Banjir Bandar Lampung Kecamatan Rajabasa Terparah, Warga Mengungsi

- Evakuasi 76 jiwa terdampak banjir di Bandar Lampung dan Lampung Selatan dilakukan oleh Basarnas dan tim SAR gabungan.
- Damkarmat Lampung Selatan mengerahkan 11 personel untuk evakuasi warga, fokus pascaevakuasi adalah pemenuhan kebutuhan masyarakat terdampak banjir.
- Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung menjadi lokasi paling terdampak, sekitar 150 warga mengungsi di masjid setempat, membutuhkan bantuan makanan dan pakaian.
Bandar Lampung, IDN Times - Kepala Kantor Basarnas Lampung, Deden Ridwansah, menyatakan, personel Basarnas mengevakuasi 76 jiwa imbas banjir di sejumlah titik Bandar Lampung dan Lampung Selatan. Warga dievakuasi berasal dari Kecamatan Sukabumi, Kedamaian, Rajabasa dan Natar Lampung Selatan hingga data terakhir diterima Basarnas, Minggu (25/2/2024) pukul 00.00 WIB.
Ia menambahkan, evakuasi warga selain dari personel Basarnas juga dari tim SAR gabungan. Hingga Minggu siang ini, air menggenang sejumlah titik terdampak banjir sudah surut.
1. Personel Damkarmat Lampung ikut membantu

Selain Basarnas Lampung, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Lampung Selatan mengerahkan 11 personel membantu mengevakuasi warga terdampak banjir di Kecamatan Natar dan Rajabasa Bandar Lampung. Personel itu berasal dari posko Kalianda (lima orang), Natar (tiga orang) dan Jati agung (tiga orang).
"Selain personel, dari tiga posko ini, masing-masing bawa mobil armada. Saat kejadian semalam, ada dua puluhan warga kami evakuasi, mayoritas anak-anak dan lansia. Tapi update terkini hari ini, mereka sudah pulang ke rumah masing-masing karena air sudah surut," papar Kabid Damkarmat Lampung Selatan Rully Firkriyansyah.
Rully menambahkan, pascaevakuasi fokus pihaknya saat ini adalah memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak banjir. Satu contohnya, kebutuhan air bersih.
2. Sebanyak 150 rumah di Kecamatan Rajabasa terdampak banjir

Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung satu lokasi paling terdampak banjir imbas hujan deras terjadi kemarin. Terkait hal itu, Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengatakan, sekitar 150 rumah dan ratusan warga terdampak banjir di kecamatan setempat.
Salah satu lokasi terparah di Kecamatan Rajabasa adalah Kelurahan Nunyai. Di lokasi ini, daerah dataran rendah dan banyak pemukiman dibangun di bantaran sungai.
Lebih lanjut disampaikan Eva, hingga saat ini pihaknya masih mendata unit rumah rusak dan wilayah terdampak banjir. Data itu dibutuhkan untuk penyaluran bantuan dan perbaikan bangunan yang rusak.
3. Ada rumah dibangun di bantaran sungai

Terkait ada rumah warga dibangun di bantaran sungai merujuk pernyataan Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, Camat Rajabasa Hendry Satria Jaya tak menampik hal itu. Untuk itu, ia berencana mengembalikan fungsi dari bantaran sungai ke posisi aslinya.
Pasalnya, saat air sungai meluap hingga memicu banjir terjadi di Kelurahan Rajabasa Nunyai kemarin, salah satu pemicunya akibat rumah dibangun di bantaran sungai.
"Jadi ada rumah warga dibangun tapi sayangnya mengambil aliran bantaran sungai. Jadinya air tidak bisa mengalir sempurna mengakibatkan banjir," katanya.
4. Warga mengungsi di masjid

Sekitar 150 warga di Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa mengungsi di masjid setempat. Ketua RT 006 Lingkungan II Kelurahan Rajabasa, Sahroni Zakaria menjelaskan, warga yang mengungsi itu membutuhkan bantuan berupa makanan dan pakaian.
Camat Rajabasa Hendri Satria Jaya menambahkan, pihaknya memerkirakan 160 rumah warga terendam banjir. Personel saat ini fokus untuk menyalurkan bantuan makanan dan perlengkapan rumah tangga dibutuhkan warga.
Berdasarkan pantauan hari ini, di Kelurahan Rajabasa, sejumlah warga rumahnya terdampak banjir membersihkan perabotan rumah tangga dan lantai rumah.