Cerita Difabel Netra Tes UTBK, Mau Buktikan Difabel Bisa Kuliah di PTN

Peserta difabel UTBK di Unila sudah belajar sejak jauh hari

Bandar Lampung, IDN Times - Menjadi difabel netra tidak membuat Lestari dan Agung patah semangat untuk melanjutkan sekolahnya hingga ke perguruan tinggi negeri.

Lestari, salah satu peserta difabel netra di Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2022 Universitas Lampung sangat bersemangat untuk kuliah. Hal itu terbukti karena ini adalah kali kedua Lestari mengikuti UTBK SBMPTN.

“Kemarin (tahun lalu) memang belum lulus, tapi saya mau ikut lagi. Soalnya saya ingin membahagiakan orang tua dan membuktikan ke masyarakat bahwa difabel juga bisa menempuh pendidikan ke perguruan tinggi,” kata Lestari, Kamis (19/5/2022).

1. Keempat peserta merupakan lulusan SLB di Bandar Lampung

Cerita Difabel Netra Tes UTBK, Mau Buktikan Difabel Bisa Kuliah di PTNLestari, peserta difabel tunanetra yang mengikuti UTBK SBMPTN 2022 di Unila. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Selain Lestari, ada tiga peserta difabel netra lainnya yaitu Agung, Khoirul dan Ghivar yang juga mencoba ikut ujian masuk perguruan tinggi negeri hari ini di Unila.

Keempatnya merupakan lulusan dari Sekolah Luar Biasa (SLB) A Bina Insani Bandar Lampung namun dari angkatan berbeda. Berasal dari almamater sama membuat mereka saling membantu menginformasikan segala proses pendaftaran hingga tes UTBK ini berlangsung.

Lestari dan Agung sama-sama berasal dari Way Kanan, dan selama beberapa hari ini ngekos di Bandar Lampung. Sedangkan Khoirul dan Ghivar berasal dari Kota Bandar Lampung.

2. Tak hanya belajar saja, juga ikut webinar

Cerita Difabel Netra Tes UTBK, Mau Buktikan Difabel Bisa Kuliah di PTNAgung, peserta difabel tunanetra yang mengikuti UTBK SBMPTN 2022 di Unila. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Untuk mencapai tujuannya yaitu masuk kampus impian, Lestari menyampaikan dirinya tak hanya belajar mata pelajaran saja tapi juga beberapa kali mengikuti webinar yang berkaitan dengan UTBK atau apapun itu yang dapat menambah soft-skillnya.

“Pokoknya belajar saja, dan sering ikut webinar juga. Terus cari-cari tahu tentang ini itu seputar UTBK dan jurusan kuliah. Saya akhirnya pilih jurusan ilmu komunikasi di Unila dan satu lagi kampus di Jakarta,” katanya.

Sedangkan Agung ingin sekali merantau ke Pulau Jawa. Ia mendaftar dua jurusan dan masing-masing di kampus yang berbeda. Satu jurusan Bahasa Indonesia di Universitas Brawijaya dan kedua Jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Sebelas Maret.

“Kalau saya sebenarnya persiapan UTBK sudah dari lulus sekolah, tapi sempat ada suatu kondisi jadi baru 3 bulan terakhir ini saya belajar,” kata Agung.

Baca Juga: Viral! 4 Pelaku 'Jubah Putih' Ditangkap, Dua Remaja Perempuan

3. Bercita-cita kerja di perusahaan besar

Cerita Difabel Netra Tes UTBK, Mau Buktikan Difabel Bisa Kuliah di PTNIlustrasi legawai perusahaan. (Pexels.com/Anthony Shkraba)

Usai lulus kuliah nanti, Lestari sangat ingin bekerja di salah satu perusahaan besar di Indonesia khususnya dibidang marketing. Sehingga Ia hendak mempelajari ilmu komunikasi juga untuk melatih public speakingnya.

Sedangkan Agung, baru pertama kali mengikuti UTBK tersebut sambil tersenyum mengaku dengan jujur masih belum memikirkan cita-cita atau hendak menjadi apa kelak.

“Memang belum memikirkan soal itu mbak, tapi saya yang jelas ingin belajar dulu, ingin nambah pengalaman dulu, ingin kuliah ke luar kota,” jelasnya.

4. Belum ada peserta difabel lain

Cerita Difabel Netra Tes UTBK, Mau Buktikan Difabel Bisa Kuliah di PTNRuang Ujian UTBK-SBMPTN 2022 di UPT TIK Unila. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Harno, pengawas ruang ujian khusus difabel tunanetra di Unila mengatakan sejak hari pertama UTBK (17/5/2022) hingga hari ini belum ada peserta difabel lainnya.

“Kemarin sempat ada peserta tunadaksa yang ada di daftar kita, tapi ketika kita telfon dan konfirmasi ternyata salah klik, jadi enggak jadi tes di sini. Sampai sejauh ini baru mereka berempat difabel yang tes di Unila,” katanya.

5. Peserta masuk ruang ujian lebih dulu dari peserta lain karena harus mengenal PC-nya

Cerita Difabel Netra Tes UTBK, Mau Buktikan Difabel Bisa Kuliah di PTNPeserta difabel tunanetra yang mengikuti UTBK SBMPTN 2022 di Unila. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Harno menambahkan, setelah pemeriksaan berkas, peserta difabel ini diminta langsung masuk ruangan untuk diberi waktu mengenal PC yang akan mereka gunakan.

“Mousepad PC nya kan kami nonaktifkan, jadi full keyboard. Format keyboard itu kan berbeda-beda, ada yang angkanya disamping dan sebagainya, jadi biar mereka nyaman pakai keyboad-nya mereka kami beri waktu untuk kenalan dulu sampai nyaman pakai PC,” jelas Harno.

Selain itu peserta difabel ini juga disediakan kertas oret-oret plus alat tulis brailenya. Sehingga pada pelajaran jika memang dibutuhkan mereka bisa menggunakannya.

Agung mengatakan, sama sekali tak kesulitan menggunakan komputernya karena ilmu komputer dasar sudah ia dapatkan dari sekolahnya. Sistem pembelajaran di sekolahnya yang sudah memakai komputer tersebut membuatnya tidak canggung lagi menggunakan alat elektronik tersebut.

“Cuma yang susah itu soal matematika-nya. Ada beberapa soal juga yang lewat karena kehabisan waktu. Tapi tetep harus optimis sih, semoga bisa lulus,” tutupnya.

Baca Juga: Pilu! HP Peserta UTBK Difabel Netra Dirampas Driver Ojol

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya