Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Teknik Kimia Unila Pamerkan Inovasi Eco Enzim di Pekan Raya Lampung

Pameran inovasi eco enzim Teknik Kimia Unila di Pekan Raya Lampung 2024 (dok.Humas Unila)
Intinya sih...
  • Program Studi Teknik Kimia Unila meluncurkan produk inovasi eco enzim di Pekan Raya Lampung
  • Eco enzim dihasilkan dari fermentasi bahan organik dan dapat digunakan sebagai pembersih lantai, cairan cuci piring, bahkan untuk mandi
  • Produk eco enzim bertujuan mengedukasi masyarakat bahwa limbah bisa menjadi bernilai ekonomis dan mudah ditemukan serta pembuatannya tidak sulit

Bandar Lampung, IDN Times - Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung (FT Unila ) meluncurkan produk inovasi eco enzim di stand Unila pada Pekan Raya Lampung (PRL) di PKOR Way Halim, Bandar Lampung.

Dosen Prodi Kimia, Erwanto mengatakan, eco enzim merupakan hasil fermentasi bahan-bahan atau limbah organik yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal.

"Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, limbah organik kini dapat diolah menjadi produk inovatif seperti eco enzim," jelasnya, Selasa (4/6/2024).

1. Kegunaan eco enzim untuk kehidupan sehari-hari

ilustrasi mandi (freepik.com/freepik)

Erwanto menjelaskan, eco enzim dihasilkan dari fermentasi dengan bahan dasar gula atau tetes tebu sebagai katalisator, serta limbah organik seperti kulit jeruk atau limbah kulit buah yang dicampur dengan air hujan. Campuran ini disimpan dalam wadah kedap udara selama tiga bulan.

Setelah tiga bulan, cairan serbaguna eco enzim terbentuk. Eco enzim dapat digunakan sebagai pembersih lantai, cairan cuci piring, bahkan bisa digunakan untuk mandi.

"Dalam pembuatannya, terdapat batasan konsentrasi ambang batas untuk memastikan produk yang aman bagi tubuh dan produk yang hanya diperuntukkan sebagai pembersih," terangnya.

2. Saat ini eco enzim belum bernilai ekonomis

Pameran inovasi eco enzim Teknik Kimia Unila di Pekan Raya Lampung 2024 (dok.Humas Unila)

Lebih lanjut Erwanto menjelaskan, saat ini orientasi produk eco enzim belum mengarah pada nilai ekonomis karena produk ini merupakan hasil penelitian kampus. Namun, jika ada peluang di masa depan, Unila dapat memproduksi eco enzim dalam skala lebih besar sebagai mediator agar produk ini sampai ke masyarakat.

"Produk eco enzim juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat bahwa limbah di sekitar kita, yang biasanya hanya dianggap sebagai bahan buangan, sebenarnya bisa menjadi produk bernilai ekonomis jika kita tahu cara mengolahnya dan teknologi yang digunakan," paparnya.

3. Gunakan bahan-bahan ramah lingkungan di sekitar

freepik.com

Menurut Erwanto, produk eco enzim ramah lingkungan diusung Program Studi Teknik Kimia ini mencerminkan bahan dan alat yang mudah ditemukan serta pembuatannya tidak sulit. Sehingga bisa dijadikan bahan praktikum atau pembelajaran bagi siswa.

"Tantangan dalam pembuatan produk ini termasuk upaya mendapatkan bahan-bahan kimia yang memerlukan izin tertentu. Saya berharap produk eco enzim ini dapat mengedukasi mahasiswa Teknik Kimia dan mahasiswa rumpun saintek dalam memaksimalkan sumber daya yang ada," ujarnya.

Pihaknya menambahkan, mahasiswa bisa memaksimalkan bahan-bahan di lingkungan sekitar yang awalnya hanya limbah tak berarti, namun bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat.

"Saya berharap dengan adanya penelitian atau penelitian produk seperti ini, produk yang masih terlihat sederhana bisa diperbarui kemasannya sehingga lebih menarik perhatian masyarakat," tandasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Silviana
Martin Tobing
Silviana
EditorSilviana
Follow Us