Shorinji Kempo Tambah 1 Emas untuk Lampung Ajang PON Beladiri

- Vina Febriana Hasan meraih medali emas pertama untuk Shorinji Kempo Lampung di PON Beladiri Kudus 2025.
- Pelatih Shorinji Kempo Lampung menargetkan dua medali emas dan menyampaikan prestasi ini merupakan hasil dari program pembinaan jangka panjang.
- Para atlet Lampung berjuang keras dengan jadwal latihan yang tidak menentu di tengah kesibukan bekerja, sementara pelatih lainnya merasa optimis meski masih di bawah dominasi daerah kuat.
Kudus, IDN Times – Provinsi Lampung kembali menambah pundi-pundi medalinya ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri 2025 di Kudus. Teranyar, emas datang dari cabang olahraga Shorinji Kempo, lewat aksi Vina Febriana Hasan di kelas Randori perorangan +70Kg yang bermain di GOR Kalimutu, Kudus, Minggu (19/10/2025).
Vina tampil gemilang setelah menundukkan Nining Ardykara Ar asal Sulawesi Tenggara di partai final. Kemenangan ini sekaligus menjadi medali emas pertama bagi tim Shorinji Kempo Lampung di ajang PON Beladiri tahun ini.
1. Tidak menyangka

Vina mengungkapkan perasaannya usai berhasil meraih medali emas pertama untuk Shorinji Kempo di PON Beladiri Kudus 2025.
"Rasanya ini seperti mimpi, saya gak nyangka bisa meraih medali emas di sini (PON Beladiri Kudus)," katanya.
2. Target 2 emas

Pelatih Shorinji Kempo Lampung, Alpha Edison, mengatakan, menargetkan dua medali emas dalam ajang ini.
“Untuk sementara kami baru dapat satu emas. Masih ada empat nomor lagi yang akan bertanding Farel, Risky, dan dua nomor Embu beregu campuran. Harapannya bisa menambah emas lagi,” ujar Alpha saat ditemui di arena pertandingan.
Alpha juga menyampaikan prestasi ini merupakan buah dari program jangka panjang yang telah dijalankan sejak level remaja. “Kami sudah mulai bina dari usia remaja, dewasa, sampai kadet. Banyak juga atlet perempuan yang sekarang menonjol dan naik ke level berikutnya,” katanya.
3. Jadwal latihan di tengah pekerjaan

Dibalik pencapaian itu, Alpha mengungkap perjuangan keras para atlet Lampung yang berlatih di tengah kesibukan bekerja.
“Sebagian besar atlet kami kerja sebagai buruh atau SPG. Jadi jadwal latihannya gak menentu kadang malam, kadang pagi, tergantung jam kerja. Kami harus fleksibel biar mereka tetap bisa latihan,” ungkapnya.
Ia berharap dukungan dari KONI Lampung bisa semakin kuat agar pembinaan bisa berjalan lebih konsisten. “Harapannya ada sinergi antara program kami dan KONI, supaya kebutuhan atlet bisa terpenuhi dan prestasi lebih stabil,” tambahnya.
4. Masih di bawah dominasi daerah kuat

Pelatih lainnya Frengky Novera Riansyah Hamzah menilai capaian kali ini sudah cukup menggembirakan meski belum sepenuhnya memuaskan.
“Kalau dibilang puas, ya setengah puas. Karena lawan-lawan kita berat ada Jabar, Kalimantan, Sultra, dan lainnya. Tapi kita tetap optimis, kalau mereka bisa, kenapa kita tidak?” ujarnya.
Tim Kempo Lampung mengerahkan 17 dari total 24 nomor pertandingan, mencakup kategori Randori dan Embu baik perorangan maupun beregu. “Kami masih punya peluang di beberapa nomor, semoga bisa menutup target dua emas,” tuturnya.