10 Rumah Bandar Lampung Dibongkar Diduga Pemicu Banjir

- Pemkot Bandar Lampung menertibkan bangunan liar di atas sungai di Sukabumi Bandar Lampung.
- Penyempitan aliran sungai disebabkan oleh bangunan semi permanen dan tempat wisata kolam renang milik warga yang memanfaatkan badan sungai.
- Sebanyak 10 rumah akan direlokasi atau ditata ulang agar tidak lagi memakan badan sungai, proses pembongkaran menggunakan alat berat untuk normalisasi sungai.
Bandar Lampung, IDN Times – Pemkot Bandar Lampung menertibkan bangunan berada di atas sungai di Sukabumi Bandar Lampung.
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan, pihaknya menemukan adanya bangunan semi permanen yang berdiri di atas aliran sungai Way Kecapi dan menyebabkan penyempitan aliran sungai.
“Jadi karena kemarin diviralkan, akhirnya kita jadi tahu biang keladinya yaitu penyempitan sungai dan ada bangunan di atasnya,” katanya, Rabu (9/4/2025).
1. Bangunan beton dan kolam renang di atas sungai

Dari hasil tinjauan, Eva menyebut ditemukan pula beberapa bangunan sudah menggunakan pondasi beton dan memakan badan sungai hingga menyebabkan penyempitan sekitar satu meter.
Ia terkejut adanya tempat wisata kolam renang milik warga yang memanfaatkan badan sungai sebagai area pemandian, lengkap dengan wahana perosotan anak.
“Terkait wisata pemandian yang kita temukan tepat di badan sungai, masyarakat harus tahu bahwa itu salah dan bisa berdampak pada lingkungan, salah satunya banjir,” jelasnya.
2. Bongkar 10 bangunan semi permanen

Eva menambahkan, sebanyak 10 rumah yang berada terlalu dekat dengan aliran sungai akan direlokasi atau rumahnya akan ditata ulang agar tidak lagi memakan badan sungai.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang sudah menyuarakan masalah ini lewat media sosial. “Bunda berterima kasih kepada yang sudah mengunggah ke sosial media, karena itu menjadi alarm bagi kami,” ujarnya.
3. Alat berat dikerahkan

Kepala Dinas PU Kota Bandar Lampung, Dedi Sutioso, menegaskan proses pembongkaran dan penataan dilakukan menggunakan alat berat.
Hal ini demi mempercepat normalisasi sungai dan mengurangi risiko banjir. “Langkah ini penting demi menciptakan kota yang tertib, nyaman, dan menekan bencana banjir,” tuturnya.