35 Siswa Keracunan, SPPG di Lamtim Belum Punya Sertifikat Higienis

- Dapur umum SPPG Bumi Agung menyajikan makanan roti isi sosis yang mengakibatkan 35 siswa keracunan.
- Pengelola SPPG beralasan sertifikasi higienis belum diurus, dan Satgas MBG Lampung masih menunggu hasil uji laboratorium.
- Satgas Percepatan Program MBG telah mengintervensi pengawasan pelayanan SPPG di sejumlah daerah, terutama yang memiliki catatan kasus keracunan.
Lampung Timur, IDN Times - Satgas Percepatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mengonfirmasi dapur umum SPPG Bumi Agung di Kabupaten Lampung Timur menyajikan makanan roti isi sosis hingga mengakibatkan 35 siswa SD-SMP keracunan belum memiliki sertifikasi laik higienis dan sanitasi.
Kasatgas MBG Provinsi Lampung, Saipul mengatakan, timnya telah melakukan konfirmasi dan klarifikasi langsung kepada petugas bertanggung jawab atas pengelolaan dapur umum SPPG setempat.
"Untuk kejadian di Lampung Timur. SPPG itu menurut penjelasan dari mitra yang bertugas, belum ada sertifikat laik higienis dan sanitasi,” ujarnya dimintai keterangan, Senin (29/9/2025).
1. Dalih baru mulai beroperasi

Saipul melanjutkan, pengelola SPPG beralasan sertifikasi tersebut belum diurus oleh dinas terkait. Selain itu, SPPG setempat juga baru mulai beroperasi pada awal September 2025.
Selain itu, MBG Lampung masih menunggu terkait hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan diduga menjadi penyebab keracunan.
“Hasil uji lab belum keluar, baik dari Labkesda, Dinas Kesehatan Lampung Timur maupun BPOM. Nanti bila sudah ada hasilnya akan segera kami sampaikan," katanya.
2. Tegaskan intervensi pengawasan pelayanan SPPG

Lebih lanjut Satgas Percepatan Program MBG di Provinsi Lampung juga menyebutkan telah mengintervensi pengawasan dan kontrol terhadap pelayanan SPPG di sejumlah daerah, terutama telah memiliki catatan kasus keracunan di beberapa kabupaten/kota.
Menurutnya, pengawasan seharusnya menjadi tugas Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) serta petugas gizi dari masing-masing SPPG. Namun setelah banyak kejadian keracunan, pemerintah daerah dan provinsi diminta ikut terlibat.
"Intervensi hasil pengawasan dan kontrol ini berupa surat edaran, petunjuk teknis maupun tindakan lapangan sesuai ketentuan yang berlaku," tegas Saipul.
3. Catat 35 korban keracunan

Dalam peristiwa melalui video diterima IDN Times, para pelajar masih mengenakan setelan seragam olahraga terekam napak terbaring di ranjang pasien, di antaranya ada sampai menangis sambil menunggu giliran pemeriksaan di kursi tunggu pasien.
Sejumlah tenaga kesehatan napak hilir mudik di ruang fasilitas kesehatan setempat, para orang tua hingga guru berusaha menenangkan para siswa diduga mengalami keracunan makanan program MBG tersebut. Dari data kepolisian, terdapat 35 korban terdiri dari 7 siswa SMP dan 28 siswa SD.
"Diduga Keracunan Usai Santap MBG, Sejumlah Siswa 5 Sekolah di Lampung Timur Dilarikan ke Rumah Sakit," tulis narasi di latar video.