Idul Adha 1446 H Polda Lampung Salurkan 58 Hewan Kurban
- Polda Lampung salurkan 58 hewan kurban, terdiri dari 53 sapi dan 5 kambing, sebagian didistribusikan ke pondok pesantren dan panti asuhan.
- Kapolda Lampung menyatakan bahwa ibadah kurban sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan serta momentum untuk menumbuhkan kepedulian sosial di tengah masyarakat.
- Salat Idul Adha 1446 Hijriah di Lapangan Apel Mapolda Lampung lama berlangsung khidmat, dengan ceramah bertema "Keikhlasan dan Pengorbanan sebagai Inti Ibadah Qurban".
Bandar Lampung, IDN Times - Polda Lampung menyalurkan 58 ekor hewan kurban terdiri dari 53 ekor sapi dan 5 ekor kambing momentum Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.
Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, mengatakan, dari jumlah tersebut, sebanyak 23 ekor di antaranya didistribusikan langsung ke sejumlah pondok pesantren, panti asuhan, dan tempat-tempat lain yang juga melaksanakan pemotongan hewan kurban. Sementara itu, daging hasil kurban lainnya akan dibagikan kepada warga masyarakat sekitar oleh Polda Lampung.
"Ibadah kurban bukan hanya sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan, tetapi juga sebagai momentum untuk menumbuhkan kepedulian sosial di tengah masyarakat. Harapannya, dengan berkurban, jiwa sosial kita semua, rasa kemasyarakatan, dan persaudaraan bisa semakin kuat lagi,” tambahnya, Jumat (6/6/2025).
DIketahui, salat Idul Adha 1446 Hijriah digelar di Lapangan Apel Mapolda Lampung lama, Telukbetung Utara berlangsung khidmat dan penuh hikmah. Ribuan jemaah dari berbagai kalangan memadati lapangan sejak pagi untuk mengikuti rangkaian ibadah salat Id yang dipimpin oleh Imam Ustaz Usman Al-Hafiz.
Bertindak sebagai khatib, Ustaz Maulana Yusuf menyampaikan ceramah bertema "Keikhlasan dan Pengorbanan sebagai Inti Ibadah Qurban". Maulana mengajak umat Islam untuk meneladani ketulusan Nabi Ibrahim AS dan ketaatan Nabi Ismail AS dalam menjalankan perintah Allah SWT.
Ia menekankan peristiwa kurban bukan sekadar penyembelihan hewan, melainkan simbol dari sikap tunduk, patuh, dan rela berkorban demi kepentingan yang lebih besar. "Idul Adha adalah momentum yang sangat mulia, di mana kita diajak merenungi arti sebuah pengorbanan. Nabi Ibrahim tidak hanya diuji dalam hal keimanan, tetapi juga dalam hal kasih sayang terhadap anak. Namun beliau lebih memilih taat kepada Allah SWT," ujar Ustaz Maulana dalam khutbahnya.
Ia menambahkan, setiap umat Islam seharusnya mampu mengambil pelajaran dari kisah tersebut untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pengorbanan hari ini tidak lagi dalam bentuk fisik, tetapi lebih kepada menahan hawa nafsu, menekan ego, dan berbagi dengan sesama.
"Berapa banyak dari kita yang mampu mengorbankan waktu untuk salat berjamaah, mengorbankan ego untuk memaafkan, atau mengorbankan sebagian harta untuk mereka yang kekurangan? Itulah bentuk qurban yang relevan dalam kehidupan modern," jelas Maulana.
