Kisah Pilu Anak Panti Asuhan Bandar Lampung Antre Pinjam HP demi PJJ 

Panti asuhan hanya punya 2 HP untuk dipakai belajar 24 anak

Bandar Lampung, IDN Times -Pemerintah Kota Bandar Lampung kembali memperpanjang masa sekolah daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) hingga (3/1/2021). Merujuk surat edaran dari Wali Kota Bandar Lampung, Senin (19/10/2020), perpanjangan PJJ sebagai salah satu solusi untuk menghentikan penyebaran COVID-19 yang masih belum menunjukkan penurunan, bahkan cenderung terus meningkat di Kota Bandar Lampung.

Selama PJJ siswa tentu dituntut memiliki gadget dan kuota sebagai saranan komunikasi dengan guru. Namun, fasilitas tersebut tidak bisa didapatkan oleh anak-anak panti asuhan Peduli Harapan Bangsa di Jalan Raden Gunawan, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung. Menurut keterangan pemilik panti, akses anak-anak untuk bisa belajar daring terhambat lantaran mereka hanya memiliki dua gawai untuk belajar 24 anak.

1. Harus menunda belajar karena bergantian dengan yang lain

Kisah Pilu Anak Panti Asuhan Bandar Lampung Antre Pinjam HP demi PJJ IDN Times/Silviana

Selsi Naura Handina, salah satu anak panti mengaku cukup sulit mengikuti PJJ yang hanya bermodalkan dua ponsel untuk memfasilitasi 24 anak asrama putri mengikuti PJJ. Seringkali siswi kelas enam SD ini harus menunda belajarnya lantaran teman-temannya yang lain juga sudah mengantre untuk mengikuti PJJ.

Menurutnya cukup sulit mengerjakan soal-soal dari guru yang belum pernah dijelaskan sama sekali. “Iya kalau belum bisa selesai hari ini dilanjutin besok lagi. Kata ibu guru juga gak papa. Tapi besok udah ngerjain soal yang beda lagi jadi yang hari ini ditinggalin,”ujarnya.

Amir Hamzah selaku Ketua Lembaga Kesejahteraan Anak atau Panti Asuhan Peduli Harapan Bangsa, tak bisa berbuat apa-apa melihat anak-anaknya mengikuti PJJ namun dengan fasilitas yang kurang mendukung. Tak hanya asrama putri, asrama putra juga hanya memiliki dua ponsel untuk 26 anak. Itu pun milik pengurus panti sebagai sarana komunikasi.

“Anak-anak ini kan sekolah dan kelasnya beda-beda. Yang ini sedang belajar tiba-tiba putus. Belum nanti ada yang harus bikin tugas video. Sementara kelas 2, 3, 4 akhirnya nunggu dulu,” ungkapnya saat ditemui di panti asrama putri, Senin (19/10/2020).

2. Donatur turun drastis, usaha panti tak berjalan dampak pandemik

Kisah Pilu Anak Panti Asuhan Bandar Lampung Antre Pinjam HP demi PJJ Amir Hamzah, Ketua Panti Asuhan Peduli Harapan Bangsa. (IDN Times/Silviana)

Untuk menambah pemasukan, panti asuhan ini memiliki beberapa usaha di antaranya air minum isi ulang dan pembuatan papan bunga. Namun sejak pandemik ini, usaha papan bunga tak lagi berjalan sehingga hanya mengandalkan usaha air minum.

“Dulu sebelum pandemik bisa sebelas papan bunga dalam seminggu. Tapi sekarang boro-boro, nggak ada sama sekali. Tapi alhamdulillah air minum tetep jalan warga pada beli di sini," ujar Amir.

Selain itu, donatur serta jumlah pengunjung juga berkurang sedangkan kebutuhan anak-anak semakin meningkat karena sehari-hari hanya menghabiskan waktu di asrama. Biasanya dalam satu hari bisa tiga atau empat pengunjung. Sedangkan saat pandemik ini sekitar dua pengunjung dalam satu bulan Amir sudah sangat bersyukur.

“Biasanya kan kalau sekolah berangkat sarapan, pulang siang makan terus nanti makan lagi malem. Kalau sekarang dari pagi sampe malem di asrama. Masak biasanya 6 kg sekarang bisa 10 kg sehari. Belum lagi sekarang nambah kuota. Baru dua bulan ini saya pasang WiFi karena dulu awal-awal pake kuota manual boros,” ujarnya.

Baca Juga: Orangtua Siswa Dukung Belajar Daring Diperpanjang hingga 31 Oktober

3. Rentan penipuan mengatasnamakan donatur

Kisah Pilu Anak Panti Asuhan Bandar Lampung Antre Pinjam HP demi PJJ Prestasi yang pernah didapatkan anak-anak Panti Asuhan Peduli Harapan Bangsa. (IDN Times/Silviana)

Pemberian informasi melalui media untuk mempermudah para donatur memberikan bantuannya justru malah disalahgunakan oleh sebagian pihak. Selama pandemik ini ada banyak sekali orang-orang yang menghubungi Amir dan mengaku sebagai donatur.

