Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mahasiswa Unila Buat E-Kamus Lampung, Lestarikan Bahasa Daerah

Mahasiswa KKN Unila luncurkan E-Kamus Lampung di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Dok/unila.ac.id)
Intinya sih...
  • Kelompok Mahasiswa KKN FKIP Unila mengembangkan E-Kamus Lampung untuk melestarikan bahasa daerah.
  • E-Kamus Lampung berisi kosakata, terjemahan, cara pengucapan, dan contoh penggunaan dalam kalimat.
  • Jumlah penutur Bahasa Lampung menurun menjadi 6.250 orang, sehingga program ini diharapkan dapat memudahkan pembelajaran bahasa daerah.

Tulang Bawang Barat, IDN Times - Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) mengembangkan E-Kamus Lampung, sebuah e-book interaktif untuk melestarikan Bahasa Lampung. Program ini berlangsung di Desa Penumangan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung.
 
Salah satu mahasiswa KKN Sanah Riah mengatakan, program E-Kamus Lampung merupakan salah satu program kerja matriks yang mulai dikembangkan sejak awal masa KKN di Desa Penumangan. Puncak kegiatan ini berupa peluncuran dan sosialisasi E-Kamus Lampung bersamaan dengan pentas seni dan perpisahan mahasiswa KKN.

1. E-Kamus Lampung solusi interaktif pelestarian bahasa daerah

Mahasiswa KKN Unila luncurkan E-Kamus Lampung di Kabupaten Tulang Bawang Barat(unila.ac.id)

Sanah menjelaskan, E-Kamus Lampung merupakan e-book interaktif yang berisi kumpulan kosakata Bahasa Lampung beserta terjemahan, cara pengucapan, dan contoh penggunaanya dalam bentuk kalimat dengan fokus pada dialek yang biasa digunakan oleh masyarakat desa.

"Program kerja ini terealisasi atas dasar semakin menurunnya penggunaan Bahasa Lampung oleh generasi muda. Kurangnya sumber referensi yang mudah diakses membuat pembelajaran bahasa daerah semakin sulit," jelasnya, Jumat (14/2/2025).

2. Bahasa Lampung di ambang kepunahan mahasiswa Unila hadirkan solusi digital

senibudayaku.com

Disampaikan Sanah, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, jumlah penutur Bahasa Lampung pada November 2023 hanya mencapai 6.250 orang. Bahasa Lampung terancam punah karena terputusnya generasi penutur yang meneruskan bahasa ini.

"Melihat kondisi ini, kami mahasiswa KKN Unila berinisiatif untuk menjadikan E-Kamus Lampung sebagai bentuk pelestarian bahasa daerah melalui media digital yang praktis dan interaktif. Dengan platform digital yang mudah diakses, diharapkan platform ini dapat memudahkan semua kalangan untuk mengeksplorasi dan belajar bahasa daerah," terangnya.

3. Berharap identitas dan kekayaan budaya Lampung terus terjaga

ilustrasi platform digital (IDN Times/Aditya Pratama)

Mahasiswa KKN lainnya Zarra Shabila menambahkan, harapannya megenai adanya program kerja ini, dapat meningkatkan semangat untuk belajar Bahasa Lampung dan menjadikan platform ini sebagai media edukasi yang bermanfaat untuk semua kalangan. Ia berharap, adanya program kerja ini identitas dan kekayaan budaya Lampung dapat terus terjaga dan menjadi kebanggaan bagi seluruh kalangan dari generasi ke generasi.

“Harapannya E-Kamus Lampung bisa jadi sesuatu yang keren untuk semua kalangan yang tidak hanya mengajarkan bahasa Inggris, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga dan semangat generasi muda untuk melestarikan Bahasa Lampung,” ujarnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us