Fakta Menarik Universitas Teknokrat jadi Kampus Standar Internasional
Universitas Teknokrat Indonesia berhasil meraih gelar juara pertama nasional kompetisi Internet of Things (IoT). (Dok. Teknokrat).
Intinya Sih...
- Universitas Teknokrat Indonesia berusaha menjadi kampus berstandar internasional dengan program belajar yang mampu bersaing di kanca nasional dan internasional.
- Visi World Class University sebagai Kampus Go Internasional bukan hanya slogan, tapi sudah diakui oleh badan pemeringkatan internasional.
- Kurikulum Universitas Teknokrat harus mengarah berbasis internasional dan akreditasi internasional, serta lulusan tidak minder dibandingkan dengan kampus negeri lainnya.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times -Universitas Teknokrat Indonesia memiliki visi menjadi Universitas Unggul dan Berstandar Internasional yang berperan aktif dalam pembangunan Indonesia dan dunia melalui Tridharma perguruan tinggi yaitu, pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Untuk menjadi kampus berstandar internasional kampus berlokasi di Kota Bandar Lampung ini memiliki banyak program belajar menjadikan mahasiswanya mampu bersaing di kanca nasional bahkan internasional.
Berikut IDN Times rangkum fakta menarik Universitas Teknokrat Indonesia dalam mewujudkan visi menjadi kampus Go Internasional.
Baca Juga: Universitas Teknokrat Raih Peringkat Pertama Internasional Webometric
1. Sudah masuk dalam beberapa pemeringkatan internasional
Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) menerapkan sidang skripsi pertama di dunia melalui Metaverse. (Dok. UTI).Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Mahathir Muhammad mengatakan, visi World Class University menjadi Kampus Go Internasional bukan sekadar slogan belaka. Menurutnya, Universitas Teknokrat saat ini menuju World Class University sebagai kampus diakui di tingkat dunia.
"Pertama, kita harus diakui oleh badan pemeringkatan internasional, dan Alhamdulillah Teknokrat sudah masuk dalam beberapa pemeringkatan internasional,” kata Mahathir, Minggu (24/12/2023).
2. Mahasiswa Teknokrat harus menguasai Bahasa Inggris dan AI
Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) meluncurkan dosen Artificial Intelligence (A.I) pertama di Indonesia, Selasa (26/4/2023). (Dok. UTI).Disampaikan Mahathir, untuk menuju visi World Class University harus dapat dicerminkan juga oleh mahasiswanya bukan hanya kampusnya saja. Sebab itu mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia harus dapat menguasai bahasa Inggris dan teknologi seperti penguasaan Artificial Intelligence (AI).
"Kta menganggap mahasiswa tidak hanya sekadar pengetahuan, keterampilan saja, tetapi kreativitas. Karena di era akan datang tidak cukup keilmuannya saja tetapi teknologi seperti AI dapat membantu pekerjaan mereka dalam kesehariannya,” ujarnya.
3. Mahasiswa Teknokrat tidak lagi minder sejajar dengan UGM
Vina Qurrota Akyuningrum (20), mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Sastra dan Ilmu Pendidikan Universitas Teknokrat Indonesia (UTI). (Dok. Teknokrat).Lebih lanjut Mahathir menyampaikan, bahwa kurikulum Universitas Teknokrat harus mengarah berbasis internasional dan juga akreditasi internasional. Sehingga, seluruh mata kuliah di program studi mewajibkan mahasiswa berpikir dalam bahasa Inggris.
Kemudian, para dosen kampus Universitas Teknokrat Indonesia mendorong untuk mengajar dan bahan ajar seperti slide harus menggunakan bahasa Inggris.
"Sehingga lulusan Universitas Teknokrat Indonesia tidak minder. Sebab prestasi ditorehkan saat ini mampu mensejajarkannya dengan kampus negeri lain seperti UGM dan lainnya," bebernya.
4. Ahlak dan hati nurani tetap jadi pembelajaran dasar
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) meraih Juara I dan Juara II Lomba Struktur Jembatan. (Instagram.com/teknokrat_university).Ketua Yayasan Pendidikan Teknokrat Dewi Sukmasari, menambahkan, Yayasan Teknokrat terus menyediakan proses pendidikan terbaik dengan standar kualitas tinggi.
“Komitmen disiplin inovatif inovatif untuk meninggikan standar potensi pemikiran dan kecerdasan, namun tetap kaki dan hati menapak di bumi,” ucapnya.
Menurutnya, kemajuan teknologi akhir-akhir ini membuat kita tidak mau berlari mengejar perkembangan teknologi dunia jika mau bersaing di dunia kerja dan usaha. Namun pemikiran pemikiran dasar, hati nurani, dan akhlak mulia selalu ditanamkan.
Baca Juga: Gokart Teknokrat Lolos Final Kompetisi Nasional Karting Race 2023