Beruntungnya dia sudah memahami modus penipuan semacam itu. “Banyak banget yang chat ngirim bukti transfer. Katanya udah transfer 10 juta tapi kelebihan dan minta dikembalikan 4 juta karena untuk biaya rumah sakit anak panti lain. Pas di cek ternyata nggak transfer,” ungkap Amir.

Menurutnya, kejadian semacam ini sering dialami oleh panti asuhan di Bandar Lampung. Sebagai ketua forum daerah panti asuhan Bandar Lampung Amir kerap mendengar keluhan penipuan dari rekan-rekannya.

“Jangankan 4 jutanya, 10 juta mau diambil ya ambilah karena emang bukan rezeki saya. Inilah salah satu contoh sering masuk bukan ke saya saja. Temen-temen lembaga ngeluh bagaimana mensiasatinya. Banyak kita masukan ke media sosial tapi banyak juga yang menyalahgunakan itu,” paparnya.

Menurut Amir, kejadian ini memang belum pernah dilaporkan secara langsung kepada pihak berwajib. Namun dia sudah sering curhat jika ada tamu dari Babinka setempat.

Menurutnya itu sudah termasuk aduan keluhan dari masyarakat. “Sering ada tamu Babinka yang main kesini saya ceritakan, katanya sulit untuk mengungkapkan. Padahal ada bukti. Nggak tau sulit karena males nyari atau apa," ungkapnya. 

Amir menjelaskan, para donatur bisa saja datang langsung dan melihat kondisi anak-anak jika memang serius ingin membantu.  “Datang aja ke panti melihat langsung. Kalau sekitar Bandar Lampung kadang saya nyamperin karena takut corona ini kan. Tapi kalau lewat rekening ini kadang-kadang kok herannya tau semua tentang saya. Dari keluarga saya, istri, anak saya tau semua,” keluhnya

4. Pengurus panti pernah ditipu oknum tak dikenal klaim mengatasnamakan perusahaan gelar baksos

Kisah Pilu Anak Panti Asuhan Bandar Lampung Antre Pinjam HP demi PJJ IDN Times/Istimewa

Panti asuhan lain yang juga sempat mengalami penipuan adalah panti asuhan Al-Baroqah Madani Lampung. Menurut Selda pemilik panti tersebut, anak-anak panti pernah diajak mengikuti acara di salah satu perusahaan swasta, namun ternyata pihak perusahaab mengaku tidak membuat acara apa pun untuk anak panti.

Sedangkan orang yang mengajak itu malah membawa kabur mobil yang disewa. “Dia kan nyewa mobil tapi si pemiliknya ini ikut juga. Terus dia alasan beli minum buat anak panti. Yang punya mobil ini ditinggal dulu. Barang mah mobilnya di bawa kabur,” ungkap Selda saat dihubungi Selasa (20/10/2020).

Untuk modus penipuan mengatasnamakan donatur yang sudah mentransfer sejumlah uang juga kerap dialami oleh panti asuhan di Jalan Tirtayasa, Sukabumi Bandar Lampung ini. Selain itu anak-anak panti yang berjumlah 20 orang untuk yang di Sukabumi ini hanya memiliki dua ponsel. Sedangkan 39 orang anak Panti di Campang memiliki tiga ponsel untuk PJJ.

“Donaturnya berkurang. Kebutuhan anak-anak meningkat belum di tambah kuota juga. Tapi yang nipu-nipu juga makin banyak,” ujar Selda.

5. Menggantung asal kepada pemerintah Bandar Lampung

Kisah Pilu Anak Panti Asuhan Bandar Lampung Antre Pinjam HP demi PJJ IDN Times/Silviana

Amir mengusulkan pemerintah bisa membuat kebijakan yang lebih memperhatikan kondisi anak-anak di Bandar Lampung dalam mengikuti PJJ ini. Menurutnya pemerintah seharusnya juga bisa menjamin pendidikan dan kebutuhan anak panti yang hal tersebut sudah diatur dalam UU.

“Kalau kita mengacu UU anak terlantar ini kan dirawat atau dipelihara oleh negara. Negara itu harus hadir sebetulnya kalau gak hadir kan maaf ngomong kalau anak dari panti asuhan kita keluarin 20 orang aja suruh bejejer di kantor wali kota atau lampu merah kan rame gitu kan . Sebetulnya berterima kasih gitu pemda itu dengan adanya lembaga seperti ini mereka nggak liar,” paparnya.

Selain itu, Amir juga mengusulkan agar pemerintah kembali membuka sekolah dengan sistem bergantian. Menurutnya dalam belajar, anak-anak tidak hanya membutuhkan materi saja melainkan juga interaksi dengan teman-temannya. 

“Sekolah ini masuk yang jumlah murid 50 bagi dua deh. Hari ini 25 besok 25. Karena kita bayar terus yang swasta tiap bulan padahal gak ngajar. Atau pagi 25 sore 25 mereka juga bisa ketemu kawan dengan tetap dijaga protokol kesehatan,” tuturnya.

Baca Juga: Kisah Satbrimob Polda Lampung Sedia WiFi Gratis Belajar Daring Siswa

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya