Fatmawati ODGJ Yatim Piatu Tanggamus, Sakit Tifus dan HB Turun

Tak punya KTP dan akta kelahiran

Tanggamus, IDN Times - Suranti (50) selaku orang tua asuh Fatmawati (38) yatim piatu penderita gangguan jiwa warga Dusun Sumberkarya II RT/RW 002/004 Pekon Sumberejo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus dapat bernafas lega.

Pasalnya, Fatmawati telah mendapatkan perhatian Dinas Sosial (Dinsos) dan Lembaga Kesejahteraan Masyarakat (LKS) Alamanda Kabupaten Tanggamus. Fatmawati dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung di Negeri Sakti Pesawaran.

Walaupun sedikit terkendala karena ternyata Fatmawati didiagnosa HBnya turun diperkirakan kurang dua kantong dan juga terkena sakit tifus serta administrasi kependudukan maupun BPJS, hal itu akan diurus oleh LKS Alamanda dan Dinsos.

HB turun dan sakit tifus

Fatmawati ODGJ Yatim Piatu Tanggamus, Sakit Tifus dan HB Turunnytimes.com

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinsos Tanggamus Ismil Fikri mengatakan, setelah sampai di RSJ, Fatmawati diperiksa oleh dokter. Hasil diagnosanya diketahui HB-nya turun diperkirakan kurang dua kantong dan juga terkena sakit tifus.

Dengan diagnosa dan hasil koordinasi orang tua angkatnya, maka Fatmawati dirujuk ke RS terdekat yakni di Rumah Sakit Pantu Secanti Gisting. Itu guna penyembuhan sakit tifus dan agar HBnya juga  naik.

"Karena kalau dirawat inap harus ada yang menunggu dari perwakilan keluarga. Sedangkan ini mau lebaran pastinya orang tua angkat Fatmawati juga mengurus keluarganya di rumah," kata Ismail Fikri.

Menurut Ismail, ada kendala lain yakni BPJS Fatmawati sudah tidak aktif, sehingga Dinsos Tanggamus akan mengusahakan BPJSnya kembali aktif. "Nanti, setelah sembuh dari sakit tifusnya dan HBnya normal, maka akan kembali di Rujuk ke RSJ," tandasnya.

Baca Juga: Melongok Tim Satgas Antibegal Polres Tanggamus, Pasukan Khusus Baru?

Tak punya KTP dan akta kelahiran

Fatmawati ODGJ Yatim Piatu Tanggamus, Sakit Tifus dan HB TurunIlustrasi KTP Elektronik atau E-KTP (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Ketua LKS Alamanda, Roswati Purwantari menjelaskan, Fatmawati belum mempunyai KTP dan akta kelahiran. Pihaknya akan membantu pembuatan serta perubahan Kartu Keluarganya ke Dinas Catatan Sipil (Discapil).

"Kebetulan Capil juga sudah kerja sama dengan LKS. Insya Allah semua proses Adminduk Fatmawati berjalan dengan lancar," jelasnya.

Roswati menambahkan, akan terus mengupayakan bantuan dengan harapan Fatmawati dapat sembuh. "Dan kami akan terus mengupayakan bantuan ke balai agar ke depan Fatmawati bisa pulih seperti orang normal lainnya," tegasnya.

Orang tua asuh apresiasi berbagai pihak

Fatmawati ODGJ Yatim Piatu Tanggamus, Sakit Tifus dan HB TurunFatmawati (38) warga Dusun Sumberkarya II RT/RW 002/004 Pekon Sumberejo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus anak yatim piatu dan mengalami gangguan kejiwaan. (Dok. Polres Tanggamus). 

Suranti selaku orang tua asuh Fatmawati mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim terlibat baik Dinsos, LKS Alamanda maupun Aparat Pekon Sumberejo. "Kami selaku orang tua asuh dan juga masyarakat pekon sumberejo mengucapkan terimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu dan peduli dengan anak kami Fatmawati," ucap Suranti.

Suranti juga berharap, Fatmawati bisa sembuh setelah dirujuk ke RSJ oleh Dinsos Tanggamus yang didampingi LKS Alamanda Tanggamus. "Sebelumnya anak kami juga dibantu Polsek Sumberejo Polres Tanggamus Polda Lampung dan aparatur pekon. Semoga ini merupakan jalan kesembuhan Fatmawati," beber Suranti dengan rasa haru.

Ia juga mengapresiasi relawan yang membantu dan jurnalis telah menginformasikan sehingga kondisi Fatmawati diketahui oleh masyarakat lainnya dan mendapatkan penanganan.

Diduga alami gangguan jiwa sejak 7 tahun lalu

Fatmawati ODGJ Yatim Piatu Tanggamus, Sakit Tifus dan HB TurunPexels

Diketahui, Fatmawati adalah anak yatim piatu dan mengalami gangguan kejiwaan sejak 7 tahun lalu. Jiwanya terguncang karena ayah dan ibunya meninggal dunia.

Kala itu Fatmawati masih remaja. Bahkan keseharian Fatmawati hanya dapat duduk di atas tempat tidur bambu tanpa alas di salah satu ruangan gelap rumahnya. Itu lantaran rumah tersebut tidak memiliki penerangan yang memadai.

Beruntungnya, ada tetangga yang baik hati dan peduli merawat Fatmawati. Orang tersebut bernama Suranti, nenek 50 tahun yang rumahnya berjarak 200 meter dari rumah Fatmawati.

Suranti, setiap hari memberi makan dan memandikan, membersihkan kotoran Fatmawati, sejak 7 tahun lalu hingga saat ini. Lantaran Suranti merasa iba atas nasib Fatmawati.

Kabar terbaru, kamar Fatmawati sudah terang dengan teraliri listrik atas fasilitas Polsek Sumberejo dan aparatur pekon. Suranti selaku ibu asuhnya juga sudah tidak kesusahan membawa air sebab polsek dan pekon juga melakukan pemasangan pipa air ke rumah Fatmawati.

Baca Juga: Gadis ODGJ Tanggamus Usia 38 Yatim Piatu Sejak Remaja, Dirawat Tetangga

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya