Profil Irjen Helfi Assegaf Kapolda Lampung, Ada Serah Terima Pataka

- Irjen Helfi Assegaf, lulusan Akpol 1992 dan berpengalaman bidang reserse Polda Lampung, kini resmi dipimpin oleh Irjen Pol Helfi Assegaf.
- Lahir di Blitar, Jawa Timur pada 22 April 1970, Irjen Helfi Assegaf banyak diwarnai pengalaman di bidang reserse dan pernah mengikuti pendidikan investigasi di Amerika Serikat dan Belanda.
- Irjen Helfi Assegaf telah menangani sejumlah perkara menonjol seperti kasus korupsi ACT hingga pembobolan rekening dormant senilai Rp204 miliar.
Bandar Lampung, IDN Times - Polda Lampung melaksanakan serah terima pataka (Wira Bhakti Ruwa Jurai), Senin (3/11/2025). Serah terima pataka ini menandai perpindahan tongkat estafet kepemimpinan Kapolda Lampung dari Irjen Helmy Santika kepada Irjen Helfi Assegaf.
Upacara serah terima pataka tersebut berlangsung di lapangan apel Mapolda Lampung. Pejabat Utama (PJU), personel, ASN Polda hingga Forkopimda Lampung hadir untuk menyaksikan Irjen Helmy menyerahkan pataka kepada Irjen Helfi.
Dalam kegiatan upacara serah terima pataka Polda Lampung ini, cuaca mendung dan rintik hujan turut mewarnai acara pelepasan selamat tinggal dan penyambutan selamat datang.
Berikut IDN Times bagikan profil Kapolda Lampung, Irjen Pol Helfi Assegaf.
1. Lulusan Akpol 1992 dan berpengalaman bidang reserse

Polda Lampung kini resmi dipimpin oleh Irjen Pol Helfi Assegaf, perwira tinggi lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1992 dikenal berpengalaman dalam bidang reserse dan penegakan hukum ekonomi. Penunjukan Helfi sebagai Kapolda Lampung tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2192/IX/KEP./2025 tertanggal 24 September 2025.
Helfi Assegaf menggantikan Helmy Santika, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri dengan pangkat bintang satu.
Dalam jabatan barunya sebagai Kapolda Lampung, Helfi otomatis mendapat promosi kenaikan pangkat bintang dua menjadi Inspektur Jenderal Polisi (Irjen).
2. Lahir di Blitar, Jawa Timur

Irjen Helfi Assegaf lahir di Blitar, Jawa Timur pada 22 April 1970 silam dan menempuh pendidikan formal menengah atas di SMA Negeri 1 Malang, sebelum akhirnya melanjutkan pendidikan masuk ke Akpol.
Karier kepolisiannya banyak diwarnai pengalaman di bidang reserse, khususnya dalam menangani kasus kejahatan ekonomi, keuangan, dan siber. Helfi juga dikenal pernah mengikuti pendidikan investigasi di Amerika Serikat dan Belanda dalam penanganan kejahatan lintas negara.
3. Ungkap kasus korupsi ACT hingga pembobolan rekening dormant Rp204 miliar

Sejumlah perkara menonjol pernah ditangani Helfi Assegaf di antaranya kasus beras oplosan, penyalahgunaan dana donasi oleh lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT), pemalsuan minyak goreng “Minyakita”, hingga perjudian daring atau online gambling.
Tidak hanya itu, sosok Irjen Helfi Assegaf juga kian dikenal oleh publik saat menangani kasus penculikan dan pembunuhan kepala kantor cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Ia menyingkap tabir adanya sindikat pembobolan rekening tak aktif atau rekening dormant senilai Rp204 miliar.
Selama berkarier di Korp Bhayangkara, Irjen Helfi Assegaf juga telah menempuh sederet pendidikan kepolisian antara lain Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) 2005, Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (Sespim) 2008, dan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) 2018.
















