TPA Bakung Bakal Dapat Mesin Olah Sampah jadi Briket PLTS di 2024

Pengolahan sampah anorganik mengadaptasi dari Pemkot Solo

Intinya Sih...

  • TPA Bakung Bandar Lampung akan mendapat alat pengolah sampah anorganik menjadi briket dari Kementerian ESDM.
  • Program tindak lanjut hasil uji kelayakan sampel sampah di 20 UPT DLH Bandar Lampung oleh Kementerian ESDM Agustus 2023 lalu.
  • Sampah anorganik dipilah dan hanya yang masuk ke alat PLTS, akan dijual ke PLTU Tarahan untuk dijadikan pembangkit listrik.

Bandar Lampung, IDN Times - TPA Bakung Bandar Lampung akan mendapat alat pengolah sampah anorganik menjadi briket dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun ini. Fungsi alat itu sebagai media Pembangkit Listrik Tenaga Sampah.

Kabid Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung, Marhendra Jalyas mengatakan program tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil uji kelayakan sampel sampah di 20 UPT DLH Bandar Lampung oleh Kementerian ESDM Agustus 2023 lalu.

“Progresnya setelah uji kelayakan kemarin, endingnya di Bogor untuk tindak lanjutnya. Kadis kita sebelum Pak Husna yang sekarang yakni Pak Budiman juga sudah mengirimkan data apa yang harus dilengkapi. Insya Allah terealisasi 2024 ini,” katanya, Rabu (17/1/2024).

Baca Juga: Direlokasi, Pemulung TPA Bakung Kini Punya Jadwal Khusus Cari Sampah

1. Mengadaptasi pengolahan sampah ke briket dari Pemkot Solo

TPA Bakung Bakal Dapat Mesin Olah Sampah jadi Briket PLTS di 2024Kabid Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung, Marhendra Jalyas. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Marhendra mengatakan, telah berdiskusi dengan pihak kementerian ESDM melalui daring. Itu terkait realisasi alat pengolah sampah menjadi briket yang mengadaptasi milik Pemerintah Kota Surakarta.

“Kemarin sudah Zoom meeting juga dan Insya Allah 2024 terealisasi hibah alat untuk PLTS ini. Bentuk alatnya seperti yang di Kota Solo dan memang sudah berhasil di sana. Cuma untuk detail alatnya saya juga kurang tahu seperti apa karena saya belum pernah studi banding juga ke Solo,” jelasnya.

Marhendra menjelaskan, sebenarnya seluruh kabupaten/kota di Indonesia telah mengirimi surat terkait volume sampah tidak tercover oleh TPA ke pusat. Dari seluruh kabupaten/kota tersebut, Bandar Lampung mendapat giliran uji kelayakan di 2023 dengan hibah alat PLTS sebagai tindak lanjutnya.

2. Pemkot tetap akan membutuhkan pihak swasta untuk proses produksinya

TPA Bakung Bakal Dapat Mesin Olah Sampah jadi Briket PLTS di 2024Kantor Satu Atap Pemkot Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Marhendra menyebutkan, volume sampah di Bandar Lampung mencapai 800-1000 ton per hari. Nantinya sampah ini akan dipilah dan hanya sampah anorganik saja bakal masuk ke alat PLTS dan menjadi briket.

“Kemarin itu jadi pertemuannya gak cuma ada kami, tapi juga ada dari PLTU Tarahan. Jadi nanti briket ini akan dijual ke PLTU Tarahan untuk dijadikan pembangkit listrik,” imbuhnya.

Meski begitu, ia mengatakan pemkot tetap akan membutuhkan pihak ketiga atau swasta untuk mendukung proses produksinya dan beberapa nama perusahaan juga telah digandeng. Salah satunya adalah PT Coca Cola.

“Tapi tetap ya kemarin itu terkait sampah seperti pemilahan sampah dan lain-hal, kita tetep akan menggandeng swasta. Ada beberapa tapi salah satunya ada PT Coca Cola,” tambahnya.

3. Pemprov juga ingin membangun PLTS di TPA Bakung

TPA Bakung Bakal Dapat Mesin Olah Sampah jadi Briket PLTS di 2024Ilustrasi TPA Bakung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Marhendra mengatakan, kemungkinan pemerintah provinsi juga akan melakukan pengolahan sampah menjadi briket di TPA Bakung. Sehingga tidak menutup kemungkinan jika alat PLTS juga akan diberikan oleh pemprov.

“Provinsi kan mau buat TPA regional di Lamsel. Nah konsultannya bilang sama nih dengan kita mau bangun PLTS juga. Cuma kan TPA regional itu masih simpang siur juga ya karena katanya ada penolakan dari masyarakat di Tanjung Sari,” katanya.

Akhirnya, ia melanjutkan pihak pemprov ingin mencoba membangun PLTS tersebut di TPA Bakung. ”Cuma dari pihak kami minta tunggu dulu, karena kita juga kan mau masang nih karena mau dapat bantuan dari Kementerian ESDM. Ya kita lihat ke depannya bagaimana,” jelasnya.

Baca Juga: Begini Upaya Pemulihan TPA Bakung Setelah 5.000 Ton Sampah Terbakar

Topik:

  • Rohmah Mustaurida

Berita Terkini Lainnya