KPK Amankan Rp2,5 Miliar dari Rumah Karomani, Penggeledahan Berlanjut

Rumah sekretaris Heryandi diperiksa

Bandar Lampung, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengkonfirmasi jumlah uang tunai yang diamankan dari rumah tersangka suap dan gratifikasi seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri Unila, yakni rektor nonaktif Karomani.

Pada keterangan tertulis resmi KPK Kamis (25/8/2022) total uang yang ditemukan di kediaman rumah Karomani adalah Rp2,5 miliar dari penggeledahan di Lampung.

Diketahui KPK, Rabu (24/8/2022) menggeledah dua rumah Karomani yakni di Jalan Sultan Haji 1 Kecamatan Kedaton Bandar Lampung dan rumah mewah di atas tanah seluas 1.100 meter persegi di Rajabasa Raya, Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung.

Penggeledahan di rumah mewah tersebut 8 jam dan menurut penuturan RT dan lurah setempat yang menyaksikan penggeledahan di dalam rumah tersebut, KPK memang membawa uang tunai pecahan Rp50.000 dan Rp100.000

1. Ditemukan pula pecahan mata uang asing dan berkas lainnya

KPK Amankan Rp2,5 Miliar dari Rumah Karomani, Penggeledahan BerlanjutRektorat Unila. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Plt Juru Bicara KPK RI Bidang Penindakan, Ali Fikri mengatakan selain uang, KPK juga mengamankan beberapa dokumen, BBE, dan sertifikat dari beberapa rumah tersangka dan pihak terkait.

“Kami akan analisis dan segera sita sebagai barang bukti yang nantinya akan dikonfirmasi kembali kepada para saksi maupun para tersangka yang kami periksa pada proses penyidikan ini.

Selain itu juga ada dokumen terkait administrasi kemahasiswaan, barang elektronik dan juga sejumlah uang dengan pecahan rupiah maupun pecahan mata uang asing.

Baca Juga: Kasus Suap Unila, Rumah Adik Andi Desfiandi Ikut Digeledah KPK

2. Rumah sekretaris Wakil Rektor I Heryandi diperiksa

KPK Amankan Rp2,5 Miliar dari Rumah Karomani, Penggeledahan BerlanjutTri Widioko bersama istri. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Setelah penggeledahan rumah Karomani dan Muhammad Basri kemarin berlanjut ke rumah Ary Meizani yakni adik kandung dari salah satu tersangka Andi Desfiandi hari ini. 

Sekitar pukul 14.00 WIB KPK langsung meluncur ke Kelurahan Negeri Sakti, Kecamatan Negerikaton, Pesawaran menuju rumah Tri Widioko sebagai sekretaris Wakil Rektor 1 Nonaktif Heryandi.

Hal itu disampaikan oleh RT Perumahan Grand Esha, Cici Anggara. Ia mengatakan rumah didatangi KPK itu adalah rumah Tri Widioko. Namun diketahui penggeledahan dimulai pukul 15.30 WIB karena menunggu pemilik rumah pulang. 

3. Tri Widioko rajin ke masjid dan tidak punya mobil

KPK Amankan Rp2,5 Miliar dari Rumah Karomani, Penggeledahan BerlanjutRT Grand Esha, Cici Anggara. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Cici mengungkapkan, dirinya tahu mengenai Tri Widioko diduga terlibat kasus penyuapan mahasiswa baru Unila tersebut. Bahkan setelah mendengar kabar itu ia langsung menelfon Tri Widioko namun tidak diangkat.

“Kemarin saya telpon pas ketangkep itu Sabtu, dia kan rajin salat ke masjid. Saya tahu itu dia ke Bandung waktu itu. Tapi kemarin subuh saya sudah ketemu di masjid kok,” katanya.

Lanjutnya, Tri sudah tinggal di perumahan tersebut sekitar setahun. Cici mengaku tidak pernah melihat Tri mengendarai mobil. “Dia gak punya mobil karena cuma pegawai honor bagian administrasi aja,” katanya.

Cici juga mengatakan, Tri tinggal bersama istrinya saja di rumah tersebut karena belum memiliki anak.

4. Tidak ada berkas apapun diambil dari rumah Tri

KPK Amankan Rp2,5 Miliar dari Rumah Karomani, Penggeledahan BerlanjutTri Widioko. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Pada pukul 16.00 WIB, pemeriksaan KPK di rumah Tri selesai. Namun tidak terlihat KPK membawa berkas apapun dari rumah Tri.

"Gak ada apa-apa. Cuma diperiksa aja berkas-berkas berkaitan. Tapi gak ada yang diambil. Gak ada apa-apa," kata Tri Widioko kekita dimintai keterangan usai penggeledahan.

Ia juga menolak memberi komentar terkait apapun dan berkaitan pemeriksaannya ketika di Bandung.

Baca Juga: Mahasiswa Unila Curhat, Ingin Mahasiswa Jalur Suap Dikeluarkan

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya