Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Harga Beras di Lampung Meroket Ditengarai Lambannya Antisipasi El Nino

ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dinilai lamban mengantisipasi dampak kekeringan akibat fenomena El Nino berimbas kebutuhan pangan. Alhasil, kenaikan harga signifikan terjadi terhadap penjualan beras di provinsi setempat.

Berdasarkan pantauan Kanwil II KPPU pada pekan ke-2 September 2023, harga beras premium di pasar tradisional berada kisaran Rp14 ribu - 15 ribu/Kg, sedangkan beras medium seharga Rp13.400/Kg sampai Rp13.600/Kg.

"Kalau seperti ini (harga beras tinggi), jangan (Pemprov) mengatakan di Lampung surplus beras. Kalau surplus itu berarti lebih, kalau lebih otomatis harganya itu tidak naik tapi nyatanya sekarang naik," ujar Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin saat ditemui di Kantor DPW LDII Provinsi Lampung, Sabtu (23/9/2023).

1. Ribuan hektare sawah positif gagal panen

Ketua Komisi IV DPR RI Sudin saat diwawancarai di Kantor DPW LDII Provinsi Lampung, Sabtu (23/9/2023). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Menurut Sudin, dampak kekeringan akibat El Nino kini sudah terasa hampir di seluruh wilayah kabupaten/kota se-Provinsi Lampung. Akibatnya, ribuan haktare lahan sawah mengalami gagal panen alias puso.

"Seperti kemarin, saya mendapat laporan dari masyarakat Kecamatan Palas, Sragi, itu hampir seribu hektare lebih gagal panen," imbuhnya.

2. Program asuransi pertanian belum terlaksana cukup baik

Ilustrasi kekeringan (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Sejurus dengan kondisi gagal panen tersebut, Sudin mengatakan, sejatinya seluruh perangkat daerah terkait sejak jauh-jauh hari bergerak dan mengingatkan, hingga menyebarluaskan kepada para petani ihwal pentingnya asuransi pertanian.

"Seharusnya teman-teman penyuluh, UPT, dinas dan lain-lain masif menyebarkan asuransi pertanian. Jadi kalau puso bisa tercover, andai ikut asuransi, bayarnya sekali musim tanam sekitar hanya 38 ribu. Tapi kalau terjadi puso penggantinya sekian juta," ucap dia.

Sayangnya, harapan itu disebut Sudin tidak tersosialisasi dan terlaksana dengan cukup baik, hingga dari petani tidak mengetahui progam asuransi tersebut. "Inikan harus jauh-jauh hari sudah didengungkan dan disosialisasikan, sebab terkadang mereka ke dinas nih, disampaikan bukan di sini tempatnya. Itu masih ada," tambah Sudin.

3. Tawarkan pembuatan embung geo membran gratis

Ilustrasi kekeringan (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Menyangkut urusan antisipasi El Nino, Sudin mengatakan, pihaknya telah menawarkan bantu gratis pembuatan embung diperuntukkan menampung air kepada para petani di sejumlah daerah Provinsi Lampung.

Menurutnya, keberadaan embung buat tersebut diyakini mampu bertahan selama 20 tahun dan bisa menjadi solusi sekaligus jalan keluar para petani, saat menghadapi masa-masa kekeringan kesulitan air.

"Ini namanya embung geo membran, tapi mereka beranggapan rugi sudah bayar PBB dan tanahnya dipakai ramai-ramai. Padahal sudah saya kasih solusi, diberi bibit ikan. Jadi dia bisa beternak ikan dan airnya mengaliri banyak sawah," tandas ketua DPD PDI Perjuangan Lampung tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tama Wiguna
Martin Tobing
Tama Wiguna
EditorTama Wiguna
Follow Us