Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Petani Tewas Dimangsa Harimau, Balai Besar TNBBS Buat Tim Investigasi

ilustrasi harimau (pexels.com/Lucas Pezeta)
ilustrasi harimau (pexels.com/Lucas Pezeta)
Intinya sih...
  • Pastikan penyebab kematian hingga upaya mitigasi
  • Minta masyarakat lapor
  • Hasil investigasi resmi akan disampaikan ke publik
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lampung Barat, IDN Times - Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) membentuk tim gabungan menindaklanjuti peristiwa penemuan korban petani Ujan Samsudin tewas diduga akibat serangan harimau di wilayah hutan kawasan.

Kepala Balai Besar TNBBS, Hifzon Zawahiri mengatakan, pembentukan tim gabungan dari Balai Besar TNBBS, BKSDA Bengkulu–Lampung, TNI, Polri, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, dan perangkat pekon setempat.

"Tim gabungan akan melakukan investigasi dan verifikasi lapangan di lokasi kejadian," ujarnya dikonfirmasi, Jumat (8/8/2025).

1. Pastikan penyebab kematian hingga upaya mitigasi

IMG_20250808_110050.jpg
Tangkap layar video amatir saat warga menemukan jasad korban Ujang, petani tewas dimangda Harimau di wilayah TNBBS, Lampung Barat. (IDN Times/Istimewa).

Hifzon mengungkapkan, tim gabungan bakal memastikan penyebab kematian korban Ujang Samsudin berdasarkan bukti lapangan dan pemeriksaan medis, hingga mengamankan area sekitar lokasi untuk mencegah potensi kejadian serupa.

Termasuk melakukan langkah-langkah mitigasi konflik satwa dengan manusia di sekitar kawasan hutan, serta menyosialisasikan dan mengedukasi kepada masyarakat untuk mencegah kejadian serupa.

"Dalam kasus ini, kami terus mengingatkan penyadartahuan kepada masyarakat menempati sekitar pemukiman setempat," ungkapnya.

2. Minta masyarakat lapor

ilustrasi harimau (pexels.com/TheOther Kev)
ilustrasi harimau (pexels.com/TheOther Kev)

Hifzon menambahkan, Balai Besar TNBBS berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua pihak, guna mengungkap fakta kejadian dialami korban Ujang dan mencegah terulangnya insiden serupa.

"Hasil investigasi resmi akan kami sampaikan segera setelah seluruh proses pemeriksaan lapangan selesai dilakukan," katanya.

3. Hasil investigasi resmi akan disampaikan ke publik

Ilustrasi jenazah. (IDN Times/Esti Suryani)
Ilustrasi jenazah. (IDN Times/Esti Suryani)

Dalam kasus konflik satwa tersebut, Hifzon turut mengimbau masyarakat dan media untuk tidak menyebarkan foto atau informasi belum terverifikasi demi menghormati privasi keluarga korban, termasuk menghindari pemberitaan bersifat spekulatif atau memicu kepanikan.

"Segera melapor ke aparat desa atau petugas TNBBS melalui call center, jika menemukan tanda keberadaan satwa liar seperti jejak, kotoran, atau suara auman serta tanda lainnya," seru dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us