Curhat Orang Tua Anak Gagal Ginjal di Lampung, Sempat Demam dan Kejang

Pasien meninggal di RSUD Abdul Moeloek

Bandar Lampung, IDN Times - Anak pasien pertama gangguan gagal ginjal akut di Provinsi Lampung dinyatakan meninggal dunia sempat mengalami gejala demam tinggi, hingga kejang-kejang sebelum dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek, Kota Bandar Lampung.

Sepenggal kisah tersebut disampaikan orang tua pasien anak MAZ (11), Desi Apriani saat ditemui IDN Times di rumah duka Jalan H. Umar, Kelurahan Duren Payung, Tanjungkarang Pusat, Kota Bandar Lampung, Senin (24/10/2022).

"Gejala awalnya cuma itu demam tinggi, kalau buang air kecil alhamdulillah kemarin lancar-lancar aja. Normal, anaknya juga gak rewel seperti bayi sakit lainnya," ucap Desi lesu sambil didampingi ibu alias nenek MAZ di ruang tamu rumah

Baca Juga: 2 Kasus Gagal Ginjal di Lampung, Ditnarkoba Polda Gencar Sidak Apotek

1. Alami kejang sebelum dirawat intensif di RSUD Abdul Moeloek

Curhat Orang Tua Anak Gagal Ginjal di Lampung, Sempat Demam dan KejangAnak pasien pertama gangguan gagal ginjal akut di Provinsi Lampung dinyatakan meninggal dunia sempat mengalami gejala demam tinggi hingga kejang di RSUD AM. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Terkait detail peristiwa, Desi melanjutkan, sang buah hati laki-laki terlahir dalam keadaan normal tersebut pada pekan lalu sempat terjatuh dari ranjang kamar. Sejak saat itu, MAZ sedikit memperlihatkan gejala aneh dan nafsu makan sedikit menurun.

Kemudian ia dan suami memutuskan memanggil tukang urut bayi. Itu lantaran anak diduga mengalami salah urat hingga mengakibatkan sedikit kurang sehat. Tak kunjung memperlihatkan perubahan, Desi akhirnya membawa sang bayi ke RS DKT, Bandar Lampung, Kamis (20/10/2022) sore.

"Sampai DKT masih di ruang IGD, anak saya sempat diperiksa cek kesehatan seperti suhu lain-lainnya. Dokter bilang tidak ada apa-apa, cuma demam-demam biasa katanya karena bayi mau tumbuh gigi. Akhirnya gak dirawat dianjurkan dibawa pulang lagi," ucap Desi.

Merasa sedikit tenang, MAZ akhirnya kembali dibawa pulang ke rumah. Namun selang sekitar 2 jam kemudian, buah hati justru mengalami kejang-kejang hingga dibawa ke RSUD Abdul Moeloek. "Sampai rumah sakit umum beda lagi, dokter memutuskan untuk rawat inap," sambungnya.

2. Keluarga belum terima diagnosis gagal ginjal akut

Curhat Orang Tua Anak Gagal Ginjal di Lampung, Sempat Demam dan Kejangmedicalnewstoday.com

Berdasarkan hasil pemeriksaan di rumah sakit plat merah tersebut, Desi mengaku pihak dokter sama sekali tak mengatakan putra keduanya tersebut didiagnosis mengalami gangguan gagal ginjal akut.

"Dirawat 2 hari 3 malam, meninggal Sabtu malam Minggu kemarin. Kalau dari hasil rontgen dan scanning, Infeksi paru dan pembekuan di otak," ucap Desi.

Selama menjalani perawatan di RSUD Abdul Moeloek, ia menyebut sang buah hati diberi pengobatan berbentuk puyer bukan obat berbentuk cairan atau sirup. "Kemarin jenazah sudah langsung disuruh pulang diantar pakai mobil jenazah rumah sakit, tapi sampai sekarang surat kematian dan dokumen lainnya belum kami terima," lanjut dia.

3. Rumah sakit hargai keputusan keluarga

Curhat Orang Tua Anak Gagal Ginjal di Lampung, Sempat Demam dan KejangDirektur RSUD Abdul Moeloek, Lukman Pura saat dimintai keterangan awak media. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Direktur RSUD Abdul Moeloek, Lukman Pura menginformasikan pasien anak inisial MAZ tersebut meninggal dunia akibat diagnosis gangguan gagal ginjal akut. Itu pasca menjalani perawatan intensif di rumah sakit setempat.

"Ya, memang karena (pasien) masuknya sudah mengalami gangguan ginjal," ucapnya saat ditemui di ruang kerja.

Terkait klaim pihak keluarga menyebutkan sang buah hati meninggal bukan dikarenakan gangguan ginjal, pihak rumah sakit memaklumi dan menghormati keputusan tersebut. Untuk itu, pihaknya akan segera mengirimkan surat kematian anak 11 bulan tersebut.

"Mereka sedang berduka, kita hargai klaim pihak keluarga kita tidak membantahnya karena itu keputusan mereka," tandas dia.

Baca Juga: Update Ginjal Akut di Lampung, 1 Anak Meninggal dan 1 Pasien Membaik

Topik:

  • Martin Tobing
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya