Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pengurus Baru Dilantik, PDHI: Lampung Kekurangan Dokter Hewan

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Lampung menggelar bakti sosial di Aula Fakultas Pertanian Unila, Sabtu (3/8/2024). (IDN Times/Martin L Tobing).
Intinya sih...
  • Jumlah dokter hewan di Lampung hanya 303 orang, belum ideal mengingat populasi sapi mencapai 775.000 ekor.
  • PDHI mendorong pendirian program studi Kedokteran Hewan di Universitas Lampung untuk meningkatkan SDM dokter hewan.
  • Ketua PDHI Lampung meminta pemilik hewan peduli dan respons cepat terhadap program vaksinasi rabies serta penanaman chip pada hewan ternak.

Bandar Lampung, IDN Times - Jumlah dokter hewan di Lampung tercatat hanya 303 orang. Jumlah itu dinilai belum ideal merujuk hewan ternak di Bumi Ruwa Jurai sapi mencapai 775.000 ekor

Hal tersebut disampaikan Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Lampung drh Anwar Fuadi  Ia menganalogikan, idealnya 2.000 hewan ternak di Lampung ditangani per satu dokter hewan.

"Bayangkan berapa puluh ribu sapi di Lampung. Kenyataannya di lapangan satu dokter hewan menangani berapa ternak," jelas nya saat pelantikan pengurus PDHI Cabang Lampung oleh Ketua Umum Pengurus Besar PDHI Dr drh Muhammad Munawaroh, di Aula Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Sabtu (3/8/2024). 

1. Dorong Unila buka prodi Kedokteran hewan

Ilustrasi Dokter Ahli (unsplash.com/usman-yousaf)

Merujuk tidak berimbangnya jumlah dokter hewan di Lampung dengan jumlah ternak, Anwar mengatakan, PDHI mendorong Universitas Lampung (Unila) memiliki program studi Kedokteran Hewan. Tujuannya, meningkatkan SDM dokter hewan. 

Setali tiga uang, Ketua Umum Pengurus Besar PDHI Dr drh Muhammad Munawaroh menambahkan, dokter hewan di Indonesia sangatlah kurang. Tak hanya di Lampung, kondisi serupa terjadi di seluruh Indonesia. 

Ia menyatakan, jumlah dokter hewan se- Indonesia hanya ada 15 ribu orang. Padahal, dokter hewan sangat vital menangani penyakit pada hewan. Selain itu, peran dokter hewan sangat besar untuk berkontribusi penyediaan protein hewani lokal stunting. 

"Diharapkan agar di Unila segera mendirikan Fakultas Kedokteran Hewan, dan Pemprov Lampung juga mendukung upaya pendirian Fakultas Kedokteran Hewan tersebut. Ini dapat menjadi media dokter hewan baru berkompeten dan profesional," papar Munawaroh. 

2. Lampung harus punya data hewan penular rabies

Vaksinasi hewan penular rabies di Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Ketua PDHI Lampung drh Anwar Fuadi menyatakan, pihaknya mengingatkan gigitan hewan rabies yang membahayakan manusia. Apalagi jika hewan rabies menggigit dinyatakan positif dan penanganan terlambat.

"Kalau digigit hewan penular rabies (HPR) ini tidak bisa ditangani dengan cepat akan membahayakan manusia. Maka kemungkinan besar korban yang digigit akan meninggal dunia," bebernya. 

Merujuk hal itu, Anwar mengatakan, harus ada data HPR di Lampung. Tujuannya, mengetahui berapa jumlah vaksin rabies yang harus dipersiapkan. 

"Jadi minimal 70 persen untuk mengcover HPR ini divaksin, tentunya banyak kordinasi dengan kedokteran manusia bagaimana ketika digigit HPR harus cepat penanganannya," kata drh Anwar. 

3. Pemilik hewan diminta respons cepat vaksinasi rabies

Vaksinasi hewan penular rabies di Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

PDHI Lampung meminta pemilik hewan peduli dan respons cepat semisal ada program vaksinasi rabies. "Jangan petugas yang mengejarnya, dan termasuk penanaman chip pada tubuh hewan tersebut yang paling ideal untuk mendata populasi HPR di Lampung," kata drh Anwar. 

Penanaman chip pada hewan ternak seperti sapi dan hewan peliharaan kucing dan anjing menurutnya, teknologi tinggi. Tapi di sisi lain, program itu membutuhkan sumber dana yang besar. Tapi ke depan kemungkinan akan mungkin dilakukan. 

"Jelas penganggaran juga dibutuhkan apakah pemerintah pusat dan daerah mampu menyediakan anggaran tersebut," kata drh Anwar. 

4. Peran dokter hewan tak hanya fokus kesehatan hewan ternak

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Lampung menggelar bakti sosial di Aula Fakultas Pertanian Unila, Sabtu (3/8/2024). (IDN Times/Martin L Tobing).

Pj Gubernur Lampung, Samsudin mengatakan, dokter hewan diharapkan dapat berkontribusi dalam bidang-bidang yang krusial. Satu contoh kontribusi adalah membangun konsep One Health menangani penanggulangan penyakit-penyakit menular zoonotik dan non-zoonotik.

Selain itu, peran dokter hewan menangani masalah Antimicrobial Resistance (AMR) atau resistensi antibiotika karena penggunaan antibiotika yang kurang bijak dan lain-lain. 

Samsudin menilai, profesi dokter hewan di lapangan yang tidak hanya fokus pada ternak, tapi juga dalam menangani pet animal (hewan kesayangan), dokter hewan pendidikan, penelitian dan sebagainya. 

Menanggapi harapan Pj Gubernur, Ketua PDHI Cabang Lampung yang baru dilantik, Anwar Fuadi menyatakan komitmennya membawa organisasi ini lebih dekat dengan para anggotanya serta masyarakat luas. Diharapkan juga PDHI Cabang Lampung dapat berkontribusi secara maksimal dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan hewan di wilayah ini.

"Kami akan berupaya keras untuk meningkatkan kesejahteraan hewan dan memajukan profesi dokter hewan di Lampung," ujarnya. 

5. Pengurus baru PDHI dilantik

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Lampung menggelar bakti sosial di Aula Fakultas Pertanian Unila, Sabtu (3/8/2024). (IDN Times/Martin L Tobing).

Diketahui, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Lampung dilantik hari ini di Aula Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Pelantikan dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur Lampung yaitu Samsudin, Rektor Universitas Lampung yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Suripto Dwi Yuwono, serta Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI) Muhammad Munawaroh

Selain pelantikan pengurus baru, digelar Seminar Kesadaran Hukum dan Kode Etik Dokter Hewan yang dihadiri oleh para dokter hewan se-Provinsi Lampung. Pelantikan pengurus baru dan seminar harapannya menguatkan komitmen dan pengetahuan hukum dokter hewan di Lampung.

Seminar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai aspek hukum yang terkait dengan profesi dokter hewan. Harapannya, para dokter hewan dapat menjalankan tugasnya dengan lebih aman dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Seminar tersebut diisi pembicara berkompeten Muhammad Munawaroh, selaku Ketua Umum PB PDHI, seorang ahli hukum veteriner, yang membahas berbagai isu penting mulai dari perizinan praktik hingga tanggung jawab hukum dokter hewan.

"Pemahaman hukum yang baik sangat penting bagi para dokter hewan untuk menghindari masalah hukum dan menjalankan praktik dengan etika yang tinggi," ujarnya.

Acara lainnya digelar yakni, bakti sosial kastrasi (steril) pada kucing jantan, vaksinasi pertama pada kucing dan vaksinasi rabies pada hewan pembawa rabies atau biasa disingkat HPR pada anjing dan kucing.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us