Puskesmas Way Halim II Inisiasi Layanan Kesehatan Ramah Disabilitas

YKWS bentuk pokja untuk penyediaan fasilitas air sanitasi

Bandar Lampung, IDN Times - Pendiri Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS), Bambang Pujiatmoko mengakui UPT Puskesmas Way Halim II merupakan salah satu puskesmas terbaik di Bandar Lampung dalam aspek pelayanan berbasis inklusifnya.

Bambang mengatakan, UPT Puskesmas Way Halim II telah memiliki beberapa fasilitas penunjang ramah disabilitas seperti jalur pemandu tunanetra tak hanya di depan puskesmas saja tapi hingga ke setiap ruangan dalam puskesmas.

“Jadi begitu saya masuk pintu puskes, sudah ada jalur masuk netra sampai ke dalam. Itu bisa dicontoh oleh layanan lain seperti kantor kecamatan,” katanya dalam kegiatan FGD Pembentukan Pokja untuk Mendorong Akuntabilitas Sosial dalam Penyediaan Layanan dan Fasilitas Air Sanitasi dan Kebersihan yang Inklusif di Puskesmas, Selasa (11/7/2023).

1. Tanda pembeda jenis kelamin untuk netra pada toilet masih jarang ditemukan

Puskesmas Way Halim II Inisiasi Layanan Kesehatan Ramah DisabilitasPuskesmas Wayhalim II Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Bambang juga menyampaikan beberapa fasilitas ramah disabilitas lain juga sudah tersedia di puskesmas ini seperti ruangan toilet disabilitas cukup luas sehingga bisa dimasuki kursi roda, dan pegangan tangan di dinding toilet.

“Hanya saja kurangnya untuk tanda toilet laki-laki dan perempuan belum bisa dijangkau netra. Artinya pihak puskesmas bisa menambahkan tanda pembeda jenis kelamin yang bisa diraba,” ujarnya.

Diketahui program Wash in HCF YKWS ini telah selesai pada akhir 2022 lalu dengan 5 pilot projek puskesmas di Bandar Lampung yakni Puskesmas Kedaton, Panjang, Kemiling, Pasar Ambon dan Kota Karang.

2. Ada 26 Puskesmas lain di Bandar Lampung telah mendapat pelatihan

Puskesmas Way Halim II Inisiasi Layanan Kesehatan Ramah DisabilitasPuskesmas Way Halim II Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Ia melanjutkan, untuk tindak lanjut projek WASH in HCF tahun lalu, ke 26 puskesmas lainnya di Bandar Lampung juga telah menerima pelatihan sama terkait sanitasi, air bersih, dan layanan kesehatan inklusif.

“Tapi memang tiap puskes kecepatan progres realisasinya berbeda dan kami melihat Puskesmas Way Halim II ini termasuk yang tercepat,” kata Bambang. 

Program WASH in HCF ini pun telah mendapat pengakuan dari WHO di mana pihaknya pernah datang untuk melihat penerapannya di Puskesmas Kedaton dan Pasar Ambon.

3. Harus ada akuntabilitas sosial dalam program WASH in HCF dalam pelayanan publik

Puskesmas Way Halim II Inisiasi Layanan Kesehatan Ramah DisabilitasPuskesmas Wayhalim II Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Ia juga menyampaikan untuk menuju layanan inklusif, butuh peran dari semua pihak artinya tidak hanya puskesmas saja, tapi juga kelompok masyarakat, pemerintah, media, komunitas untuk mendorong akuntabilitas sosial.

“Tujuan WASH in HCF di puskes ini sebenarnya dimaksudkan agar semua orang bisa mendapatkan layanan paripurna dan inklusif atau bisa diakses oleh semua pihak,” tambah Bambang.

4. Penyediaan fasilitas terjangkau untuk semua kalangan dapat meningkatkan penilaian pelayanan masyarakat

Puskesmas Way Halim II Inisiasi Layanan Kesehatan Ramah DisabilitasPuskesmas Wayhalim II Bandar Lampung. (IDN Times/Istimewa)

Kepala UPT Puskesmas Way Halim II, Ida Fitriani pun merasa senang pokja untuk penyediaan layanan dan fasilitas air sanitasi serta kebersihan inklusif dari WASH in HCF ini dibentuk.

“Karena ini juga sejalan dengan akreditasi yang ada di puskesmas. Di mana penilaian akreditas melihat terhadap pelayanan masyarakat. Selain itu dari program ini juga pandangan kami jadi semakin terbuka terkait pelayanan menyeluruh termasuk ke kelompok disabilitas,” ujarnya.

Sehingga dalam proses penerapan program ini, pihak puskesmas juga berencana melibatkan kelompok-kelompok seperti pemerintah, kelompok perempuan, pemerhati anak, pemuda, disabilitas, termasuk media.

“Tujuannya agar masyarakat bisa merasakan pelayanan dan fasilitas secara nyaman dan aman. Puskesmas juga berdampingan dengan masyarakat sehingga harus memperhatikan lingkungan agar tak berdampak negatif bagi masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Penyelundupan 4,7 Ton Daging dan Jeroan Kerbau Digagalkan di Bakauheni

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya