Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Universitas Teknokrat Kembangkan IoT untuk UMKM Kopi Lampung

Program Kemitraan Masyarakat DRTPM Mengusung Inovasi Teknologi Melalui Penerapan Internet of Things (IoT) dalam Sektor UMKM, Khususnya Pada Industri Kopi (Dok/Humas Teknokrat)
Program Kemitraan Masyarakat DRTPM Mengusung Inovasi Teknologi Melalui Penerapan Internet of Things (IoT) dalam Sektor UMKM, Khususnya Pada Industri Kopi (Dok/Humas Teknokrat)
Intinya sih...
  • IoT untuk efisiensi proses sangrai biji kopi
    • IoT menghubungkan mesin roaster biji kopi secara otomatis untuk menjaga kualitas dan mencegah kegagalan.
    • UMKM Kopi Supri di Bandar Lampung menjadi mitra dalam penerapan teknologi ini.
    • Edukasi dan penyerahan teknologi smart roaster
      • Pemilik UMKM diberikan edukasi cara menggunakan sistem IoT pada mesin roaster
      • Teknologi Smart Roaster dilengkapi dengan Sensor Termocopel dan Sensor Asap MQ135.
      • Kampus berdampak untuk UMKM dan masyarakat

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Persaingan bisnis kopi saat ini tidak hanya menuntut kualitas rasa yang konsisten, tetapi juga inovasi teknologi agar UMKM bisa terus berkembang. Internet of Things (IoT) menjadi salah satu jawaban atas tantangan tersebut, di mana teknologi mampu menghubungkan mesin, sensor, dan data secara real-time sehingga proses produksi berjalan lebih efisien.

Melalui penerapan IoT, sektor UMKM, khususnya industri kopi, kini mendapat sentuhan inovasi untuk meningkatkan kualitas produk sekaligus menekan resiko kerugian. Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) bersama Universitas Teknokrat Indonesia serta Institut Teknologi Sumatera membawa kabar gembira bagi UMKM kopi.

Teknologi Smart Roaster berbasis IoT resmi diserahkan kepada salah satu pelaku usaha kopi di Bandar Lampung untuk membantu mengatasi kendala proses sangrai selama ini masih dilakukan secara manual.

1. IoT untuk efisiensi proses sangrai biji kopi

Ilustrasi Kopi (Pexel/Syah Malik Alam)
Ilustrasi Kopi (Pexel/Syah Malik Alam)

Styawati, sebagai ketua tim pelaksana kegiatan PKM menjelaskan konsep Internet of Things (IoT) adalah menghubungkan objek fisik dengan jaringan internet dan sistem komunikasi lain, sehingga data bisa dikumpulkan, diproses, serta direspons secara otomatis.

"Teknologi ini banyak dimanfaatkan di sektor industri, termasuk kopi, untuk memantau kondisi produksi. Salah satu penerapannya ada pada mesin roaster biji kopi yang dapat mengatur suhu serta ketebalan asap demi menjaga kualitas kematangan biji," jelasnya, Kamis (21/8/2025).

Menurutnya, UMKM Kopi Supri, yang berlokasi di Jalan Mata Air Nomor 18, Pinang Jaya, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung, menjadi mitra dalam penerapan teknologi ini. UMKM tersebut memiliki kapasitas roaster hingga 90 kilogram dalam sekali proses sangrai.

Namun sebelumnya, mereka masih menggunakan metode manual sehingga kerap menghadapi masalah biji kopi gosong. "Dengan adanya inovasi IoT, kini proses pengaturan suhu hingga deteksi asap bisa dilakukan otomatis, sehingga lebih konsisten dan minim resiko kegagalan," jelasnya.

2. Edukasi dan penyerahan teknologi smart roaster

Ilustrasi Coding (Pexel/Lukas)
Ilustrasi Coding (Pexel/Lukas)

Styawati menjelaskan, pada kegiatan serah terima teknologi pemilik UMKM dan para karyawannya diberikan edukasi mengenai cara menggunakan sistem IoT agar lebih mudah mengoperasikan mesin roaster sekaligus menurunkan risiko kegosongan biji kopi.

"Smart Roaster yang diberikan sudah dilengkapi dengan Sensor Termocopel untuk mengukur suhu roaster secara akurat, sehingga tetap berada pada standar yang ditentukan. Selain itu, ada pula Sensor Asap MQ135 berfungsi mendeteksi ketebalan asap, memastikan proses sangrai berjalan dengan baik," terangnya.

Tidak hanya teknologi roasting, lanjutnya, tim juga menyerahkan aplikasi manajemen penjualan khusus untuk membantu UMKM dalam mengelola stok, transaksi, hingga laporan secara efisien.

3. Kampus berdampak untuk UMKM dan masyarakat

Ilustrasi Penelitian (Pexel/Canva Studio)
Ilustrasi Penelitian (Pexel/Canva Studio)

Supri sebagai pelaku UMKM kopi merasa kehadiran teknologi ini bukan hanya memperbaiki kualitas produksi, tetapi juga menjadi langkah besar untuk memperkuat daya saing. Ia berterima kasih kepada DRTPM, Universitas Teknokrat Indonesia, dan seluruh tim PKM atas bantuan serta pelatihan yang diberikan.

"Harapannya, program ini dapat berlanjut dan semakin dikembangkan di masa depan," jelasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us