Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Damkar Lamsel Perluas Layanan, jadi Tim Penolong Serba Bisa

Kini Damkar Aktif Lakukan Penyelamatan Non-Kebakaran dan Membangun Sinergi Lintas Instansi, Termasuk dengan TNI
Kini Damkar Aktif Lakukan Penyelamatan Non-Kebakaran dan Membangun Sinergi Lintas Instansi, Termasuk dengan TNI (Dok.Pemkab Lampung Selatan)
Intinya sih...
  • Sinergi dengan TNI menjadi kunci di lapangan
  • Perluasan pos Damkar demi layanan lebih cepat
  • Keterbatasan personel dan kendaraan masih menjadi tantangan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Lampung Selatan semakin memperluas peran dan jangkauannya sebagai garda terdepan dalam menghadapi berbagai situasi darurat. Tak hanya fokus pada pemadaman api, kini Damkar juga aktif melakukan penyelamatan non-kebakaran dan membangun sinergi lintas instansi, termasuk dengan TNI.

Kepala Dinas Damkarmat M Sefri Masdian menjelaskan, peran Damkar saat ini jauh melampaui sekadar memadamkan kebakaran. Secara garis besar, menurutnya, tugas Damkar meliputi enam poin utama, yaitu evakuasi sarang tawon, penanganan pohon tumbang, kecelakaan lalu lintas, percobaan bunuh diri, evakuasi korban terjatuh di sumur, dan korban hanyut.

"Namun, tugas tersebut terus berkembang. Masyarakat kini banyak meminta bantuan tambahan seperti evakuasi ular atau penanganan situasi darurat lainnya. Ini bentuk tanggung jawab kami sebagai pelayan publik. Masyarakat percaya, maka kami harus sigap,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).

Sefri juga menyoroti pentingnya kesadaran publik terhadap kendaraan damkar di jalan raya. Meski secara hukum damkar adalah kendaraan prioritas, di lapangan masih sering terhambat lalu lintas. “Dalam kondisi darurat, setiap detik sangat berarti. Keselamatan jiwa manusia jadi yang utama,” tegasnya.

1. Sinergi dengan TNI jadi kunci di lapangan

Kebakaran di Museum Angkut. (Dok. Damkar Kota Batu)
Kebakaran di Museum Angkut. (Dok. Damkar Kota Batu)

Keterbatasan personel menjadi tantangan tersendiri bagi Damkarmat Lampung Selatan. Saat ini, jumlah personel hanya 52 orang. Padahal dalam situasi kebakaran besar, dibutuhkan tenaga tambahan untuk mempercepat respons. Sebab itu, Damkarmat kini melatih para personel TNI mengenali prosedur darurat serta penggunaan kendaraan dan alat pemadam kebakaran.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi dengan TNI sangat penting agar penanganan darurat lebih cepat dan efektif. Dengan begitu, saat situasi darurat terjadi, TNI dapat turun langsung membantu. Ini bukan sekadar simulasi, tapi investasi kesiapsiagaan,” imbuhnya.

2. Perluasan pos Damkar demi layanan lebih cepat

Penanganan kebakaran di Museum Angkut. (Dok. Damkar Kota Batu)
Penanganan kebakaran di Museum Angkut. (Dok. Damkar Kota Batu)

Langkah lain dilakukan Damkarmat adalah memperluas jangkauan pelayanan. Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan melalui Dinas Damkarmat berencana membangun dua pos pemadam baru di Kecamatan Ketapang dan Katibung.

Sekretaris Daerah (Sekda) Lampung Selatan, Supriyanto, menyebut pembangunan dua pos tersebut merupakan bentuk komitmen Pemkab dalam memberikan layanan cepat, tanggap, dan merata hingga ke pelosok.

“Damkar bukan cuma soal api, tapi berbagai bentuk penyelamatan. Karena itu pos harus dekat dengan masyarakat,” ujarnya.

Supriyanto menyebut, wilayah Lampung Selatan yang luas dan banyak objek vital, keberadaan dua pos baru dinilai sangat mendesak. Pemerintah daerah juga akan mendorong dukungan pusat, termasuk kemungkinan hibah peralatan, seperti yang dilakukan di daerah lain.

3. Butuh dukungan dan inovasi

ilustrasi petugas damkar (pixabay.com/JonPauling)
ilustrasi petugas damkar (pixabay.com/JonPauling)

Menurut Supriyanto, kini Damkarmat Lampung Selatan memiliki lima pos aktif. Di antaranya, Kalianda, Sidomulyo, Tanjung Bintang, Jati Agung, dan Natar. Namun jumlah kendaraan dan personel masih minim. Pos Kalianda, misalnya, hanya memiliki tiga unit kendaraan dan 21 personel untuk melayani tujuh kecamatan.

“Idealnya satu pos punya minimal 18 personel, tapi realitanya masih jauh dari itu. Kadang satu piket hanya diisi dua orang. Pos Ketapang nantinya akan mencakup wilayah Bakauheni, Palas, Sragi, dan Penengahan. Sementara Pos Katibung akan melayani Way Sulan dan sebagian Sidomulyo," terangnya.

Ia sangat berharap dukungan semua pihak. Termasuk pengadaan kendaraan rescue agar penanganan penyelamatan bisa lebih cepat dan profesional.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us

Latest News Lampung

See More

Kedubes Korea Gandeng Itera Dirikan Korea Corner Pertama di Sumatra

15 Okt 2025, 19:02 WIBNews