Cegah Bullying, Wali Kota Eva: Karakter Anak Dimulai dari Rumah

- Keluarga punya peran sentral dalam membentuk karakter anak
- Gizi cukup tahan hadapi tekanan emosional di luar rumah
- Apresiasi kader PKK sebagai garda terdepan dalam membina keluarga
Bandar Lampung, IDN Times – Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menekankan pentingnya peran keluarga dalam mencegah kekerasan dan perundungan (bullying) terhadap anak. Hal ini disampaikan saat menghadiri kegiatan bertema pencegahan bullying dan peningkatan ketahanan anak, yang digelar bersama para kader PKK setempat.
Eva mengatakan, bullying merupakan masalah serius yang dapat merusak masa depan anak. Karena itu, upaya pencegahan harus dimulai sejak dini, dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga.
“Kita tidak hanya bicara soal mencegah kekerasan, tapi juga membangun ketahanan mental dan fisik anak. Itu semua dimulai dari rumah, lewat pola pengasuhan yang positif dan pemenuhan gizi yang baik,” katanya, Selasa (22/7/2025).
1. Keluarga punya peran sentral

Menurut Eva, orang tua memegang peran penting membentuk karakter anak agar tumbuh menjadi pribadi yang kuat, penuh empati, dan percaya diri. Semua itu bisa dicapai melalui pengasuhan positif yang menekankan kasih sayang, kedisiplinan, dan komunikasi yang sehat.
“Pengasuhan yang baik bukan hanya soal memberikan perhatian, tapi juga soal membangun kedekatan emosional. Anak-anak perlu merasa aman dan didengarkan,” jelasnya.
2. Gizi cukup tahan hadapi tekanan

Selain pengasuhan, Eva juga menyoroti pentingnya asupan gizi yang cukup bagi anak-anak. Ia menyebut anak dengan kondisi fisik yang sehat dan aktif akan lebih siap menghadapi tekanan emosional di luar rumah.
“Anak yang gizinya terpenuhi akan tumbuh dengan lebih kuat, baik secara fisik maupun mental. Ini menjadi pondasi penting untuk membangun ketahanan diri mereka,” ujarnya.
3. Apresiasi kader PKK

Eva juga menyampaikan, apresiasi kepada para kader PKK yang selama ini menjadi garda terdepan dalam membina keluarga-keluarga di Bandar Lampung. Ia berharap, kegiatan ini tidak hanya menjadi seremonial, tapi benar-benar membawa manfaat dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya yakin, melalui peran ibu-ibu semua, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman, sehat, dan ramah anak,” tuturnya.