Taman Nepenthes Itera jadi Magnet Eduwisata Baru di Lampung
- Taman Nepenthes Itera menjadi destinasi eduwisata unggulan di Provinsi Lampung
- Fasilitas konservasi kantong semar memberikan pengalaman belajar interaktif bagi pengunjung dan menjadi laboratorium riset bagi mahasiswa
- Kebun Raya Itera akan dideklarasikan sebagai destinasi wisata baru di Lampung dengan dukungan teknologi Internet of Things (IoT) dan kolaborasi dari PLN Nusantara Power UP
Bandar Lampung, IDN Times - Institut Teknologi Sumatera (Itera) bersama PT PLN Nusantara Power UP berkolaborasi mengembangkan Taman Nepenthes atau Taman Kantong Semar di Kebun Raya Itera. Sinergi tersebut ditandai dengan diresmikannya wahana edukasi baru berupa rotating box dan papan infografis tematik.
Fasilitas ini menampilkan informasi morfologi, habitat, siklus hidup, hingga ragam spesies kantong semar yang ada di kawasan Taman Nepenthes, sehingga memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif bagi pengunjung.
Sejak dibuka pada Juni 2024, Taman Nepenthes telah menjelma menjadi salah satu destinasi paling diminati di Kebun Raya Itera. Tak hanya menjadi ruang konservasi, taman ini disiapkan sebagai destinasi eduwisata unggulan di Provinsi Lampung yang menawarkan pendekatan belajar sains berbasis pengalaman langsung.
1. Wahana edukasi sekaligus laboratorium riset
Kepala Unit Penunjang Akademik (UPA) Konservasi Flora Sumatera/Kebun Raya Itera, Alawiyah menjelaskan fasilitas konservasi kantong semar selama ini memberikan dampak besar bagi pendidikan lingkungan. Koleksi Nepenthes terus bertambah, sementara antusiasme pengunjung—khususnya pelajar—meningkat signifikan dari waktu ke waktu.
“Selama ini pelajar hanya melihat kantong semar dari buku atau video. Kini mereka dapat belajar langsung di Kebun Raya Itera. Pengalaman ini memberikan pendidikan lingkungan yang lebih nyata dan menumbuhkan kesadaran pentingnya konservasi,” ujar Alawiyah, Rabu (3/12/2025).
Menurutnya, selain menjadi wahana edukasi untuk masyarakat, Taman Nepenthes juga berkembang sebagai laboratorium riset. Mahasiswa Itera, mahasiswa S3 Universitas Lampung, hingga peserta magang dari Universitas Gadjah Mada memanfaatkan kebun raya ini untuk penelitian terkait Nepenthes, menjadikannya pusat studi penting bagi bidang botani dan konservasi tanaman endemik.
2. Kebun Raya Itera akan jadi destinasi wisata baru di Lampung
Rektor Itera, I Nyoman Pugeg Aryantha, menyambut baik kontribusi PLN yang dinilai strategis bagi pengembangan konservasi, penelitian, hingga layanan edukasi kampus. Ia menegaskan, setelah Itera resmi menjadi Badan Layanan Umum (BLU) tahun depan, Kebun Raya Itera akan dideklarasikan sebagai destinasi wisata baru di Lampung dengan menggandeng pelaku bisnis pariwisata.
Nyoman juga mendorong pengelola Kebun Raya Itera untuk mulai memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT). Teknologi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem Nepenthes dataran tinggi yang menyerupai habitat aslinya, sehingga memperkaya koleksi sekaligus memperkuat identitas Kebun Raya Itera sebagai pusat konservasi modern.
3. PLN siap kolaborasi dukung pelestarian lingkungan
Sementara itu, Manager PLN Nusantara Power UP Tarahan, Dwi Suprianto, menegaskan dukungan PLN merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan.
“Apa yang kami berikan memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan. Ini menjadi langkah strategis untuk terus memperkuat kolaborasi, sejalan dengan upaya kami menjadi penyedia energi berwawasan lingkungan,” ujarnya.
