Bandar Lampung, IDN Times - Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung digelar 5-9 Desember 2021. SKB itu terdiri dari berbagai tahapan.
Tahapan dimulai dari pelaksanaan Praktik Kerja 5-6 Desember 2021 mulai pukul 07.30 WIB. Selanjutnya, Wawancara 7-8 Desember dan hari terakhir Psikotest 9 Desember 2021 mulai pukul 07.30 WIB.
Pada hari pertama pelaksanaan SKB, Minggu (5/12/2021) diikuti sebanyak 38 peserta. Rinciannya, formasi Penghulu sebanyak 9 peserta, formasi umum Penyuluh Agama Islam sebanyak 12 peserta, formasi lulusan terbaik Penyuluh Agama Islam 7 peserta.
Ada juga formasi Penyusun Laporan Keuangan 4 peserta dan formasi Analis SDM Aparatur sebanyak 3 peserta serta Analis Akuntabilitas Kinerja sebanyak 3 peserta. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung Juanda Naim didampingi Kepala Bagian Tata Usaha Marwansyah dan Kasubag Umum dan Humas Indri Hapandi meninjau pelaksanaan SKB Praktik Kerja pada hari pertama yang dipusatkan di Aula Sai Batin.
Juanda menjelaskan, SKB yang diujikan meliputi Praktik Kerja, Psikotest dan Wawancara diikuti 73 peserta tersebar di kabupaten/kota se Provinsi Lampung secara daring melalui aplikasi zoom meeting. Para peserta memperebutkan 28 formasi yang tersebar di satuan kerja di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung.
"SKB diuji oleh 16 tim penguji yang berkompetendibidangnya yang sebelumnya telah menandatangani pakta integritas,” jelas Juanda.
Juanda berharap CPNS Kementerian Agama yang terjaring wajib profesional dalam bidangnya, memiliki sikap dan berperilaku baik, serta memiliki komitmen kebangsaan yang kuat.
Juanda menegaskan, CPNS Kementerian Agama wajib profesional dalam bidangnya, memiliki sikap dan berperilaku baik, serta memiliki komitmen kebangsaan yang kuat dan memahami nilai-nilai moderasi beragama sebagai pilar penunjang NKRI.
Ia berharap, CPNS Kementerian Agama juga memiliki intelegensi yang tinggi dan juga menguasai IT untuk pengembangan kapasitas dan kinerja organisasi kedepan.
“Saya optimis melalui sistem perekrutan yang fair dan terbuka akan terjaring SDM yang memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang profesional sesuai dengan tuntutan zaman,” ujarnya.