Mahasiswa Itera Raih Emas di Iran, Teliti Sekam Padi jadi Sumber Listrik

Pemanfaatan bioranit biohidrogen dari limbah sekam padi

Bandar Lampung, IDN Times – Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) intens memeroleh prestasi bidang karya ilmiah tingkat nasional dan internasional. Terbaru,  Tim mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) terdiri dari Abdul Khanafy dari Program Studi Teknik Pertambangan, Adelia Putri (Teknik Biomedis) berhasil meraih medali emas dalam ajang International Avicenna Youth Science Fair tahun 2021.

Ajang itu diselenggarakan Indonesia Young Scientist Association (IYSA) Teheran, Iran. IYSA merupakan salah satu lembaga yang memfasilitasi para pelajar Indonesia dalam mengembang potensi di bidang keilmuan baik dalam negeri maupun luar negeri. Kali ini IYSA mendapat dukungan dari pemerintah Iran untuk penyelenggara kompetisi sains tersebut.

Baca Juga: Melongok Pemilihan Duta ITERA 2021, Jadi Generasi Menginspirasi

1. Biohidrogen merupakan energi alternatif terbarukan

Mahasiswa Itera Raih Emas di Iran, Teliti Sekam Padi jadi Sumber ListrikProgram Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin (E-mas Bayu) dan Energi Mandiri Tambak Ikan (E-mba Mina). (Dok. Pertamina)

Dalam ajang tersebut, tim mahasiwa ITERA mengusung karya tulis ilmiah bertajuk Bioranit biohydrogen rice huck with chitosan composite membrane fuel cell. Konsepnya pemanfaatan bioranit biohidrogen dari limbah sekam padi dengan membran kitosan untuk menghasilkan sumber membran fuel cell yang dapat menghasilkan energi listrik.

Secara teknis Abdul menjelaskan, sekam padi sebagai bahan baku diubah menjadi biohidrogen. Biohidrogen merupakan energi alternatif terbarukan dan berasal dari limbah salah satunya yaitu limbah sekam padi.

Kemudian energi yang dihasilkan disalurkan dan disimpan pada membran yang terbuat dari rumput laut, penggunaan rumput laut tersebut agar lebih ramah lingkungan dalam menghasilkan dan menyalurkan energi. Membran ini juga digunakan sebagai katoda dan anoda pada penyaluran energi listrik.

2. Limbah sekam potensi energi listrik

Mahasiswa Itera Raih Emas di Iran, Teliti Sekam Padi jadi Sumber Listrikjohnharveyphoto.com

Abdul mengatakan, penelitian tersebut didasari melihat banyaknya limbah sekam padi yang tidak termanafaatkan dengan baik. Selain itu kebutuhan akan energi yang kian hari kian meningkat.

Limbah sekam padi yang tidak termanfaatkan oleh masyarakat Indonesia menurut Abdul dapat menjadi suatu potensi dalam menyediakan energi listrik apabila dikelola dengan baik dengan cara mengubahnya menjadi membran fuel cell.

“Kami melakukan riset perbandingan antara membran nafion 177 yang ada sebelumnya, dilakukannya penelitian ulang mengenai membran tersebut dengan peninjauan ulang baik dari segi kebermanfaatan potensi bahan dan hasil yang dirasakan,” ujar Abdul, Minggu (28/11/2021).

3. Diperbolehkan berkolaborasi dengan mahasiswa dari perguruan tinggi lain

Mahasiswa Itera Raih Emas di Iran, Teliti Sekam Padi jadi Sumber ListrikAbdul Khanafy dari Program Studi Teknik Pertambangan, Adelia Putri (Teknik Biomedis) ITERA. (IDN Times/Istimewa).

Abdul mengatakan, ajang sains yang mengangkat nama ilmuan dunia, Ibnu Sina, tersebut diikuti pelajar berbagai jenjang pendidikan, hingga mahasiswa perguruan tinggi dari berbagai negara. Khusus tim mahasiswa ITERA bersaing di kategori sains mahasiswa. Selain itu, dalam kompetisi ini, mahasiswa juga diperbolehkan berkolaborasi dengan mahasiswa dari perguruan tinggi lain untuk menjabarkan ide dan gagasan yang dimiliki dalam sebuah penelitian.

Tidak hanya berdua, tim mahasiswa ITERA dalam ajang tersebut berkolaborasi dengan mahasiswa dari tiga kampus lain, yakni Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Sriwijaya, dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ia berharap penelitian yang mereka lakukan dalam tahap kajian tersebut dapat diteliti lebih lanjut dikarenakan bahan bahan yang digunakan termasuk bahan yang sangat melimpah dan diharapkan dapat digunakan maupun diterapkan secara langsung. “Ke depannya apabila keadaan telah membaik kami akan melakukan penelitian lebih lanjut, hingga bisa diimplementasikan,” ujar Abdul.

Baca Juga: Fakta Menarik Teleskop Robotik Itera, Satu-satunya di Asia Tenggara

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya