memberikan kepercayaan pada IIB Darmajaya menjadi penyelenggara kedua kalinya Festival Film Mahasiswa Indonesia. Bahkan, program Kampus Merdeka yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia juga telah dijalankan IIB Darmajaya jauh beberapa tahun lalu.
“Kita sudah sejak 10 tahun lalu lalu telah melaksanakannya dengan student exchange ke luar negeri. Program magang yang juga telah dijalankan dengan perusahaan daerah, nasional, dan internasional,” ujarnya.
Prestasi yang diraih kampus biru itu tentu saja tak luput dari banyaknya mahasiswa berprestasi membawa nama baik kampus hingga internasional. Salah satunya adalah Nazwa Ikmalia Fahmi menjadi lulusan terbaik dengan menyabet banyak penghargaan dalam wisuda ke-30 Periode Januari 2021.
Mahasiswi angkatan 2016 yang akrab disapa Awa ini mengambil Program Studi Teknik Informatika (Prodi TI). Setelah dua semester kuliah di kampus biru, Awa tak menyia-nyiakan peluang untuk menikmati studi di luar negeri.
Perempuan berhijab ini mendaftar dan berhasil lolos untuk menjalani kuliah di luar negeri dalam program Student Mobility bagian UPT Kerjasama dan International Office. Awa memilih Negeri Tirai Bambu untuk menimba ilmu TI yang sangat disukainya sejak SMA.
Setelah selesai di Nantong Vocational University (NTVU), China, Awa ketagihan untuk kembali menimba ilmu di luar negeri kemudian mendaftar penelitian ke Eropa pada semester tujuh. Peraih penghargaan IPK sempurna dalam wisuda ke-30 Periode Januari 2021 ini pun langsung memilih Russian State Social University (RSSU).
Kedua program yang diikuti tersebut menjadikan Awa meraih penghargaan mahasiswa berprestasi akademik. Awa dinobatkan sebagai lulusan terbaik Prodi TI dan Fakultas.
"Dari awal tidak ingin berlama-lama untuk kuliah. “Enggak berniat untuk kuliah santai-santai,” jelas Awa.
(IIB) Darmajaya pertama kalinya meluluskan warga negara asing (WNA) untuk program Magister Manajemen dalam wisuda ke-30 periode Januari 2021. Adalah Francis Mukemba Mwau asal Kenya yang menjadi lulusan terbaik dan tercepat di Prodi Magister Manajemen dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,96.
Dia merupakan program beasiswa Internasional Kampus Biru ini. Francis memilih Indonesia sebagai tempat studi tahun 2018, karena cinta akan beragam budaya dan keindahan serta keramahannya.
“Saya sangat bersyukur untuk waktu yang saya habiskan pada proses belajar di IIB Darmajaya. IIB Darmajaya adalah salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di Indonesia dan selalu menjadi universitas swasta terbaik juga di Sumatera Bagian Selatan,” akunya.
Belajar di luar negeri, menurutnya selalu memberikan tantangan seperti beradaptasi dengan lingkungan berbeda. Francis juga tak sungkan selama kuliah untuk berbaur dengan teman-teman Indonesia tidak hanya di Pascasarjana saja.
“Saya juga senang dapat ikut latihan wall climbing di Darmajaya dengan teman-teman UKM Artala setiap sore sebelum pandemi melanda. Sangat asyik berbaur bersama dan mereka juga menerima saya,” ucapnya.
Menurutnya, bahasa menjadi tantangan besar untuk menjalin keakraban, namun ia memanfaatkan platform Google Translate yang membantunya dalam berkomunikasi serta mengikuti UKM Artala yang menjadikannya tempat belajar bahasa Indonesia.
“Saya juga senang dapat mengenal Himkris, Darmasuara, dan UKM Bahasa serta semua yang ada di kampus biru. Seluruh yang saya dapatkan adalah pengalaman terbaik di Darmajaya,” ujarnya.