Mahasiswa Itera Pertama Kali Bikin Film Langsung Juara Internasional

31 Okt 2020, 17:52 WIB

IDN Times/Istimewa

Bandar Lampung, IDN Times - China-ASEAN Smart Ocean Innovation Course, Tianjin University menggelar kompetisi film mahasiswa tingkat internasional Tiongkok. Ajang itu bertujuan untuk memperkuat kreativitas anak muda melindungi keberlanjutan ekologi dari laut, mempromosikan pertukaran budaya Tiongkok dan ASEAN.

Dalam ajang bergengsi tersebut, tim mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) berhasil meraih juara kedua pada empat kategori. Tim yang terdiri dari lima mahasiswa tersebut yakni Annisa Suherman (Prodi Arsitektur), Gustiana Z. Sinaga (Teknik Lingkungan), Oktario (Teknik Elektro), Rika Laila (Teknik Informatika), dan M. Dzikry (Teknik Mesin).

Berikut IDN Times rangkum film apa yang mereka usung hingga menyabet juara pada kompetisi film internasional tersebut.

1.Baru bikin film langsung juara internasional

IDN Times/Istimewa

Kompetisi film yang mengangkat tema Learning about Ocean, memantik antusias Annisa dan keempat temannya dalam mengikuti perlombaan tersebut. Meski berbeda jurusan, mereka saling bersinergi dalam menentukan ide sampai pada proses pengiriman film.

Annisa Suherman tak menyangka karyanya meraih juara, mengingat ini adalah pengalaman pertamanya dalam membuat film. Dari empat kategori yang meraih juara tersebut dua di antaranya adalah karya yang dibuat sendiri.

“Sebelumnya hanya hobi ngedit video kaya pemandangan. Bikin mini vlog buat laporan summer course sebelumnya, kaya bikin daily activity selama di sana,” tuturnya saat diwawancarai Sabtu (31/10/2020).

Keempat film karya mahasiswa Itera yang berhasil meraih juara dua yaitu film pendek berjudul Sunda Strait Tsunami, Rip Current in Yogyakarta, Bioluminescence Phenomena in Lampung dan Ruwatan Laut. Dua film dibuat oleh individu dan dua lainnya dibuat secara grup oleh tim mahasiswa Itera.

2.Diikuti oleh lima negara dengan total 69 film

IDN Times/Istimewa

Sebanyak 69 film dari 23 institusi di lima negara, turut meramaikan kompetisi film mahasiswa internasional ini. Terdapat 10 kategori film dan untuk setiap kategori ditetapkan pemenang kesatu dan kedua berdasarkan penilaian tiga orang juri dan dukungan like/suka terbanyak pada film yang diunggah panitia.

Imbas pandemik COVID-19 yang belum usai, panitia acara memberikan kemudahan bagi para peserta untuk mengambil beberapa footage dari YouTube asalkan disertai dengan sumber. Namun Tim mahasiswa Itera tersebut tetap memerlukan pengambilan gambar secara langsung.

Alhasil mereka menentukan Pantai Kedu, Banding Resort dan laut Teluk Betung sebagai lokasi shooting. Mengingat ketiga lokasi tersebut tidak banyak yang mengunjungi. Selain itu, menurut Annisa mereka memang membutuhkan pengambilan view Gunung Anak Krakatau.

3. Mengenalkan fenomena laut Lampung ke negara lain

IDN Times/Istimewa

Dalam acara penganugerahan penghargaan yang dilakukan secara dalam jaringan (daring), dua mahasiswa Itera Annisa Suherman dan Gustiana Z. Sinaga berkesempatan menyampaikan pernyataan sebagai para pemenang.

Annisa mengaku sangat antusias mengikuti kompetisi tersebut, mulai dari proses pembuatan film yang dilakukan meski ditengah pandemik yang belum usai, namun dirinya tetap dapat menghasilkan sebuah karya. Sementara Gustiana mengaku dirinya belajar banyak mengenai kelautan saat pembuatan film, mengingat disiplin ilmunya yang berasal dari Teknik Lingkungan.

“Kita itu ingin mengenalkan fenomena lain yang ada di Indonesia kepada China khsusunya Asean tentang fenomena laut nusantara khususnya yang ada di Lampug,” ujar Annisa.

Menurutnya, Lampung memiliki potensi besar dan juga ragam budaya terkait dengan lautannya. ‘Seperti kemarin ada ruatan laut di laut Teluk Betung kaya pemberian sesajen. Dan masyarakat di sana meyakini itu sebagai bukti rasa syukur kepada sang maha kuasa terhadap kekayaan laut,”jelasnya.