Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Raih Penghargaan PKM Terbanyak, Dosen Unila Bongkar Strategi Pembinaan

Esa Ghanim Fadhallah, Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Unila, Meraih Penghargaan “Dosen Pendamping dengan Jumlah Judul PKM Didanai Terbanyak” Pada PKM Award 2025
Esa Ghanim Fadhallah, Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Unila, Meraih Penghargaan “Dosen Pendamping dengan Jumlah Judul PKM Didanai Terbanyak” Pada PKM Award 2025 (Dok.Unila)
Intinya sih...
  • Kunci keberhasilan PKM adalah sinergi antara dosen dan mahasiswa
  • Tantangan terbesar datang dari mahasiswa, termasuk menjaga komitmen dan konsistensi
  • Berharap Unila mendirikan PKM Center sebagai pusat pembinaan resmi untuk mendorong lebih banyak mahasiswa terlibat dalam PKM
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Prestasi membanggakan diraih Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, tUniversitas Lampung (Unila) Esa Ghanim Fadhallah, yang berhasil meraih penghargaan sebagai Dosen Pendamping dengan Jumlah Judul PKM Didanai Terbanyak, pada PKM Award 2025.

Esa menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasinya kepada seluruh mahasiswa yang selama ini bekerja keras, menunjukkan komitmen, dan menjaga kolaborasi hingga mampu mengantarkan tim-tim PKM meraih pendanaan.

"Penghargaan ini bukan sekadar pengakuan, tetapi semacam amanah yang memotivasinya untuk terus mendampingi mahasiswa dalam proses berkreasi dan membuktikan kemampuan terbaik mereka," kata Esa, Selasa (2/12/2025).

1. Kunci keberhasilan PKM adalah sinergi

Esa Ghanim Fadhallah, Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Unila, Meraih Penghargaan “Dosen Pendamping dengan Jumlah Judul PKM Didanai Terbanyak” Pada PKM Award 2025
Esa Ghanim Fadhallah, Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Unila, Meraih Penghargaan “Dosen Pendamping dengan Jumlah Judul PKM Didanai Terbanyak” Pada PKM Award 2025 (Dok.Unila)

Esa menyampaikan motivasi terbesarnya adalah melihat mahasiswa bertumbuh, dari membawa ide sederhana hingga mampu menghasilkan karya yang berdampak. Menurutnya, PKM merupakan ruang belajar mahasiswa untuk berpikir kritis, bekerja lintas disiplin, mengurai persoalan nyata, hingga membangun mental juara.

“Saya selalu percaya, selama kita memberi ruang, waktu, dan ketulusan dalam membimbing, mahasiswa akan melampaui apa yang mereka bayangkan,” katanya.

Berdasarkan pengalamannya, kunci keberhasilan PKM adalah sinergi. Dosen dan mahasiswa harus punya relasi kerja yang solid, mau berdiskusi terbuka, serta saling memperbaiki ide dan membuat proposal sampai benar-benar matang. Ia menegaskan bahwa proposal PKM yang lolos pendanaan bukan hanya soal kreativitas, tetapi juga ketelitian administrasi, zero mistake adalah prinsip mutlak.

2.Tantangan terbesar datang dari mahasiswa

ilustrasi kuliah (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi kuliah (pexels.com/Yan Krukau)

Esa juga menyoroti peluang menuju PIMNAS sangat ditentukan oleh kualitas pelaksanaan program. Dampak nyata, kerja tim yang kuat, dan dukungan penuh dari fakultas serta universitas menjadi fondasi penting. Tantangan terbesar yang ia hadapi justru datang dari sisi mahasiswa, yaitu menjaga komitmen dan konsistensi selama proses panjang penyusunan proposal maupun eksekusi program.

“PKM sering dianggap melelahkan, menyita waktu, bahkan menghambat kelulusan. Mindset seperti itu yang sering menjadi tantangan,” tuturnya.

Selain itu, bekerja dengan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu juga punya tantangan tersendiri. Namun, ia menilai keragaman ini justru menjadi nilai plus karena memperkaya ide dan memperkuat proposal hingga berhasil mendapatkan pendanaan.

3. Berharap Unila mendirikan PKM Center jadi pusat pembinaan resmi

Menurut Esa, dukungan institusi juga berperan besar. Universitas menyediakan pendampingan melalui monitoring intensif, sementara fakultas memberi dukungan nyata dengan menyediakan dana talangan agar program mahasiswa bisa segera berjalan. Esa menilai ekosistem seperti ini sangat penting untuk mendorong lebih banyak mahasiswa terlibat dalam PKM.

Ia berharap semakin banyak mahasiswa berani mengambil tantangan PKM, karena pengalaman yang didapat dianggapnya sangat berharga, bukan hanya soal kecerdasan, tetapi juga komitmen, kekuatan mental, kerja tim, dan kemampuan bekerja di bawah tekanan.

Ke depan, ia menargetkan bisa mendampingi lebih banyak tim hingga lolos pendanaan, melaju ke PIMNAS, dan membawa pulang lebih banyak medali untuk Unila.

Esa juga menyampaikan harapan agar Unila mendirikan PKM Center sebagai pusat pembinaan resmi, melibatkan alumni PKM dan dosen ahli. Menurutnya, pusat ini akan menjadi ruang penguatan sistematis agar mahasiswa memiliki akses bimbingan yang lebih terarah dan berkelanjutan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us

Latest News Lampung

See More

Raih Penghargaan PKM Terbanyak, Dosen Unila Bongkar Strategi Pembinaan

02 Des 2025, 13:25 WIBNews