Quote Dakhwah Habib Jafar Selama Ramadan, Ingatkan Ikhlas dalam Ibadah

"Jangan menangisi bulan Ramadan yang akan segera pergi. Karena sejatinya bulan Ramadan akan kembali lagi. Namun tangisi diri kita sendiri, karena tidak ada jaminan kita akan bertemu dengan bulan Ramadan yang akan datang"

Quote tersebut sangat menyetuh dan mengingatkan kita agar selalu bersyukur masih dipertemukan dengan bulan Ramadan. Selain itu juga sebagai pengingat agar benar-benar membiasakan diri beribadah dan berbuat baik selama bulan penuh berkah ini.

"Jika Ramadan tak sanggup mengubahmu, maka tangisilah dirimu. Karena barangkali pekatnya dosa telah menutupi mata hatimu"

Pesan ini sangat dalam untuk kita yang masih sering malas-malasan beribadah atau berbuat baik di bulan Ramadan. Padahal Allah menjanjikan banyak pahala berlipat ganda, tetapi terkadang masih belum menyadarkan kita.

"Banyak orang setelah Ramadan berpikir hidup kembali normal. Padahal hidup yang normal ada pada saat Ramadan itu sendiri. Ramadan bukan bulan untuk menumpuk amal, tetapi bulan untuk membiasakan diri beramal"

Pesan tentang Ramadan ini juga sangat penting untuk diingat. Karena terkadang nafsu untuk beramal saat bulan Ramadan sangat tinggi karena dijanjikan mendapat balasan berlipat ganda. Tapi setelah Ramadan, kebiasaan tersebut tidak diteruskan.

Siapa yang masih sering julid sama orang yang tidak puasa di bulan Ramadan? Nah kamu perlu mengingat pesan Habib Jafar satu ini.

"Tidak puasa seseorang adalah rahasia dia dengan Allah dan urusan dia dengan Allah. Tugas kita hanya berhuznudzon kepada orang yang tidak berpuasa. Mungkin dia memiliki alasan yang dibenarkan secara syariat untuk tidak berpuasa".

Setiap Ramadan tiba biasanya ada saja yang mengeluhkan bahwa Ramadan tak lagi sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Padahal kalau kata Habib Jafar, "Ramadan tak pernah berubah. Tapi kita yang berubah".

Ibadah memang menjadi hal wajib sebagai rasa syukur kepada Allah SWT. Selain itu ibadah juga menjadi akses paling utama untuk berkomunikasi dan meminta pertolongan kepada sang pencipta. Sebab itu, Habib Jafar mengingatkan agar ibadah dilakukan dengan tulus bukan terpaksa. 

"Tuhan bisa saja memaksamu taat, sebagaimana ia memaksa kita makan saat lapar. Tapi kenapa dia tidak lakukan itu dalam hal iman dan taqwa? Karena dia ingin iman dan taqwa yang tulus".

Seringkali kita melakukan ibadah karena rasa takut. Takut mendapat dosa, takut Allah marah dan lain sebagainya. Namun menurut penjelasan Habib Jafar, dalam beribadah harus dengan rasa bahagia dan tulus bukan takut.

"Ibadah yang dilakukan dengan rasa takut itu levelnya rendah. Karena menjalaninya sebagai beban. Tapi jika ibadah karena cinta itu levelnya tinggi karena akan dijalani dengan kegembiraan dan kecanduan".

Habib Jafar juga mengingatkan kita agar lebih gigih saat meminta sesuatu pada Allah. Sehingga tak hanya meminta tanpa dibarengi usaha dan doa. 

"Jika harapanmu tidak membuatmu berdiri untuk melaksanakan sholat malam meminta kepada Allah, maka sungguh engkau tak benar-benar berharap".

Ikhlas memang bukan hal mudah dilakukan tapi dalam ajaran Islam, Allah menjanjikan balasan berlipat ganda saat seseorang bisa memberi tanpa pamrih dan rasa berat hati. Seperti dikatan oleh Habib Jafar ini.

"Rumus rezeki adalah ketika kamu mengeluarkan uangmu dengan perasaan bahagia, maka ia akan kembali kepadamu dengan membawa teman-teman nya".

Sebagai manusia biasa, rasa putus asa sulit sekali dihidari. Apalagi jika keadaan benar-benar membuat diri kita merasa kesulitan dan seorang diri. Namun, ternyata rasa putus asa bukan akhir segalanya. Karena masih ada banyak acara untuk bangkit kembali jika kita serahkan pada Sang Kuasa. Salah satu pesan berharga pernah disampaikan Habib Jafar adalah

"Tak ada kegelapan, yang ada hanyalah kamu menutup mata, segelap apapun dirimu saat ini, cahaya tak pernah tiada, cari, hampiri, dan hiduplah dalam cahayanya.