Warga Lampung Selatan Sulap Limbah jadi Pupuk Kompos Ekonomis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Limbah pertanian dan perternakan dihasilkan dari Desa Dusun 3A, Sabah Balau, Kabupaten Lampung Selatan sangat melimpah. Jika tak diolah dan dibiarkan menumpuk terlalu lama, limbah tersebut menimbulkan bau tidak sedap.
Namun kini masyarakat di dusun tersebut sudah mengolah limbah menjadi pupuk kompos alami bernilai ekonomi. Itu dikatakan langsung oleh Sutrimo salah satu warga yang Dusun 3A.
"Sekarang, harga jual pupuk kompos alami per 10 kg Rp12.500. Kami pernah mendapatkan pesanan hingga 10 ton pupuk kompos dari pembeli disekitar desa,” kata Sutrimo, Kamis (11/11/2021).
Baca Juga: Cerita Eva Herawati Pengusaha Sulam Usus, Sokong Ekonomi Warga Desa
1. Jadi unit usaha desa setempat
Proses pembuatan pupuk kompos tersebut kini didampingi oleh Dosen Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Koordinator Prodi Teknik Kimia ITERA Akhmad Zainal Abidin, pemanfaatan sampah menjadi pupuk kompos dilakukan dengan metode pembuatan pupuk Masaro.
"Kegiatan ini sudah dimulai sejak awal bulan Agustus 2021 dengan mendirikan Rumah Kompos Masaro (RKM) Sri Makmur di Dusun 3A Desa Sabah Balau. Saat ini RKM tersebut menjadi unit usaha desa setempat," terang Akhmad.
2. Tahap pembuatan pupuk kompos
Aldila Herlambang salah satu dosen terlibat kegiatan tersebut menyampaikan, terdapat beberapa tahap yang dilakukan untuk pembuatan kompos. Di antaranya, pengolahan bahan baku limbah, pembuatan larutan biokomposter, pencampuran bahan baku limbah dan larutan biokomposter, dan mengontrol kualitas produk kompos yang dihasilkan.
Menurutnya, dalam pembuatan kompos alami, pengolahan bahan baku bertujuan untuk mengurangi kadar air dan pengurangan ukuran limbah pertanian.
"Sementara larutan bio komposter dibuat dengan menggunakan limbah kotoran sapi, banyak dihasilkan oleh warga setempat. Itu diaktivasi dengan pupuk cair masaro yang selama ini telah diproduksi ITERA," ujarnya.
3. Cara pupuk kompos berkualitas terjamin
Lebih lanjut Aldila menjelaskan, beberapa tahap pembuatan kompos alami lainnya seperti pencampuran larutan biokomposter dengan bahan limbah pertanian dan didiamkan selama 7-10 hari.
"Proses ini bertujuan agar proses fermentasi dapat berlangsung secara optimal. Tahap akhir adalah pengecakan produk kompos, agar kualitas produk kompos yang dipasarakan dapat terjamin," tandasnya.
Baca Juga: Cerita Dokter Muda, Pulang Kampung Operasikan Klinik demi Warga Desa