Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Banyak Anak jadi Korban Kekerasan, Pemkot Gerakkan 340 Relawan

Ilustrasi Bullying. (Pexels.com/Mikhail Nilov)
Ilustrasi Bullying. (Pexels.com/Mikhail Nilov)
Intinya sih...
  • Pemerintah Kota Bandar Lampung meluncurkan program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dengan melibatkan 340 relawan dari berbagai jaringan peduli anak dan perempuan.
  • Relawan PATBM tersebar di 17 kelurahan, dengan fokus utama menangani kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan serta memberikan pendampingan penuh mulai dari dukungan psikologis hingga bantuan lintas daerah jika diperlukan.
  • Kekerasan seksual terhadap anak masih menjadi kasus yang paling dominan, dengan WhatsApp menjadi jalur komunikasi efektif bagi korban untuk mencari bantuan dan perlindungan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times – Pemerintah Kota Bandar Lampung berupaya memperkuat perlindungan lewat program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandar Lampung, Maryama mengatakan sebanyak 340 relawan dilibatkan dari berbagai jaringan peduli anak dan perempuan untuk jadi penolong pertama bagi korban di lapangan.

“Para aktivis ini bukan hanya peduli, tapi juga menjadi ujung tombak perlindungan di masyarakat. Mereka perlu penguatan kapasitas agar bisa mendampingi korban secara maksimal,” katanya, (9/10/2025).

1. Tersebar hingga tingkat kelurahan

Ilustrasi strategi. (Pexels.com/Pixabay)
Ilustrasi strategi. (Pexels.com/Pixabay)

Maryama menjelaskan, relawan PATBM tersebar di 17 kelurahan. Komposisinya terdiri dari dua orang di tingkat kecamatan, empat koordinator di tingkat kota, dan tiga relawan di tiap kelurahan.

"Mereka bekerja di luar jaringan relawan SAPA, dan menjadi garda terdepan dalam menindaklanjuti kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan," ujarnya.

DP3A juga menyiapkan tim pendamping untuk memastikan korban mendapatkan perlindungan penuh sejak awal hingga proses hukum selesai. Pendampingan itu mencakup dukungan psikologis, konsumsi gratis, hingga bantuan lintas daerah jika diperlukan.

“Kalau harus ke luar kota seperti Palu pun kami dampingi. Masih banyak masyarakat yang belum tahu harus mengadu ke mana, padahal mereka punya hak atas pendidikan, kesehatan, dan perlindungan, termasuk soal kesehatan reproduksi,” ujarnya.

2. Kekerasan seksual terhadap anak paling banyak terjadi

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)

Maryama mengatakan, sepanjang tahun ini, DP3A mencatat 63 laporan kekerasan terhadap perempuan dan 94 kasus terhadap anak.

Kekerasan seksual masih menjadi kasus yang paling dominan, terutama dialami anak dari keluarga yang orang tuanya berpisah, bekerja sebagai TKI, atau anak berkebutuhan khusus.

“Anak-anak dengan kebutuhan khusus lebih rentan. Perlindungan terhadap mereka harus jadi perhatian utama,” ungkapnya.

3. WhatsApp jadi penyelamat

Ilustrasi melayani secara online. (Pexels.com/Mart Production)
Ilustrasi melayani secara online. (Pexels.com/Mart Production)

Maryama menuturkan, salah satu kasus yang sempat mencuat adalah insiden kekerasan di kawasan Safarius.

Ia menegaskan, satu kasus tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Kolaborasi masyarakat sangat dibutuhkan agar korban tahu harus mencari bantuan ke mana.

“WhatsApp jadi jalur komunikasi yang efektif. Banyak korban KDRT yang akhirnya berani menghubungi kami dan mendapatkan bantuan. Perempuan harus bebas dari tekanan dan kekerasan,” tuturnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us

Latest News Lampung

See More

Banyak Anak jadi Korban Kekerasan, Pemkot Gerakkan 340 Relawan

09 Okt 2025, 12:55 WIBNews