Dosen Darmajaya Bekali Anak Panti Asuhan dengan Kewirausahaan Digital

- Membekali anak-anak panti dengan keterampilan berbasis teknologi dan kreativitas
- Panti anak-anak akan mendapat pendampingan langsung dalam mengembangkan ide bisnis
- Anak asuh diharapkan mampu menciptakan peluang kerja dan ikut berperan dalam pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia
Bandar Lampung, IDN Times – Kepedulian terhadap masa depan anak-anak panti asuhan mendorong dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya untuk turun langsung membekali mereka dengan keterampilan digital dan kewirausahaan.
Program ini berjudul “Pemberdayaan Panti Asuhan Berdikari An-Nawawi Bandar Lampung dengan Kewirausahaan Digital Berbasis Ekonomi Kreatif” dan berhasil mendapat pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI melalui skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) 2025.
1. Membekali anak-anak panti dengan keterampilan berbasis teknologi

Kegiatan ini diketuai oleh Ade Moussadecq, dosen Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV), bersama anggota tim M. Ariza Eka Yusendra, dosen Prodi Bisnis Digital, serta Handoyo Widi Nugroho dosen Prodi Sistem Informasi ini membekali anak-anak panti dengan keterampilan berbasis teknologi dan kreativitas agar kelak bisa mandiri secara ekonomi.
“Kami ingin menciptakan ruang belajar sekaligus berkarya bagi adik-adik di panti. Mereka akan dikenalkan pada pembuatan konten digital, desain grafis sederhana, hingga pemasaran produk secara berani,” jelas Ade, Selasa (19/8/2025).
2. Panti anak-anak akan mendapat pendampingan langsung

Ade mengatakan, penguasaan keterampilan digital sejak usia muda sangat penting agar mereka dapat bersaing di masa depan, khususnya di era ekonomi digital yang terus berkembang. Panti Asuhan An-Nawawi yang berlokasi di Sukarame, Bandar Lampung, menjadi mitra dalam kegiatan ini.
"Panti anak-anak akan mendapat pendampingan langsung dalam mengembangkan ide bisnis, mengemas produk, serta memanfaatkan platform digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas," ujarnya
3. Anak asuh diharapkan mampu menciptakan peluang kerja

Ade berharap, adanya program ini, panti asuhan dapat menjadi pembelajaran kewirausahaan digital yang berkelanjutan.
"Sehingga anak asuh mampu menciptakan pusat peluang kerja, mandiri secara finansial, dan ikut berperan dalam pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia," imbuhnya.