Mahasiswa Papua Diamuk Massa di Unila, Ikmapal: Jangan Ada Opini Liar

- Ikmapal akui kesalahan AWDeserius menjelaskan bahwa Ikmapal telah menggelar musyawarah internal dan merumuskan pernyataan sikap terkait kejadian yang menimpa AW.
- Selesaikan permasalahan secara mediasi dengan kekeluargaanIkmapal menyatakan siap bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkan oleh perbuatan mahasiswa AW.
- Sesalkan insiden dan berharap tak ada opini liarIkmapal menegaskan permohonan maaf kepada semua pihak yang dirugikan, serta berharap tidak ada opini lain yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Bandar Lampung, IDN Times - Ikatan Mahasiswa Papua Lampung (Ikmapal) angkat bicara ihwal insiden aksi pengeroyokan dialami salah satu mahasiswa asal Papua terjadi di lingkungan kampus Universitas Lampung (Unila).
Ketum Ikmapal, Deserius Magai membenarkan peristiwa dalam rekaman video beredar tersebut dialami oleh salah satu mahasiswa asal Papua berinisal AW. Insiden itu berlangsung di kawasan kampus Unila, Senin (24/11/2025) sekitar pukul 07.00 WIB.
"Kami atas nama keluarga Ikatan Mahasiswa Papua Lampung mengakui, bahwa perbuatan yang dilakukan oleh saudara berinisial AW benar beliau dalam keadaan pengaruh alkohol," ujarnya, Selasa (25/11/2025).
1. Ikmapal akui kesalahan AW

Merespons peristiwa viral ini, Deserius menjelaskan, Ikmapal telah menggelar musyawarah internal untuk menyikapi insiden terjadi di lingkungan Kampus Unila tersebut. Oleh karena itu, pihaknya telah merumuskan pernyataan sikap resmi terkait kejadian menimpa AW.
“Sebagai keluarga besar Ikmapal, kami sudah bermusyawarah dan menyepakati beberapa poin sikap,” ujar Deserius.
Ikmapal mengakui tindakan dilakukan AW terjadi saat berada di bawah pengaruh alkohol. "Benar adanya, beliau kehilangan kendali diri," lanjut dia.
2. Selesaikan permasalahan secara mediasi dengan kekeluargaan

Atas insiden tersebut, Deserius melanjutkan, keluarga besar Ikmapal menyatakan siap bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkan oleh perbuatan mahasiswa AW.
"Kami telah bersepakat bertanggung jawab dan menyelesaikan kasus ini secara mediasi dengan kekeluargaan," ucapnya.
3. Sesalkan insiden dan berharap tak ada opini liar

Deserius menegaskan, perbuatan dilakukan AW dalam peristiwa tersebut tidak dapat dibenarkan dalam bentuk apapun. Oleh karenanya, ia menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak telah dirugikan atas tindakan tersebut.
“Kami keluarga Ikatan Mahasiswa Papua Lampung dengan ini mengakui dan menyesali atas perbuatan dilakukan saudara AW," ucapnya.
Selain itu, ia turut menegaskan pernyataan sikap ini dibuat secara sadar dan dapat dipertanggungjawabkan, sebagai bentuk komitmen menjaga harmoni di lingkungan kampus maupun masyarakat Lampung. "Besar harapan kami tidak ada opini lain yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," imbuh dia.















