Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Diagnosa Kematian Gajah Suli di TNWK: Cacing Hati-Radang Kandung Kemih

IMG-20251118-WA0018.jpg
Potret kematian gajah Suli di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur. (DOK. Balai TNWK).
Intinya sih...
  • Pendarahan masif di hati
  • Kerusakan sel pascakematian
  • Lambung dan usus halus nekrosa ringan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Balai Veteriner (Bvet) Lampung menyimpulkan diagnosis kematian Gajah Sumatera betina Suli disebabkan mengalami manifestasi cacing hati hingga cystitis atau radang kandung kemih dikarenakan infeksi bakterial.

Diagnosis tersebut disampaikan Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) berdasarkan analisis sampel dikeluarkan Balai Veteriner Lampung Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nomor Registrasi: 090014/R187101/ 10/2025.

"Laporan menyimpulkan dua diagnosis utama berdasarkan temuan pada sampel yakni, diagnosa morfologi severe sirosis hepatis multifokal kronis (sirosis hati multifokal kronis yang parah). Diagnosa Etiologi (penyebab): manifestasi cacing hati dan cystitis (radang kandung kemih) karena infeksi bakterial," ujar Humas Balai TNWK, Nandri Yulianto dikonfirmasi, Selasa (18/11/2025).

1. Pendarahan masif di hati

IMG_20251118_124701.jpg
Potret kematian gajah Suli di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur. (DOK. Balai TNWK).

Merujuk analisis sampel Balai Veteriner Lampung, Nandri menyampaikan, kesimpulan diagnosis kematian Suli itu turut didukung oleh temuan-temuan spesifik pada organ yang diperiksa selama pengujian.

Mulai dari hepar atau hati, ditemukan perdarahan masif, nekrosa multifokal (kematian jaringan di banyak titik), dan proliferasi jaringan ikat. Secara signifikan, terlihat bentukan cacing pada lobus hepar dikelilingi oleh sel radang eosinofil.

"Dari pemeriksaan, vesika atau kandung kemih, lumen (rongga) terisi oleh kristal urine dan berbagai bentuk bakteri seperti ncoccus, batang, dan spiral," katanya.

2. Kerusakan sel pascakematian

IMG_20251118_124617.jpg
Potret kematian gajah Suli di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur. (DOK. Balai TNWK).

Pemeriksaan organ ginjal Suli, analisis ditemukan terjadi kongesti dan perdarahan masif, vakuolisasi (pembentukan vakuola) sel-sel glomerulus, serta nekrosa multifokal pada tubulus. Kemudian pada jantung, ada mengalami kongesti, perdarahan, dan area nekrosa masif pada endocardium.

"Sebagian jaringan juga telah mengalami autolisis atau kerusakan sel pascakematian gajah Suli," terang dia.

3. Lambung dan usus halus nekrosa ringan

IMG_20251118_124636.jpg
Potret gajah Suli dan anaknya Yongki di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur. (DOK. Balai TNWK).

Nandri menambahkan, analisis organ paru-paru pada gajah Suki juga mengalami atelectasis (kolaps) dan terbentuk jaringan ikat masif di area septa alveolar. Sedangkan pada limpa, terjadi hiperplasia (pembesaran) pulpa merah secara masif.

Lalu pada lambung dan usus halus, ditemukan nekrosa ringan pada lapisan mukosa serta adanya akumulasi atau droplet bakteri dari gajah Suli.

"Organ tanpa perubahan; dua sampel, fascia otot dan thymus, dilaporkan tidak menunjukkan adanya perubahan," imbuh Nandri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us

Latest News Lampung

See More

Mangkir Sidang, Tim Tabur Kejati Lampung Bekuk DPO Kasus Penganiayaan

18 Nov 2025, 15:01 WIBNews