Dinkes Balam Gelar Pelatihan Keamanan Pangan Usai Kasus Keracunan MBG

- Perkuat pengawasan: Pelatihan untuk memperkuat pengawasan dan keterampilan penjamah makanan guna mencegah keracunan.
- Higiene dan Ikuti SOP: Materi pelatihan mencakup higiene, sanitasi pangan, dan tata cara pengolahan makanan sesuai SOP.
- Monitoring diperkuat: Dinkes siapkan sistem monitoring dan inspeksi rutin di setiap SPPG untuk menjamin keamanan pangan.
Bandar Lampung, IDN Times – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandar Lampung menggelar pelatihan keamanan pangan siap saji bagi penjamah makanan di seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Kepala Dinkes Bandar Lampung, Muhtadi Arsyad Temenggung mengatakan, langkah ini diambil sebagai respons cepat setelah kasus keracunan massal yang menimpa ratusan siswa diduga akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Tentu pelatihan ini kita gelar mencegah hal serupa (keracunan) terulang kembali dan menjaga keamanan makanan kepada siswa juga," katanya, Minggu (21/9/2025).
1. Perkuat pengawasan

Muhtadi menegaskan pelatihan ini penting untuk memperkuat pengawasan sekaligus meningkatkan keterampilan para penjamah makanan.
“Mereka ada di garda terdepan menjaga mutu dan keamanan makanan. Dengan bekal pengetahuan yang tepat, risiko keracunan bisa ditekan,” ujarnya.
2. Higiene dan Ikuti SOP

Dalam pelatihan, peserta diberikan materi seputar higiene personal, sanitasi pangan, serta tata cara pengolahan makanan sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Mereka juga diperkenalkan pada prinsip Good Hygiene Practices (GHP) dan Good Manufacturing Practices (GMP). Muhtadi menegaskan, setiap tahap mulai dari penerimaan bahan baku, penyimpanan, pengolahan, hingga distribusi harus sesuai standar.
“Kalau SOP diikuti, keamanan pangan bisa lebih terjamin,” tambahnya.
3. Monitoring diperkuat

Tak hanya berhenti pada pelatihan, Dinkes juga menyiapkan sistem monitoring dan inspeksi rutin di setiap SPPG.
Hal ini dilakukan agar standar keamanan pangan benar-benar diterapkan di lapangan.
“Harapannya anak-anak tidak hanya menerima makanan gratis, tetapi juga makanan yang sehat, bergizi, dan aman,” tutur Muhtadi.