Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-09-10 at 11.53.38_a5316a5f.jpg
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djusal temui Menteri Pertanian Amran Sulaiman. (Dok. Pemprov Lampung).

Intinya sih...

  • Harga singkong terus anjlok di Lampung, Gubernur dan bupati curhat ke Mentan

  • Persoalan harga singkong bukan isu kecil, petani bisa meninggalkan budidaya jika situasi tidak segera diatasi

  • Pemprov Lampung bersama kabupaten sentra singkong siap lindungi tata niaga petani umbi kayu, Mentan akan buat surat resmi penetapan harga minimal singkong

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Timee - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal bersama empat bupati dari wilayah sentra produksi singkong di Provinsi Lampung menemui langsung Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman di Jakarta, Selasa (9/9/2025) malam.

Keempat kepala daerah terlibat dalam pertemuan tersebut meliputi Bupati Lampung Utara Hamartoni Ahadis, Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah, dan Bupati Mesuji Elfianah

Mirza menyampaikan langsung keresahan petani singkong di Lampung akibat anjloknya harga jual di tingkat petani. Padahal, Lampung merupakan penyumbang hampir 70 persen produksi singkong nasional.

"Bersama beberapa bupati kami menghadap pak menteri, karena menghadapi permasalahan harga singkong di Lampung yang terus turun. Saat ini, kita sedang mengusahakan agar harga bisa segera distabilkan dan diseragamkan, tidak hanya di Lampung, tapi juga di seluruh Indonesia," ujarnya melalui keterangan, Rabu (10/9/2025).

1. Tegaskan persoalan harga singkong bukan isu kecil

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djusal temui Menteri Pertanian Amran Sulaiman. (Dok. Pemprov Lampung).

Bila situasi serupa terus dibiarkan, Mirza melanjutkan, tidak menutup kemungkinan para petani akan meninggalkan budidaya komoditas singkong, sebab, harga jual sudah tidak lagi menguntungkan.

Oleh karenanya, ia menegaskan persoalan singkong bukan isu kecil. Pasalnya, komoditas ini menyumbang signifikan terhadap ekonomi daerah. Bahkan luas lahan singkong di Lampung melampaui luas tanaman padi dan jagung.

"Kalau tata niaga singkong dibiarkan amburadul, kita kehilangan potensi ekonomi besar dan petani kehilangan mata pencaharian. Kami minta pemerintah pusat segera melakukan intervensi," tegasnya.

2. Upaya lindungi tata niaga singkong

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djusal temui Menteri Pertanian Amran Sulaiman. (Dok. Pemprov Lampung).

Melalui langkah dan upaya proaktif tersebut, Mirza menambahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersama kabupaten sentra singkong menunjukkan sinergi nyata, untuk melindungi tata niaga petani umbi kayu.

"Provinsi Lampung siap memperkuat ketahanan pangan nasional berbasis komoditas lokal, salah satunya menjadi penyumbang singkong secara nasional," kata dia.

3. Buat surat resmi penetapan harga minimal singkong

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djusal temui Menteri Pertanian Amran Sulaiman. (Dok. Pemprov Lampung).

Merespons pertemuan tersebut, Mentan Andi Amran Sulaiman menyambut baik laporan dari para kepala daerah di Provinsi Lampung dan bakal menyiapkan langkah-langkah konkret dalam menyikapi permasalahan tersebut. Salah satu upayanya ialah bakal segera mengeluarkan surat resmi ihwal penetapan harga minimal singkong yang berlaku secara nasional.

"Regulasi ini harus kita kawal bersama. Saya akan buatkan surat agar harga singkong minimal sesuai regulasi harga di Lampung, sehingga petani punya jaminan harga. Kita tidak boleh membiarkan petani terus merugi," tegas Mentan.

Editorial Team