Melongok Perayaan Imlek 2022 di Vihara Thay Hin Bio Bandar Lampung 

Apa saja hal unik di vihara ini menyemarakkan Imlek?

Bandar Lampung, IDN Times - Perayaan Tahun Baru Imlek selalu ada cerita unik. Misalnya saja di Vihara Thay Hin Bio berlokasi di Jalan Ikan Kakap Nomor 35 Kelurahan Pesawahan, Telukbetung Selatan, Kota Bandar Lampung.

Apa saja hal unik di vihara ini menyemarakkan Imlek 2022? Berikut IDN Times rangkum ulasannya.. 

1. Jeruk dan apel lambang keselamatan

Melongok Perayaan Imlek 2022 di Vihara Thay Hin Bio Bandar Lampung Makanan khas yang dihidangkan pada acara imlek. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Wiria, rohaniawan di Vihara Thay Hin Bio mengatakan, jelang Imlek para rohaniawan vihara melakukan pembersihan terhadap gedung secara menyeluruh. Mulai dari altar Bodisatwa, patung Buddha, dewa dewi, termasuk memasang ornamen-ornamen Imlek seperti lampion dan lilin yang dinyalakan pada malam pergantian tahun baru.

Ia menambahkan, di vihara juga tersaji buah jeruk dan apel hingga kue tutun. Itu semua mengandung makna.

Jeruk dan apel lambang keselamatan. Kue Tutun yang lengket mengartikan agar merekatkan antar umat, selalu membangun tali silahturahmi kekeluargaan supaya hubungan tidak terputus.

“Lampion yang berwarna merah melambangkan kemakmuran. Ada juga aksesori dewa rezeki sendiri yang harapannya dapat mendatangkan rezeki,” ujar Wiria, Senin (31/1/2022).

Baca Juga: Vihara Thay Hin Bio, Bermula Patung Dewi Kwan Im dari Tiongkok 1850

2. Tahun macan bermakna kuat, tegas, dan tegar

Melongok Perayaan Imlek 2022 di Vihara Thay Hin Bio Bandar Lampung 

Wiria mengatakan, 2022 merupakan Tahun Macan atau berunsur air. Karakter macan yang kuat, tegas, dan tegar memiliki makna harapan dan cita-cita yang baik bagi umat Buddha dan keturunan Tionghoa.

“Selain itu juga agar kuat dalam aspek perekonomian dan kesehatan, bisa pulih dan bangkit, agar wabah pandemik COVID-19 bisa segera berakhir,” harapnya.

Lebih lanjut disampaikan Wiria, perayaan Imlek di Vihara Thay Hin Bio periode pandemik COVID-19 masih mengikuti aturan merujuk Instruksi Wali Kota Nomor 2 Tahun 2022 Tentang PPKM Level 2 di Bandar Lampung.

“Dalam pelaksanakan ibadahnya masih sama seperti di 2021, yaitu secara individu memasang dupa bergantian, karena di dalam vihara hanya dibatasi 15 orang saja,” katanya.

3. Protokol kesehatan diterapkan di vihara

Melongok Perayaan Imlek 2022 di Vihara Thay Hin Bio Bandar Lampung Suasana Vihara Thay Hin Bio pada saat perayaan Waisak (IDM Times/Silviana)

Wiria menjelaskan, pihak vihara juga sudah mempersiapkan ruang tunggu dengan kapasitas kursi sebanyak 30 buah. “Selebihnya, umat bisa bersama-sama melakukan doa dan sutra-sutra suci di rumah masing-masing, dan kita sudah sosialisasikan itu di grup media sosial,” terangnya.

Ia menambahkan, vihara juga sudah mempersiapkan tempat ibadah agar sesuai protokol kesehatan seperti menyediakan alat pengukur suhu, cuci tangan, masker cadangan, dan sarung tangan.

“Kami mengimbau para umat agar tidak beramai-ramai ketika menuju ke vihara. Kemudian sejauh ini dari pihak kepolisian, satgas kecamatan dan kelurahan juga sudah terjun memantau persiapan kami, dan mereka merespon baik,” imbuhnya.

4. Tidak ada perayaan besar

Melongok Perayaan Imlek 2022 di Vihara Thay Hin Bio Bandar Lampung Prosesi ibadah Waisak di Vihara Thay Hin Bio (IDN Times/Silviana)

Tahun baru Imlek lekat kaitannya dengan Tari Liong dan Barongsai. Namun, Wiria menyampaikan, tahun ini perayaan imlek masih diadakan secara sederhana.

“Jadi hanya ibadah dan perayaan di keluarga masing-masing saja. Tidak ada Tarian Liong dan Barongsai karena itu sifatnya akan menimbulkan kerumunan. Jadi ditiadakan dan seperti tahun lalu, kami hanya ibadah saja,” jelasnya.

Selain itu, masyarakat juga bisa menjalankan tradisi masing-masing seperti memasak makanan spesial Imlek, dan berkumpul dengan keluarga inti “Tetap saja tapi tidak ada open house jadi hanya diperkenankan berkumpul dengan keluarga inti, jika memang mau memberi ucapan bisa dilakukan secara daring,” ujarnya.

“Karena pada umumnya penyambutan Imlek ini adalah mengungkapkan rasa syukur, kembali merukunkan dan mengharmoniskan keluarga,” kata Wiria.

Baca Juga: Potret Toleransi di Vihara Bandar Lampung, Pengurus Beragama Islam 

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya