Dokter Billy Sebut Pasien Keluhkan Pelayanan RSUDAM, Bukan Operasi

- Proses operasi berjalan normal
- Keluarga pasien keluhkan pelayanan perawatan pasca operasi, terutama jumlah perawat yang minim
- Keluarga pasien bahkan sempat menyampaikan keluhan dengan bahasa sopan melalui WhatsApp
Bandar Lampung, IDN Times – Dokter Billy Rosan tenaga medis yang tersandung kasus pungutan liar (pungli) pasien anak berusia dua tahun meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung angkat bicara. Ia mengklaim, tidak ada komplain terkait operasi dari orang tua sang aak.
Ia mengatakan selama ini keluhan keluarga pasien pascaoperasi bukan soal tindakan medis atau operasi yang ia lakukan, melainkan terkait pelayanan di ruang perawatan. "Ini WA nya masih ada di saya, kalau keluarga pasien itu tidak ada keluhan soal operasi atau pasca operasi," katanya, Kamis malam (28/8/2025).
1. Jumlah perawat minim

Menurut dr. Billy, proses operasi berjalan normal dan tanpa kendala. Pasien juga sempat dimonitor oleh tim anestesi selama 24 jam pasca operasi.
Namun, ia baru mengetahui kondisi pasien memburuk setelah dihubungi oleh dokter yang jaga.
“Yang dikeluhkan keluarga adalah pelayanan perawatan pasca operasi, terutama jumlah perawat yang minim sehingga kewalahan melayani banyak pasien. Tidak ada satu pun keluhan terhadap proses operasi yang saya lakukan,” ujarnya.
2. Sempat dikeluhkan

dr. Billy menambahkan, keluarga pasien bahkan sempat menyampaikan keluhan dengan bahasa sopan melalui WhatsApp.
"Terutama terkait kebutuhan pasien yang tidak sepenuhnya ditangani perawat. Sayangnya laporan ini tidak sampai ke saya sejak sore hingga pasien meninggal,” ujarnya.
3. ICU penuh

dr. Billy mengungkapkan, saat mendapatkan kabar dari pesan WhatsApp dari dokter yang berjaga dirinya menyarankan untuk dapat ditangani ke ruang ICU yang ada di RSUDAM.
"Saya meminta untuk dibawa ICU. Tapi, pada saat itu ICU sudah penuh, saya menyarankan untuk dibawa ke ICU yang ada di rumah sakit lain, artinya saya sudah berusaha," ungkapnya.
Diketahui Dokter Billy Rosan, tenaga medis (RSUDAM) tersandung kasus pungutan liar (Pungli) terhadap pasien BPJS hingga berujung meninggalnya bayi berusia dua tahun. Ia diduga meminta transferan uang Rp8 juta melalui rekening pribadi kepada orang tua pasien untuk membeli alat guna operasi bayi berusia dua tahun bernama Alesha.