PMK Masuk Lampung, Mentan RI: Masyarakat Terpenting Jangan Panik
Peternak diminta terus melaksanakan prototipe penanganan PMK
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tulangbawang Barat, IDN Times - Kementerian Pertanian RI meminta masyarakat tidak terjebak dalam kepanikan terhadap laju penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) mulai menjangkit sejumlah hewan ternak sapi di sejumlah daerah di Provinsi Lampung.
Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pemerintah akan terus bergerak mengendalikan PMK dan memastikan kepada masyarakat penanganan penyakit tersebut bakal dilakukan secara maksimal.
"Walaupun semua pihak sudah turun tangan, tidak berarti mengurangi kewaspadaan. Kita semua harus saling menjaga, tidak boleh percaya diri berlebihan tetapi karantina harus siaga 1. Terpenting tidak boleh panik," ujarnya, saat menggelar koordinasi pengendalian dan pencegahan PMK di Desa Mulyajaya, Gunung Agung, Tulangbawang Barat, Minggu (22/5/2022).
Baca Juga: Disnakkeswan Konfirmasi Belasan Sapi Positif PMK di Lampung
1. Peternak diminta tetap melaksanakan prototipe penanganan PMK
Menurut Mentan, kegiatan semacam ini merupakan salah satu respons cepat pemerintah atas adanya laporan penyebaran wabah PMK di desa setempat. Maka dari itu, pemerintah langsung bergerak cepat dengan memberikan bantuan obat, antibiotik, dan vitamin kepasa para peternak.
Selain itu ia juga mengingatkan, para peternak agar tetap menerapkan sederet prototipe penanganan PMK berlaku, dengan catatan, minimal dilakukan pengawasan selama 14 hari secara terus-menerus.
"Alhamdulliah banyak hewan ternak yang sudah sembuh, sudah lincah kembali, sudah bisa makan dan hidungmya tidak meler lagi," imbuh Syahrul.
Baca Juga: Pemprov Lampung Catat 47 Sapi Terjangkit PMK, 1 Mati