Respons Gen Z Lampung Sikapi Fenomena "Rojali" dan "Rohana"

- Kunjungan ke mall atau kafe sebagai bagian dari proses "healing" dan mencari konten sosial media.
- Gen Z lebih suka belanja online daripada langsung di pusat perbelanjaan.
- Mall dipandang sebagai tempat untuk bersosialisasi dan refreshing, bukan hanya tempat berbelanja.
Bandar Lampung, IDN Times – Fenomena "Rojali" (rombongan jarang beli) dan "Rohana" (rombongan hanya nanya) beberapa waktu terakhir ramai dibicarakan. Termasuk di kalangan konsumen muda Generasi Z (Gen Z).
Di Lampung, para Gen Z memandang keberadaan pusat perbelanjaan modern semisal mall kini tak lagi semata-mata dilihat sebagai tempat transaksi jual-beli, melainkan ruang multifungsi yang melayani kebutuhan sosial, rekreasi, hingga penciptaan konten.
Berikut IDN Times bagikan beberapa perspektif kaum Gen Z di Lampung menyoal kemunculan fenomena Rojali dan Rohana.
1. Ngemall atau ngafe bagian healing

Di mata Dinda Sabila (19), mahasiswa PTN di Bandar Lampung menilai berkunjung ke pusat perbelanjaan atau kafe acap kali lebih identik dinilai sebagai kegiatan “healing” ringan, setelah aktivitas perkuliahan.
Kedatangan pelajar hingga mahasiswa berombongan ke mall tak sekadar menikmati suasana, mencoba fasilitas, hingga berburu spot swafoto estetik untuk bahan unggahan media sosial. Alhasil, berbelanja barang tak memulu menjadi prioritas.
“Kadang kita ke mall bukan buat belanja, tapi cari suasananya, nongkrong sama teman, atau sekadar bikin konten TikTok. Kalau ada yang cocok baru beli,” katanya, Jumat (22/8/2025).
2. Lebih suka belanja online

Dinda menilai, kehadiran fenomena Rojali dan Rohana dianggap wajar, karena perilaku belanja Gen Z tak melulu bisa dilakukan melalui layanan secara langsung atau offline.
Sebagai contoh, ia lebih memilih memanfaatkan gawainya saat berbelanja dengan cara terlebih dahulu membandingkan harga via layanan pembelian online, sebelum akhirnya membeli sesuatu barang di marketplace.
“Kalau barang yang sama lebih murah di e-commerce, kenapa gak beli di situ? Mall lebih enak buat lihat barangnya langsung, tes kualitas, terus keputusan belinya bisa online,” ucap dia.
3. Mall bukan sekedar pusat perbelanjaan

Setali tiga uang, Sherly (22) menyambut terbuka kehadiran fenomena istilah Rojali dan Rohana. Menurutnya, kalangan Gen Z cenderung memandang keberadaan mall bukan sekadar pusat perbelanjaan.
“Mall buat kita tuh lebih kayak tempat main dan refreshing. Beli barang atau sesuatu itu nomor sekian, kalau gak ya tetap senang karena bisa nongkrong sama teman,” katanya.