Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pembagian Beras Pemerintah Pakai QR Code, Warga: Antrenya Pasti Lama

Suara.com/Twitter
Suara.com/Twitter

Bandar Lampung, IDN Times - Badan Pangan Nasional melalui pemerintah daerah telah membagikan beras ke beberapa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Indonesia. Termasuk di Bandar Lampung,  pembagian tahap satunya telah diberikan pada sekitar 58 ribu KPM pada akhir September 2023 lalu.

Plt Kepala Dinas Pangan Kota Bandar Lampung, Mohammad Yusuf mengatakan, tahap kedua program ini akan dilaksanakan Oktober 2023. Namun berbeda dengan sebelumnya, tahap kedua ini pembagiannya harus menggunakan QR code.

“Jadi pakai sistem QR code. Kita juga belum dapat sosialisasi terkait teknis pembagiannya itu seperti apa. Tapi penggunaan QR code ini dikatakan agar pendistribusiannya tepat sasaran,” katanya, Kamis (5/9/2023).

1. Pemkot ragu pembagian dengan QR code akan efektif dilakukan di Bandar Lampung

Penyaluran bantuan sosial (bansos) beras di Balikpapan, Kalimantan Timur. (dok. Bulog)
Penyaluran bantuan sosial (bansos) beras di Balikpapan, Kalimantan Timur. (dok. Bulog)

Meski Dinas Pangan Kota Bandar Lampung belum mendapatkan informasi terkait teknis pembagian menggunakan QR Code tersebut, Yusuf ragu bisa menggunakan sistem ini saat pelaksanaannya nanti.

“Tujuannya memang bagus agar bantuan bisa tepat sasaran. Tapi kami sampai saat ini masih belum bisa menggunakan sistem ini karena kami belum paham teknisnya," ujarnya.

Oleh karena itu ia belum bisa memastikan kapan tahap kedua ini akan dilakukan karena pihaknya pun masih menunggu pusat. Meski begitu Yusuf rencananya akan segera melihat kembali kesiapan dari para SDM di dinas pangan maupun fasilitator pada tingkat kelurahan dan kecamatan.

2. Tetap akan laksanakan program dari pusat

pixabay
pixabay

Tak hanya SDM dari pemkot, Yusuf juga ragu pembagian beras dengan QR Code ini akan efektif bila masyarakat juga diminta untuk melakukan scanning untuk bisa mendapatkan beras.

“Kalau masyarakat juga disuruh scan misalnya, itu lebih susah lagi. Apalagi masyarakat belum dapat sosialisasi. Belum lagi yang gaptek, gak punya smartphone, atau yang gak punya kuota internet,” ujarnya.

Meski demikian, ia akan tetap melaksanakan kebijakan dari pemerintah pusat dengan cara mempersiapkan SDM-nya sendiri untuk pembagian beras nanti. Bukti penerimaan beras wajib menggunakan QR Code.

3. Masyarakat tidak mengerti cara menggunakan QR code

IDN Times/EIGER
IDN Times/EIGER

Khoiriyah (28) salah satu warga Kemiling, Bandar Lampung mengatakan, keluarganya merupakan salah satu penerima manfaat beras dari Bapanas. Ia mengatakan sang Ibu biasanya hanya datang ke kantor kecamatan untuk menerima bantuan tersebut.

“Kalau saya tahu scan bar code. Tapi ibu saya mah kayaknya gak tau. Kalau pegang smartphone sih udah bisa, tapi kan cuma WA dan Facebook aja. Pasti gak ngerti kalau disuruh scan-scan begitu,” katanya.

Menurutnya, pembagian beras menggunakan QR Code akan menimbulkan antrean panjang karena beberapa alasan. Sehingga ia menyarankan agar pembagiannya dilakukan secara langsung saja seperti biasanya.

“Soalnya rata-rata yang ngambil bantuan kan orang tua. Soalnya ada wali kota yang datang biasanya. Kalau petugasnya yang scan sih gak masalah ya, tapi kalau kitanya yang suruh scan juga ya pasti lama banget itu pembagiannya,” timpalnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rohmah Mustaurida
Martin Tobing
Rohmah Mustaurida
EditorRohmah Mustaurida
Follow Us